BAJAWA/FLORES, vigonews.com - Penjabat Bupati Ngada Yohanes Tay Ruba memberi apresiasi atas prestasi pencak silat Ngada beberapa tahun terakhir. Ngada mencatat prestasi, baik di tingkat propinsi maupun nasional.
Hal itu dikemukan Anis Tay, Rabu (30/09/2015) di Bajawa, ketika melepas kontingen pencak silat Ngada yang akan berlaga di arena pra-PON di Kaltim.
Kontingen Ngada berjumlah 10 orang lanjut bertolak ke Kupang bergabung dengan atlet silat dari Kabupaten lain mengikuti TC, sebelum berlaga di pra-PON Kaltim awal November mendatang.
Kepada penjabat bupati, Oskar yang mewakili Ketua IPSI Ngada Anton Jawa, melaporkan perkembangan pencak silat di Ngada. Cabang olah raga ini menunjukkan perstasi baik di tingkat propinsi maupun nasional. Terkait dengan pra-PON, silat menjadi cabang olah raga pertama yang lolos ke pra-PON Kaltim.
Sejak tahun 2001, IPSI Ngada telah melahirkan banyak pesilat berprestasi di tingkat propinsi dan nasional. Salah seorang diantaranya Adi Dae pernah meraih juara dunia di Malaysia dan Singapura open tahun 2006/2007. Sofia Bhoki pernah meraih Internasional Championsip di Bandung 2007, dan pesilat lainnya yang berjaya di tingkat propinsi. Sering menjadi juara umum pada laga kejurda sejak tahun 2008.
Memperkuat tim silat pra-PON NTT, tujuh pesilat Ngada sudah siap berlaga, antara lain: Adrianus Dae (kelas F 70-75 kg), Nikolaus Dosi (kelas I 85-90 kg), Frederikus Keo (kelas B 50-55 kg), Maria K. Bhara (kelas C 55-60 kg), Rufina Wio Seo (kelas D 60-65 kg), Ermelinda Ninding (kelas E 65-70 kg) dan Paskalia Dhone (kelas F 70-75 kg). Para atlet ini didampingi oficial tim Jawa Antonius, pelatih Oskar Toka dan Asisten pelatih Lele Fransiskus.
Oskar dalam laporan berharap pada dukungan pemerintah dan rakyat daerah, termasuk dukungan dana. Apalagi satu-satunya cabang olah raga yang lolos sampai pra-PON hanya silat.
Tujuh atlet itu akan mengikuti TC di Kupang sebelum ke Kaltim, dengan terlebih dahulu try out di Denpasar, Bali. Atlet lolos ke pra-PON setelah seleksi Mei 2015 yang lalu. Dan sudah melakukan persiapan di Ngada.
Biaya yang diperlukan sebesar Rp 70 juta, namun saat ini baru realisasi 40 juta untuk TC di Kupang dari bantuan Pemda Ngada. Terhadap hal itu Oskar menyampaikan terima kasih sekaligus menyampaikan apresiasai pada penjabat bupati, bahwa baru kali ini ada acara pelepasan dari bupati selama sembilan tahun terakhir.
Sesaat akan melepas para atlet, Penjabat Bupati Ngada Yohanes Tay Ruba menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih para atlet dalam mengharumkan nama Ngada. "Ini tidak mudah karena melewati proses panjang melalui pembinaan dan baru lolos ke prapon. Dari sekian rakyat ngada, hanya saudara yang bisa mengharumkan nama Ngada dalam bidang olahraga pencak silat," kata Anis Tay.
Dia berpesan, agar para atlet menjaga nama baik daerah, terus berjuang, jaga sportivitas, dan kesehatan. Perjuangan ini harus menjadi kebanggaan rakyat Ngada. "Saya yakin rakyat Ngada mendoakan saudara agar sukses, dan kembali dari berlaga membawa pulang prestasi. Pesan orang tua kita begitu, pergi berjuang - pulang bawa sesuatu. Tapi perjuangan saudara kita beri apresiasai setinggi tingginya," pinta Anis Tay.
Penjabat bupati juga menyampaikan salut pada atlet yang tetap berprestasi gemilang meski di tengah keterbatasan dana. Kemampuan daerah juga sangat terbatas dalam bidang pendanaan. Pencak silat, kata Anis Tay, beberapa waktu terakhir muncul ke permukaan, selain sepak bola. "Kita harap ada cabang-cabang lain juga muncul. Namun prestasi kalian menjadi teladan bagi generasi muda lainnya dalam mengembangkan diri," katanya.(ch)*
Insert foto: Penjabat Bupati Ngada Yohanes Tay Ruba (tengah) diapiti staf mensuport para atlet silat yang akan berlaga di arena pra-PON.
No comments:
Post a Comment