Responsive Ads Here

Tuesday 20 October 2015

Kurubhoko Dapat Bantuan Peningkatan Jaringan Air Bersih


KURUBHOKO/NGADA/FLORES, vigonews.com - Beberapa tahun terakhir,  sebagian warga di dataran Kurubhoko,  kecamatan Wolomeze, kabupaten Ngada   mengkonsumsi air kali. Hal itu sisebabkan sarana air bersih yang dibangun dengan bantuan Bank Dunia sejak tahun 1994 lampau sudah tak layak guna  mencukupi kebutuhan warga yang terus bertambah.

Agar mengatasi kebutuhan air bersih bagi warga yang satu dekade belakangan kian kompleks, tahun 2015   desa Nginamanu mendapat bantuan dana  lebih dari Rp 600 juta. Bantuan tersebut untuk peningkatan  jaringan yang  sudah ada dan selama ini tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat seiring bertambahnya penduduk.

Bantuan tersebut sebagaimana dikemukakan Kepala Desa Nginamanu, Yohanes Don Bosco Lemba kepada vigonews.com, Senin (19/10/2016) di Kurubhoko,  berasal dari Yayasan Karitas sebesar Rp 200 juta, dari bantuan dana desa Rp 151.789.000, dari APBD II Ngada Rp 280 juta. Dengan demikian, total dana untuk peningkatan jaringan air bersih di desa Nginamanu itu sebesar Rp 659.062.000.

Jaringan yang ada, kata Don Bosco, merupakan bantuan dari Bank Dunia yang dibangun pada tahun 1994. Namun  hingga dua dekade ternyata dengan jaringan yang ada tidak cukup lagi memenuhi kebutuhan air bagi warga yang terus bertambah, mengingat jaringan yang lama masih menggunakan pipa 2 dim dari sumbernya,  selanjutnya disambung dengan pipa 1,5 dim untuk melayani sekitar 620 jiwa pada saat itu.

Mengingat kebutuhan air warga meningkat akhir-akhir ini, maka perlu ada peningkatan jaringan mulai dari sumbernya dengan pipa 3 dim, yang akan dilanjutkan dengan pipa 2,5 dim. Diharapkan dengan peningkatan ini akan dapat melayani sekitar 1.475 penduduk di dataran Kurubhoko saat ini. “Saya yakin dengan bantuan ini dapat mengatasi warga saya yang selama ini kekurangan air,” katanya.

Selain untuk meningkattan volume, bantuan tersebut juga untuk memperluas jaringan ke pemukiman-pemukiman warga dan sarana publik lainnya seperti sekolah, pusat Kuasi Paroki Kurubhoko, kantor Desa, BPP, Polindes, Poskeswan, Pospol dan Babinsa.

DikatakanDon Bosco, yang sudah mulai dikerjakan adalah bantuan dari Karitas, sedangkan bantuan dana desa dan APBD II baru akan mulai. Namun dia memperkirakan akhir November mendatang proyek bantuan itu sudah selesai, sehingga pada Desember mendatang warga sudah dapat menikmati sarana air bersih di berbagai titik.

Selain memenuhi kebutuah sehari-hari baik untuk minum dan MCK,  diharapkan peningkatan jaringan ini dapat mendorong masyarakat untuk melakukan usaha lainnya guna menambah kebutuhan keluarga, seperti budidaya sayuran di pekarangan rumah dan kebutuhan lainnya.

Bosco juga menyinggung, untuk desa yang dipimpinnya itu tahun ini juga mendapat dana Rp 50 juta untuk pelangi desa berupa rabat beton ke SDI Kurubhoko, dan untuk pelangi kawasan menuju desa tetangga, Nginamanu Selatan sepanjang 208 meter terfor dan 930 meter rabat beton.

Terkait dengan bantuan-bantuan itu, selaku kepala desa, dirinya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah baik kabupaten maupun hingga pusat. Melalui dana-dana itu bisa membantu masyarakat dalam mengatasi masalah infrastruktur desa.(ch)*

Insert foto: Warga Kurubhoko masih mengonsumsi air sungai, karena jaringan bantuan Bank Dunia tahun 1994 sudah tidak mencukupi.

No comments:

Post a Comment