Responsive Ads Here

Friday 30 June 2017


BAJAWA, vigonews. com – Lebih dari 600 anak yang tergabung dalam Serikat Anak Misioner (Sekami) Paroki St. Josef, Bajawa mengikuti kegiatan Tri Hari Sekami. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Pape, Kecamatan Bajawa itu, dibuka Kamis (30/06/2017) dan berlangsung hingga, Minggu (02/07/2017).

Mengangkat Tema: “Aku Bangga Jadi Anak Sekami” kegiatan ‘Tri Hari Sekami’ itu diikuti Sekami Junior dari usia TK hingga kelas VI SD lebih dari 600 anak dari 10 stasi dan lingkungan di paroki itu. Sebelum dibuka secara resmi oleh Pastor Paroki St. Josef, Johanes Preta Manuk, OCD di lapangan sepak bola Pape, rombongan dilepas dari halaman Paroki St. Josef di Kota Bajawa. Para peserta dan sebagian orang tua siswa para pendamping  mengikuti konvoi kendaraan sepanjang jalan menuju Pape ke arah Timur Kota Bajawa.

Dikemukakan Pastor Moderator Sekami San Jos, Pater Sirilus Pay, OCD, kegiatan yang dikhususkan bagi Sekami Junior di paroki ini baru pertama kali digelar. Sebelumnya ada kegiatan juga tetapi untuk sekami senior, namun tidak sebanyak ini. Meski baru pertama kali, namun kegiatan ini ternyata mendapat animo cukup besar dan respons positif dari para orang tua. “Memang tidak mudah, karena ini sekami junior yang di dalamnya melibatkan anak-anak dari TK sampai usia kelas VI SD. Tetapi ternyata orang tua merespos positif kegiatan ini dan membolehkan anak-anak mereka ikut,” kata Pater Sirilus menjawab vigonews.com, Jumat (30/06/2017) di Pape.

Kegiatan ini digelar berangkat dari keprihatinan gereja terhadap penanaman nilai moral dan bentukan karakter di kalangan generasi muda yang dinilai sudah mulai kedodoran. Di Gereja lokal keuskupan, melihat kelompok sekami dan OMK sebagai salah satu kelompok stategis yang perlu mendapat sentuhan pembinaan untuk bina lanjutan.

Sehubungan dengan keprihatinan tersebut, kata Pater Sirilus, maka Paroki St. Josef melalui DPP Bidang KKI merancang kegiatan yang menyasar Sekami Junior yang selama ini belum disentuh secara maksimal. Sehubungan dengan itu maka paroki memanfaatkan masa liburan ini sebagai momentum menanamkan nilai-nilai pada anak dan bentukan karakter mereka. “Daripada liburan mereka hanya untuk bermain tanpa makna, kan lebih baik liburan dalam kebersamaan seperti ini dan mendapat penanaman nilai,” kata Pater Sirilus.

Salah seorang panitia, Tati Resi mengemukakan Tri Hari Sekami diisi dengan berbagai kegiatan seperti kuis Kitab Suci, Baca Kitab Suci, Cerita Orang Kudus, Gerak dan Lagu, Gambar Bercerita, Mewarnai Gambar, Fashion Show, Hasta Karya, wisata alam, anjang sana.  Berbagai jenis kegiatan lomba ini diikuti oleh pserta dari 36 lingkungan dan masing-masing mengirim 15 – 30 anak.
 
Kegembiraan syarat makna yang ditunjukkan lebih dari 600 anak Sekami Sanjos
Dikatakan, setiap lingkungan juga wajib mengirimkan pendamping yang terdiri dari 4 orang, 2 JPA, 4 OMK dan 4 pemasak.  Semua peserta tidur di tenda-tenda yang sudah disiapkan panitia di lapangan sepak bola Pape dan peserta membawa perlengkapan tidur serta kebutuhan lain selama kegiatan. Konsumsi, transportasi serta akomodasi kegiatan diatur oleh lingkungan masing-masing.

Salah seorang pendamping dari salah satu lingkungan, Alfonsa Goa, menjawab vigonews.com mengemukakan kegiatan ini sangat positif dan efektif dalam melatih anak untuk disiplin dan belajar mandiri. Dia menyaksikan sendiri: salah seorang siswa kelas  1 SD terlihat sangat disiplin mengikuti berbagai kegiatan. Tidur, MCK dan mengikuti semua kegiatan tepat waktu. Hal yang membuat Alfonsa terkesan, anak sekecil ini melakukan kegiatan sendiri tanpa dibantu seperti mengganti pakaian. Pakaian yang sudah kotor dilipat rapih dan dimasukannya dalam plastik (tas kresek) sebelum akan dicuci. Anak itu mengatakan: “Ibu saya pesan kalau pakaian kotor jangan dicampur dengan pakaian bersih. Yang kotor dimasukan dalam plastik sebelum dicuci,” kata anak itu ditirukan Alfosa.

Bagi Alfonsa, untuk pembiasaan pada anak yang penting diberitau pasti akan diingatnya terus. Sehingga saat tidak bersama orang tua, dia akan melakukan apa yang pernah dikatakan orang tuanya. Masih banyak contoh dikemukakan Alfonsa anak-anak di tenda dari lingkungannya yang terlihat sangat mandiri. Dikatakan, dirinya lebih banyak mendampingi anak-anak yang masih usia TK dan SD kelas rendah. “Jadi saya kira kegiatan seperti ini mesti sering dilakukan karena sangat efektif dalam bembentukan karakter anak melalui penanaman nilai,” katanya.

Sementara, salah  seorang ayah yang anaknya ikut kegiatan Sekami, Yani Kao, mengatakan dia senang anaknya diikutkan dalam kegiatan ini. Yani yang hari kedua sengaja datang untuk mengintip aktivitas anaknya mengatakan, sekarang putrinya yang pemalu itu sudah lugas bergaul dengan teman-temannya. “Dia terlihat anak yang mendiri, itu biar di rumah. Tetapi saya lihat perubahan cukup baik bahwa sifatnya yang pemalu setelah ikut kegiatan ini tidak kelihatan. Dia sudah banyak teman,” kata Yani.

Pater Sirilus juga mengakui bahwa kegiatan ini banyak memberi nilai positif kepada anak-anak. Mereka dalam kegiatan kemah juga belajar mandiri. Membina solidaritas dan persaudaraan dan saling mengenal satu sama lain. Anak-anak terlihat lebih disiplin.

Kegiatan Tri Hari Sekami dibuka dengan perayaan Ekaristi dengan imam konselebran. Pastor Paroki St. Josef Pater Johanes Preta Manuk, OCD, Pater  Sirilus Pay, OCD, Pater Albertus Indra, OCD, Pater Nando, OCD dan Pater Armin, OCD. (ch)***

Monday 19 June 2017


BAJAWA, vigonews.com – Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) di kabupaten Ngada, secara resmi dimumkan Senin, (19/06/2017). Hasil UN tersebut disampaikan oleh Kadis Pendidikan Vinsensius Milo didampingi Kabid Dikdas, Feliks Goja yang diterima para kepala sekolah melalui Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Kabupaten Ngada di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada, Bajawa.

Hadir pada pengumuman hasil UN para kepala sekolah dari 167 sekolah dan 12 kapala cabang dinas. Meski pengumuman hasil UN sudah dilakukan, namun pihak dinas belum mengetahui prosentase kelulusan, mengingat penentuan kelulusan ditentukan oleh sekolah masing-masing.

Dikatakan Kadis Vinsensius Milo, dari hasil UN tiga mata pelajaran, tercatat tiga siswa dari tiga sekolah yang memperoleh nilai tertinggi. Nilai tertinggi mata pelajaran bahasa Indonesia untuk tingkat kabupaten Ngada diraih oleh Gervianus Lewa, siswi SDI Kolokoa Kecamatan Jerebu’u, nilai UN teringgi Matematika diraih oleh Francischa Mayscha Soli dari SDK Kisanata Kecamatan Bajawa, dan nilai tertinggi UN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diraih oleh Maria Mau Dora dari SDN Boameze, Kecamatan Soa.

Nilai UN tertinggi Bahasa Indonesia 90,0,  matapelajaran Matematika 95,0 dan matapelajaran IPA nilai tertinggi 95,0. Nilai terendah Bahasa Indonesia 28,0, Matematika 17,5 dan IPA 15,00. Untuk nilai terendah tak diperoleh informasi dari sekolah mana.

Untuk diketahui UN tingkat SD yang diselenggarakan 15 – 17 Mei 2017 lalu diikuti  3.834 siswa dari 167 sekolah. (ch)***

Insert foto - Para kepala sekolah terlihat sibuk usai menerima hasil UN masing-masing sekolah di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada