Responsive Ads Here

Wednesday 14 March 2018

Work Shop Penguatan Kapasitas: "Para Perawat Harus Miliki STR"

Wosk Sho Penguatan kapasitas PPNI diikuti oleh para perawat di Kabupaten Ngada -  


BAJAWA, vigonews.com – Sebanyak 215 perawat di Kabupaten Ngada yang tergabung dalam Perhimpunan Perawat Indonesia (PPNI) mengikuti kegiatan penguatan kapasitas, Jumat (09/03/2018).

Penguatan kapasitas itu meliputi materi keperawatan berkelanjutan, online, sosialisasi uji kompetensi pindah jenjang jabatan fungsional perawat, dan hak hokum perawat. Kegaiatan yang dikemas dalam work shop PPNI ini digelar di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.

Ketua Panitia Workshop PPNI Ngada,  Martinus V.Ndona, S.Kep, Ners, M.Sc mengatakan kegiatan merupakan amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Mempan RB) Nomor 25 tahun 2018. Regulasi ini mensyaratkan beberapa jabatan tertentu (JFT) seperti perawat, perawat gigi, rekam medik untuk mengurus kenaikan jenjang jabatan yang lebih tinggi harus bisa lolos uji kompetensi.

Namun pada kenyataannya  belum semua lembaga pembina menyelenggarakan uji kompetensi. Martinus demikian sapaan akrabnya menambahkan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 18 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan menyatakan bahwa uji kompetensi jabatan fungsional adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja pejabat fungsional kesehatan yang dilakukan oleh tim penguki dalam rangka memenuhi syarat kenaikan jenjang jabatan setingkat lebij tinggi.

"Sumber daya manusia yang profesional dan kompoten merupakan hasil dari upaya pengembangan SDM yang konsepsional, konsisten dan berkesinambungan yang biasanya dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karier," pinta Martinus Ndona.

Sementara, Ketua DPD PPNI Ngada Siprianus Depa, SST.MM, dalam sambutannya mengatakan pendidikan  keperawatan berkelanjutan (PKB) adalah kegiatan keilmuan dimana melalui wadah PPNI ini, anggota PPNI sekabupaten Ngada mendapatkan ilmu pengetahuan ter-update.

Menurut Siprianus Depa yang juga perawat puskesmas Aimere ini menjelaskan dengan pengguaan sistem informasi dilaman baru, pencatatan kegiatan keperawatan lebih muda terdokumentasikan dan lebih dan lebih transparan. Selain itu perawat senyior ini melanjutkan, simulasi penggunaan SI PPNI akan meningkatkan pemahaman dan kepada anggota diharapkan agar mulai memggunakannya untuk kepenteingan pembelajaran keperawatan berkelanjutan.

Materi hak hukum perawat yang akan disampaikan oleh pak Linus Dopo sebagai satunya-satunya magister hukum kesehatan di kabupaten Ngada harus bisa dimengerti oleh rekan-rekan seprofesi perawat. Karena pekerjaan-pekerjaan kita sebagai perawat, erat kaitannya denga permasalah hukum" beber ketua DPD PPNI Ngada Sipri Depa.
 
Para narasumber
Miliki STR

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Agustinus Naru dalam sambutannya ketika membuka kegiatan workshop tersebut mengatakan, legalitas praktik keperawatan yang artinya semua perawat yang dipekerjakan harus memiliki lisensi berupa surat tanda registrasi (STR). Hal itu menunjukan perawat benar-benar cakap dan berkompoten dalam melaksanakan tugas keperawatannya yang selanjutnya diikuti dengan SIP.

Menurut mantan sekretaris dinas sosial (Sekdinsos) Ngada ini, STR dan SIP ini sejalan dengan Permenkes dan standar pelayanan minimal. Kepala Dinkea yang akrab disapa Gusti ini menuturkan, kedepan dinkes Ngada akan berupaya dan memfasilitasi urusan lisensi STR bagi para perawat yang belum miliki STR.

"Seorang perawat harus meiliki lisensi berupa STR sebagai legalitas praktik keperawatan. Kedepan Dinkes Ngada akan berupaya untuk memfasilitasi urusan STR bagi para perawat yang belum miliki STR," ujar Gusti Naru disambut aplus ratusan perawat yang hadir dalam ruangan.

Pantauan media ini, workshop penguatan kapasitas perawat yang digelar oleh DPD PPNI Ngada ini menghadirkan empat orang narasumber yakni pertama,kepala UPTD Latnakes Provinsi NTT bapak Appolonaris T.Berkanis,S.Kep, Ns.MH.Kes menyajikan materi sosialisasi uji komptensi pindah jenjang jabatan fungsional perawat, narasumber kedua Linus Timotius Dopo, SST, MH.Kes memaparkan materi Hak Hukum Perawat, narasumber ketiga Ketua DPD PPNI Ngada Siprianus Depa, SST, MM menyuguhkan materi pendidikan keperawatan berkelanjutan online, dan pemateri keempat atau terakhir yang juga ketua panitia workshop Martinus V.Ndona, S.Kep, Ns,Msc menyampaikan materi Sistem informasi keanggotaan dan simulasi migrasi laman SI PPNHI ke laman baru.

Sala seorang peserta yang diwawancarai oleh awak media ini Dinasti Kristiningrum menyampaikan apresiasi kepada DPD PPNI Ngada yang telah menggelar kegiatan yang sangat ilmiah dan bermartabat. Menurut Dini yang bekerja di Puskesmas Soa ini, untuk waktu yang akan datang PPNI Ngada terus membuat kegiatan penguatan kapastias para perawat.

"Seiring perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK maka kami sebagai tenaga perawat dituntut untuk terus membekali diri dengan pengetahuan keperawatan, sehingga dapat bekerja lebih profesional dan memuaskan masyarakat sebagai pengguna layanan," kata Dini.***

Oleh: Yohanes Don Bosco Ponong.

No comments:

Post a Comment