Ekowisata berbasis pertanian organik di lahan milik Koperasi Tani Ekowisata Wolokoro - |
BAJAWA, vigonews.com – Serangkaian kegiatan Perjusami (Perkemahan jumat, sabtu, minggu), siswa SMPN 1 Bajawa belajar pertanian di Koperasi Ekowisata, Wolokoro. Siswa dipandu oleh anggota Koperasi Ekowisata Wolokoro yang juga penyuluh pertanian swadaya, Mikhael Raga, Sabtu (24/02/2018).
Sebagai petani dan pelaku ekowisata ada beberapa hal dijelaskan Mikael Raga. Antara lain tentang peluang usaha yang sudah dikembangkan di beberapa tempat di Ngada diantaranya Pertanian Ekowisata Wolokoro.
Dalam jumpa itu, Mikael menjelaskan proses tanam hingga panen bagi tanaman holtikultura terung, tomat, cabai rawit, litus (sawi keriting) dan timun dengan media tanam polibek. Dari proses persemaian benih, penyiapan media tanam polibek, hingga proses menanam hingga panen.
Setelah mendapat penjelasan, rombongan pramuka Gudep Spensa didampingi Mikael melanjutkan praktik olah tanah sekam dan bokasi lalu dimasukan dalam polibek sebagai media tanam.
Mikhael Raga memberi penjelasan tentang menyemai bibit |
Media tanam polibek hasil kerja bersama bibit yang yang sudah disiapkan ini kemudian dihadiai Mikael kepada para siswa rombongan Pramuka Gudep Spensa untuk dibawa pulang yang kemudian dalam rencana ditempatkan di halaman Spensa sebagai Pojok Holtikulura Sekolah (PHS).
Ekowisata
Wolokoro dengan hawanya yang sejuk sudah menjadi destinasi Ekowisata baru di Kabupaten Ngada. Ekowisata dimaksud merupakan kegiatan pariwisata berwawasan pertanian, lingkungan alam.
Ekowisata Wolokoro ini milik masyarakat tani Wolokoro Desa Mojongange (sekarang desa persiapan) yang masuk dalam wadah Koperasi Tani Wolokoro bekerjasama dengan Group Casira dan Rotari Kanada dimediasi Mr. Jacques Roy biasa disapa Mr. Jill Raymon.
Pupuk Bokasih hasil olahan |
Kerjasama Ekowisata Wolokoro yang dibangun sudah membuahkan hasil. Sudah ada infrastruktur, tersedia 2 rumah peristirahatan wisata, tanaman holtikulura yang disediakan untuk dinikmati wisatawan. Dalam perencanaan Ekowisata Wolokoro masih banyak yang akan dibangun dan dibenahi antara lain pondok wisata, jembatan kayu antara vila – karena letaknya di tebing – restoran dan pembudidayaan tanaman holtikultura lainnya.
Di bagian lain, Mikael menjelaskan, kedepan Wolokoro juga menyediakan jasa pelayanan wisata. Untuk itu Group Casira dan Rotari dari Kanada akan melakukan pendampingan manajemen pengelolaan wisata, pelatihan komputer dan pelatihan bahasa inggris bagi masyarakat untuk mendukung ekowisata yang tersedia.
Siswa belajar membuat pupuk bokasih |
Dalam susana yang rileks, Mikael menceritakan pengalamannya bahwa banyak ponaan lulusan Sarjana Pertanian datang kepadanya menanyakan pekerjaan, "kalau mau bergabung silahkan ada banyak pekerjaan dan menjadi petani tentunya .Kamu jangan terlalu terobsesi menjadi PNS, karena menjadi petani modern saat ini sangat menjanjikan," Kata Mikael.
No comments:
Post a Comment