Responsive Ads Here

Sunday 27 September 2015

Kiat Hiburan di Kota Dingin


BAJAWA, vigonews.com –  Pameran pembangunan sudah menjadi perhelatan tahunan. Ajang ini ternyata jadi wahana bagi masyarakat di Ngada untuk rekreasi dan mendapatkan hiburan.
Bukan hanya sandang, pangan dan papan (SPP) yang dikatakan sebagai kebutuhan dasar manusia. Hiburan dan informasi juga termasuk, karena hal itu  sering 'diuber' orang di era modern ini. Salah satu wahana warga kota untuk memenuhi kebutuhan akan hiburan dan informasi adalah ajang pameran pembangunan, seperti  yang baru dibuka secara resmi,  oleh Penjabat Bupati Ngada, Yohanes Tay Ruba, Selasa (22/09/2015).
Soal pameran menjadi salah satu ajang masyarakat mendapatkan hiburan,  menjadi simpul sambutan  Penjabat Bupati Anis Tay Ruba dan Ketua Komisi II  DPRD Ngada, Kristo Loko  yang  mewakili pimpinan dewan. Apa yang disampaikan kedua pejabat ini memang ada benarnya. Karena usai dibuka,  arena pameran pembangunan di lapangan Kartini itu diserbu warga kota Bajawa yang rupanya sudah menunggu.
Penjabat Bupati Ngada Yohanes Tay Ruba dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan pameran pembangunan  tahun 2014 lalu tercatat 20 ribu orang pengunjung. Ternyata dengan kunjungan sebesar itu  mendatangkan keuntungan secara ekonomi sekitar Rp 376 juta.
Pertunjukkan musik Suling dari SDK Waturutu
Artinya, kata Anis Tay,  kegiatan pameran ikut menggerakan roda ekonomi daerah, mengingat pameran  pembangunan ini melibatkan para pebisnis lokal dan sektor informal lainnya. Itu baru secara ekonomi. Belum lagi keuntungan lain seperti kebutuhan akan hiburan yang memang bisa dipuaskan  di arena ini karena diselingi permainan, pertunjukan dan perlombaan. Dan tak bisa dikesampingkan bahwa di arena ini terjadi pertukaran informasi yang juga menjadi kebutuhan manusia.
Dari pantauan vigonews.com,  sabagian lapangan kartini  disulap menjadi arena permainan anak-anak seperti komedi putar dan berbagai jenis permainan lainnya. Berbagai atraksi dan perlombaan  ikut meramaiakn pameran ini selain menampilkan  stan dari instansi pemerintah. Arena pameran pembangunan selain  dilengkapi stan informasi pembangunan  juga stan yang menyediakan berbagai jenis kuliner. Semua itu tentu semakin memanjakan pengunjung yang mengajak keluarga atau pasangan menikmati suguhan setahun sekali ini.
Mungkin karena itu,  arena  pameran ini disebut sebagai sebuah kanal informasi yang menyajikan berbagai sumber informasi tentang produk pembangunan yang sudah dihasilkan selama lima tahun terakhir, maupun informasi bisnis lainnya. Jika demikian, maka tepatlah  panitia mengangkat tema: "Media pameran sebagai sumber informasi publik untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berdaya saing demi terwujudnya masyarakat Ngada yang mandiri dan sejahtera."
Ajang ini juga  sebagai media pelayanan informasi dan sosialisasi program pemerintah sekaligus sebagai media promosi dan pemberdayaan ekonomi rakyat untuk mendukung upaya peningkatakan ekonmi, pendidikan, kesehatan menuju masyarakat Ngada yang mandiri dan sejahtera.
Terkait pameran sebagai sarana Informasi publik, kata Anis Tay,  bahwa informasi sudah menjadi kebutuhan pokok dan hak asasi manusia. Pameran pembangunan  menjadi  sarana menyalurkan informasi pembangunan yang sudah dilaksanakan. Masyarakat mendapat informasi lebih jelas tentang hasil-hasil pembangunan yang sudah dicapai.
Vocal group dari SMPN 2 Bajawa
Soal  kemanfaatan pameran sebagai ruang publik, Ketua Komisi II DPRD Ngada, Kristo Loko mengatakan,  sudah menjadi kebutuhan manusia. Ruang publik seperti di banyak tempat lain, lanjutnya, menjadi sarana menurunkan ketegangan setelah bekerja sepekan dan bergelut dengan berbagai masalah kehidupan. "Kita di sini tidak ada ruang publik semacam itu. Ke depan harus menjadi perhatian pemerintah dan DPRD untuk mendisain," katanya.
Ketika masuk dalam era yang serba modern ini, kata Kristo, kebutuhan ruang publik seperti arena pameran ternyata tetap strategis. Ketersediaan ruang publik menjadi  penting untuk mendapatkan hiburan.
Kalau suatu saat ada ruang publik semacam alun-alun kota dengan fasilitas pendukung mungkin dapat 'menolong' warga kota untuk menurunkan ketegangan/tensi setelah suntuk bekerja. "Saya bermimpi ada ruang publik, dan ada aktivitas publik yang dilakukan secara rutin. Bisa makan jagung bakar, atau kacang rebus dan suguhan lainnya sambil santai. Karena kata orang, rekreasi bisa menyebabkan usia manusia lebih panjang," kata Kristo saat itu.(Ch)*


No comments:

Post a Comment