Responsive Ads Here

Wednesday 27 January 2016

Hujan Hebat, Tanggul Jebol, SMPN 1 Aimere Diterjang Banjir

Tampak sejumlah siswa sedang membersihkan ruang kelas.

AIMERE/NGADA,  vigonews.com – Hujan hebat pekan ini di wilayah kecamatan Aimere menyebabkan beberapa wilayah  terendam banjir. Akibat hujan Selasa (26/01/2016) tanggul pagar SMPN 1 Aimere jebol, dan sekolah itu terendam banjir  hebat.

Hujan  lebat yang menggerus wilayah Kecamatan Aimere selama enam jam diperkirakan dari pukul 19.00 - 01.00 Wita, Selasa malam  sempat memprihatinkan warga. Tembok penyokong yang ada tiga titik di SMPN 1 Aimere runtuh diterjang banjir. Ruangan kantor dan kelas terendam lumpur dan air. Di Kali I, delapan rumah warga sempat dikikis banjir, tembok kompleks paroki juga roboh, tambah lagi perahu motor dua nelayan rusak di hantam badai.

Tembok penyokong depan sekolah
Kepsek SMPN 1 Aimere, Albertus Mogo, kepada vigonews.com mengatakan, peristiwa banjir melanda sekolah memang benar adanya. Hujan lebat yang lebih kurang enam jam mengakibatkan ruangan kelas dan kantor terendam air dan lumpur. "Kami baru tahu pagi hari. Kami lihat air dan lumpur tergenang dalam ruangan", ungkapnya.

Menurutnya,banjir  baru tahun ini terjadi. Sebab, jalan raya yang dikerjakan tahun 2015 oleh Dinas PU Ngada yang letaknya dibelakang sekolah berbentuk cekung. Nah, ketika hujan lebat, air yang dari daerah ketinggian, menuju jalan dan langsung menghantam tembok sekolah. Akibatnya  tembok belakang gedung sekolah runtuh, tembok penyokong di halaman tengah juga runtuh, ruangan kelas dan kantor menjadi muara. "Kemarin kami para guru bersama siswa/i tidak KBM.Kami bersihkan ruangan", katanya.


Guru dan siswa gotong royong membersihkan lumpur akibat terendam banjir

Dikatakannya, sejak peristiwa itu terjadi, pihak sekolah langsung menghubungi pihak kecamatan, pihak kelurahan dan BNPB Ngada. "Sekcam, ibu lurah dan petugas BNPB sudah datang lihat, ukur dan foto bangunan yang rusak", katanya.

Senada dengannya, Darius Bute juga mempermasalahkan pembangunan jalan yang tidak sesuai dengan topografi dan tidak perhitungkan dengan bangunan sekolah, yang mengakibatkan tergenang banjir dan meruntuhkan tembok penyokong sekolah itu.


Tembok penyokong belakang tak kuat menahan lupan banjir dari ketinggian yang menyebabkan sekolah terendam banjir
Selain itu juga,  ia sempat bercerita  kepada vigonews. com terkait dengan kondisi rumahnya dan tujuh rumah warga di sekitar kali satu.  Banjir di kali satu juga telah mengikis dapur dan kandang babi warga. Menurutnya, sampai mengikis rumah warga karena ada beronjong yang dibangun tidak bertingkat tapi sejajar saja. Banjir datang mengikis rumah warga. "Wah kalau hujan lebat dan banjir lagi, rumah kami bisa runtuh dan terapung di laut lepas,” kataya  sambil tertawa.

Siswa seharian membersihkan lumpur akibat banjir
Pihak Kelurahan Aimere ketika dikonfirmasi vigonews.com, melalui sekretaris Lurah, Aloyasius Wali mengatakan, bangunan yanh rusak di beberapa titik di wilayah kelurahan Aimere sudah terdata. Selanjutnya akam dilaporkan pihak kecamatan dan BNPB. "Kami sudah data lokasi yang rusak dan longsor. Tinggal teruskan ke kantor camat", ungkap Aloysius. (ping)*

Insert foto: Ruang perpustakaan SMPN 1 Aimere tak luput dari terjangan banjir

No comments:

Post a Comment