Responsive Ads Here

Wednesday 21 September 2016

Kamis Besok, Bupati Marianus ‘Gertak’ di Kecamatan Wolomeze


Vigonews.com, BAJAWA – Kodim 1625/Ngada, Kamis (22/09/2016) mulai lancarkan aksi ‘Gertak-nya’  di kecamatan Wolomeze. Gertak adalah  gerakan tanam serentak di areal percetakan sawah baru, yang akan dicanangkan Bupati Ngada Marianus Sae.

Gerakan tanam serentak ini menjadi debut awal untuk 160 hektar program cetak sawah baru di kapupaten Ngada tahun 2016. Program cetak sawah baru itu oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian diswakelolakan kepada TNI. Di Kabupaten Ngada, pelaksanaan cetak sawah baru dilaksanakan oleh Kodim 1625/Ngada, yang mulai dieksekusi atau dicetak sejak Agustus lalu dan akan berakhir November mendatang. Lahan yang sudah dicetak siap ditanam.

Informasi ‘Gertak’ di Kecamatan Wolomeze diperoleh vigonews.com melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortilkultura (TPH) Dinas P3 Kabupaten Ngada, Hubert Jelalu, Rabu (21/09/2016) di Bajawa. Menurut Hubert, pelaksanaan ‘Gertak’ dicanangkan secara resmi oleh Bupati Ngada Marianus Sae, Wakil Bupati Ngada Paulus Soliwoa yang dihadiri jajaran Kodim 1625/Ngada selaku pelaksana, Dinas P3 selaku pemilik program bersama jajarannya, Polres Ngada dan jajarannya dan instansi terkait.

Pencanangan ‘Gertak’, kata Hubert, dipusatkan di hamparan percetakan sawah baru di Ngguru Ndala, Desa Denatana, Kecamatan Wolomeze. Untuk kegiatan ‘Gertak’, di Ngguru Ndala, kata Hubert menyasar lima hektar lahan yang sudah siap tanam dan disesuaikan dengan ketersediaan air di lokasi, dan akan berlanjut ke lokasi lain.

Dikatakan Hubert, Potensi lahan di wolomeze mencapai 303 hektar, hanya memang pada tahap ini baru bisa terealisasi sekitar 100 hektar, sedangkan 60 hektar lainnya tersebar di beberapa lokasi di kecamatan lain.

Tujuh lokasi yang dicetak antara lain: Ngguru Ndala potensi 52 hektar – akan dicetak 36 hektar;  Liorawi potensi 51,48 hektar – akan dicetak cetak 35 hektar;  Pomarera potensi 80 hektar – akan di cetak 32 hektar;  Koja Dede potensi 10,3 hektar – akan dicetak 10 hektar;  Sambinasi (Dhupak) potensi 10,33  hektar – akan dicetak 10 hektar;  Tiwungaja di desa Sobo 1 potensi 25 hektar – akan dicetak 25 hektar; dan Tale di Turekisa potensi 12,74 hektar – akan dicetak 12 hektar. Sedangkan 21 hektar yang semula berlokasi di Keligejo – karena kendala air maka kompensasinya ditambah ke hamparan Ngguru Ndala.

Hambatan
Di bagian lain, Hubert menyesalkan karena SID (survey investigation and design) dari Dinas Pertanian Provinsi selaku pemegang program tingkat provinsi belum juga turun. Akibatnya, kegiatan cetak sawah molor, dari semula diperkirakan selesai  akhir September hingga akhir November mendatang diperkirakan baru selesai.

“Seharusnya target selesai semula sekitar 31 Agustus lalu sudah tercetak semua. Tetapi karena SID belum turun juga dari Dinas Provinsi – molor  lagi. Hasil Rakor  awal September diperkirakan baru akan selesai cetak pada  30 November mendatang. Tetapi karena pihak TNI tetap jalan meski SID belum turun, maka akhir November diperkirakan sudah bisa selesai, Karena sebagian besar lahan berada di Wolomeze yang saat ini hampir rampung, sisanya bisa lebih cepat,” katanya.

Terkait dengan keterlambatan SID, ditambahkan Hubert, memang bisa mengganggu proses cetak. Keterlambatan diduga karena pekerjaan yang diberikan kepada Politani Kupang  itu harus menggarap 21 kabupaten. “Idealnya pekerjaan fisik harus ada rancangan disain teknis, karena itu standar pelaksanaan fisik di lapangan.  Jika tidak akan  menghambat proses pencetakan sawah baru. Kalau begini, maka proses cetak kemudian hari baru disesuaikan SID, terutama yang berkaitan dengan luas lahan,” jelas Hubert. (ch)***

Insert foto: Pasiter Kodim 1625 Ngada  Letda (Arm) Lalu Mariadi Akbar 
bersama Kabid Tanaman Pangan dan Hortilkultura (TPH) Dinas P3, Hubert Jelalu  saat meninjau lokasi percetakan sawah baru, Agustus lalu.


No comments:

Post a Comment