Responsive Ads Here

Thursday 12 November 2015

Guru Kelompok Strategi Transformasi Nilai-Nilai Kebangsaan


BAJAWA/FLORES, vigonews.com - Guru menjadi kelompok strategi untuk transformasi nilai-nilai yang terdapat dalam  empat pilar kebangsaan. Karena melalui para guru, nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme dan persaudaraan dapat diteruskan kepada generasi muda bangsa secara intensif.

Demikian dikemukakan Anggota DPD MPR RI, Abraham Paul Liyanto ketika menyosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada pengurus PGRI dan para guru di kabupaten Ngada yang berlangsung di ruang rapat Paroki St. Yosef Bajawa, Kamis (12/11/2015).

Menurut dia, dewasa ini empat pilar kebangsaan tidak dibicarakan bahkan mulai dilupakan. Padahal dalam empat pilar itu termuat nilai-nilai luhur bangsa yang berhubungan erat dengan sejaran berdirinya bangsa Indonesia.

Kepada sekitar 100 orang guru dan pengurus PGRI kabupaten Ngada yang hadir, Paul Liyanto bertanya, "kenapa mesti guru?". Ditegaskannya lagi, karena guru mempunyai peran yang amat  strategis. Melalui para guru nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, patriotisme dan kebersamaan dapat ditranformasikan secara efektif.

Usai menyerahkan buku empat pilar kebangsaan Anggota DPD RI Abraham Paul Liyanto foto bersama guru
Melalui perannya, guru dapat mengomunikasikan nilai-nilai luhur itu kepada siswa sebagai generasi muda bangsa, pun kepada masyarakat dimana guru berada. " Saya percaya, bapa/ibu guru pasti meneruskan dalam tugasnya mentransformasikan kepada anak didik," kata Liyanto.

Diharapkan melalui peran strategis itu, nilai-nilai kebangsaan dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Generasi yang berwatak nasionalis, patriotis dan mengembangkan semangat toleransi dalam keperbedaan. "Nilai ini hendaknya diteruskan kepada peserta didik," pinta Liyanto.

Perkembangan teknologi informasi yang memudahkan orang mengakses dunia luar dinilai terus menggerus semangat nasionalisme dan patriotisme generasi muda. Dalam empat pilar kebangsaan yang kini terus digaungkan, terkandung nilai-nilai fundamental yang  harus dihayati dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui empat pilar terkandung semangat dan perjuangan para pendiri bangsa mendirikan bangsa ini.

Saat sosiakisasi itu Paul Liyanto mengatakan, ini tugas berat bapa/ibu guru. Mengingat anak-anak sekarang tidak lagi bicara pancasila, UU 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Mereka tidak tahu lagi sejarah berdirinya bangsa ini. Mereka sudah mulai lupa. Yang diingat hanya trend hidup modern.


Terkait dengan itu, Paul Liyanto minta para guru agar ajar anak untuk cinta bangsa dan tanah airnya. Mentransformasikan nilai-nilai kebangsaan kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara, Penjabat Bupati Ngada, Yohanes Tay dalam sambutannya yang disampaikan Asisten I Plasidus M Redo, mengatakan pendidikan menjadi unsur penting dalam mendidik generasi muda bangsa.

Anis Tay berharap para guru dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga dapat terus menambah khasanah diri dalam menyiapkan generasi bangsa. Guru dapat mengemban tugas ini mentransformasikan nilai kepada anak didik di sekolahnya.

Kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan dipandu oleh Ketua PGRI kabupaten Ngada, Adrianus Fua Raja dan dihadiri jajaran pengurus PGRI serta para guru dari berbagai sekolah. (ch)*

Insert foto: Anggota DPD RI Abraham Paul Liyanto saat menyosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada para pengurus PGRI dan guru di kabupaten Ngada

No comments:

Post a Comment