Responsive Ads Here

Saturday 12 November 2016


Vigonews.com, FLORES TIMUR – Program Kelas Inspirasi  mengunjungi tiga Sekolah Dasar di Pulau Solor yakni SDN Lamakera, SDI Gorang dan SDK Waikroe. Kegiatan ini diikuti 21 relawan pengajar dan dokumentator, Sabtu (12/11/2016).

Kelas Inspirasi itu program yg dicetus oleh para relawan pendidikan yang dengan sukarela menjadi inspirator mengunjungi Sekolah Dasar untuk bertemu dan memberikan inspirasi kepada siswa di masing-masing kelas selama sehari tentang profesi yang dimiliki dan memberikan penguatan kepada siswa siswi untuk mengejar impian mereka. Kegiatan ini tidak dipungut biaya dan dilakukan secara tulus dan sukarela.

Sebuah program sukarela dari orang-orang yang memiliki ketulusan dan  kepedulian terhadap pendidikan dengan tujuan memberikan inspirasi kepada siswa-siswi untuk mengejar cita-citanya. Para relawan ini diterima melalui seleksi yang cukup ketat dan bersedia ditempatkan di sekolah-sekolah yang menjadi sasaran inspirasi.

Menjelang hari H, program Kelas Inspirasi Flores Timur tahun 2016, peserta  mengadakan briefing. Kegiatan ini dilakukan di aula SMPN 1 Solor Timur (11/11/2016) dan dihadiri oleh 21  relawan Inspirator dan dokumentator yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, DI Jogjakarata, Medan, Kendari, Alor, Bandung,Bogor, Jakarta, Flores Timur, Sikka  dan Ngada  yang  nanti akan melaksanakan kegiatan hari inspirasi di Pulau Solor Kabupaten Flores Timur.

Adapun tujuan diakannya Briefing ini yaitu agar para relawan bisa saling kenal baik relawan pengajar maupun  relawan dokumentator.

Koordinator KI Flores Timur Erma Normasari dalam kesempatannya sangat berterima kasih kepada semua peserta yang telah menjadi relawan KI Flores Timur.

"Kebaikan yang kita tanam selalu membuahkan hasil baik, dan setidaknya kehadiran kita bisa mampu merubah cara berpikir orang lain disekitar kita, dan semoga teman-teman relawan tetap semangat untuk memberikan informasi kepada siswa siswi di tiga sekolah yang akan dikunjungi.

Dari hasil seleksi yang akan mengikuti kelas inspirasi pada hari H tanggal 12 November  2016, sebanyak 21  relawan pengajar dan dokumentator yang akan mengunjungi tiga Sekolah Dasar di Pulau Solor yakni SDN Lamakera,SDI Gorang dan SDK Waikroe.

Erma demikian dia biasa disapa juga mengatakan bahwa Program Kelas  Inspirasi ini dimulai sejak tahun 2012 di Jakarta yg dicetus oleh orang-orang yang peduli dengan Pendidikan di Indonesia dan hingga saat ini meluas ke seluruh pelosok negeri hingga di NTT.

Untuk hari Inspirasinya itu sendiri akan berlangsung di tanggal 12 November 2016 dan peserta yang ada akan dibagi dalam tiga kelompok sesuai dengan tiga sekolah yang akan dikunjungi.
Relawan Kelas Inspirasi sedang melakukan persiapan jelang kunjungan
Dalam sambutannya  sekaligus membuka dengan resmi Kepala UPTD dinas PKPO Kecamatan Solor Timur  Rofinus Werang mengatakan bahwa Puji dan Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena rahmat dan hidayatnya sehingga KI ini dapat dilakukan di Solor Timur dan kehadiran para relawan menjadi sebuah penghargaan luar biasa.

"Kami sangat berterimakasih dan apresiasi kepada semua Relawan Kelas Inspirasi  yang menjadikan Solor Timur menjadi sasaran di tahun 2016, dengan harapan dapat memunculkan ide -ide cemerlang dan merubah mindset semua siswa sehingga bisa menghasilkan manusia Indonesia maupun Solor Timur menjadi luar biasa.

"Jika semua kelas penuh dengan inspirasi maka semangat untuk mengungkapkan pikiran dan pendapat dapat menjadi manusia yang kritis dan bermutu. Karena kehidupan bermutu datang dari generasi-generasi baru. Kehidupan bermutu itu butuh kerjasama dari semua pihak untuk saling bahu membahu mewujudkannya," kata Rofin demikian dia biasa disapa.

Sementara itu Mertin Lusi salah satu Inspirator dari Kabupaten Ngada mengatakan sangat tertarik dengan KI ini, karena selain bisa menginsipirasi banyak siswa Flores Timur, juga bisa belajar banyak hal tentang memberi dan menerima.

"Sebagai relawan pengajar, semoga nantinya saya bisa berbagi kepada siswa dan memberikan informasi apa itu profesi saya, yaitu Jurnalis, apa -apa saja yang dikerja, dan bagaimana cara mencapai tujuan. Dan lebih dari itu, meskipun saya belum cukup sukses dalam perspektif sebagai orang, namun setidaknya saya harus mengambil bagian mengenalkan anak-anak pada realita hidup yang tidak seideal yang dibayangkan dan setidaknya mereka memiliki bekal dalam menghadapi  pilihan-pilihan yang ditawarkan,” kata Mertin.

Hadir pada kesempatan tersebut Kepala UPTD Dinas PKPO Kecamatan Solor Timur Rofinus Werang,  Pengawas TK/SD Kecamatan Solor Timur Abubakar Bapa Boleng,Kepala Seksi Pemerintahan  Kecamatan Solor Timur Muhamad Nasir Hasan,

Kepala Sekolah SDI Gorang Samsudin Kiapura, Kepala sekolah  Waikrowe Petrus Subaraya, Kepala Sekolah Lamakera Amrin Subang Boli.(ml)***

Insert foto: Para relawan Program Kelas Inspirasi bersiap-siap bertolak ke Pulau Solor dari Larantuka

Tuesday 8 November 2016


Vigonews.com, BAJAWA - Turnamen Basket antar siswa yang digelar  Perbasi Kabupaten Ngada tahun 2016 resmi ditutup,(06/11/2016). Penutupan turnamen ini berlangsung di lapangan Lebijaga usai final putra putri peserta basket tingkat SD dan SMP.

Tim Basket Putri SDI Ngoranale keluar sebagai juara satu tingkat SD setelah mengalahkan tim basket putri dari SD Lebijaga.

Sedangkan untuk Putri tingkat SMP,  SMPN 1 Bajawa keluar sebagai Juara dengan skor  21-19 unggul atas Putri SMPN 2 Bajawa. Sedangkan Putra tingkat SMP di juarai oleh SMPN 2 bajawa setelah bertanding mengalahkan tim SMPN 1 Bajawa dengan skor 37-15.

Untuk Putra tingkat SD dimenangkan oleh tim basket SDK Regina Pacis usai melawan tim SD Waturutu dengan skor 16-09.

Sedangkan Dance  tingkat SD dimenangkan oleh tim SD Ngedukelu di posisi pertama,  SDK Regina Pacis di posisi kedua dan SD Watutura di posisi ketiga.

Ketua Panitia Severinus Johan dalam sambutannya mengatakan Profisiat dan terimakasih kepada peserta ddan pendamping dari masing-masing sekolah yang dengan sangat antusias mengambil bagian dalam kegiatan ini. "Turnamen ini sangat berhasil dan luar biasa, karena kerjasama dari kita semua," katanya.

Turnamen yang digelar selamat empat hari ini, baik pantia maupun peserta banyak memperoleh pengetahuan baru, Mulai terbiasa dengan menjaga kebersihan dan  membina persahabatan.

Sementara itu Ketua Perbasi Berny Dhey juga menyampaikan dua hal pokok dalam penyelenggaraan turnamen ini yakni Terimakasih setinggi tingginya dan mohon maaf sebesar-besarnya.

"Terimakasih untuk kita semua telah mengambil bagian dan mohon maaf bila ada hal-hal yang kurang menyenangkan. Juara adalah sebuah akibat. Yakni akibat dari latihan, proses dan pendampingan sehingga bisa memperoleh juara,"katanya.

Pihaknya juga telah mendiskusikan bahwa ditahun yang akan datang, juga akan digelar turnamen Perbasi Cup 2 dan tentunya diharapkan persiapan-persiapan dari peserta untuk lebih memaksimalkan potensi yang ada.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah berupa Piala, Piagam Penghargaan dan Uang Tunai, kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. Sementara itu secara terpisah Jesica dan Mirna siswa dari SD Waturutu mengatakan sangat senang mengikuti kegiatan ini.

"Kami senang bisa tampil dance dan dari awalnya kami malu tapi sekarang kami sudah lebih berani untuk tampil yang terbaik," ungkap Jesica dan Mirna.(ml)***

Vigonews.com, BAJAWA - Kelompok Kerja Guru Agama Katolik (KKG-AK) Kecamatan Golewa Barat (Golbar), Sabtu (05/11/2016) mennggelar work shop menulis karya ilmiah di SDN Sobo. Kegiatan ini guna mengembangkan kompetensi menulis di kalangan guru agana Katolik kecamatan itu.

Work shop dibuka secara resmi oleh Ketua KKG-AK Golewa Barat, Yohanes Wuda, S.Ag. Sepuluh guru agama Katolik mengikuti work shop yang digelar atas kerja sama dengan lembaga Gerakan Hati Insani untuk Literasi (Graha Literasi) itu akan berlangsung hingga Minggu (06/11/2016) itu.

Dalam sambutannya, Yohanes Wuda yang juga Kepala SDN Sobo itu mengatakan, menulis menjadi kompetensi yang tidak kalah  penting dalam menunjang profesi guru. Bagi guru, kata John, menulis dan berbicara adalah dua cara untuk berkomunikasi dengan peserta didiknya. Selain itu, untuk menambah kredit poin untuk kepentingan kenaikan pangkat.

Work shop ini, kata John sudah yang kedua kalinya. Karena itu, dia berharap para guru yang tergabung dalam KKG-AK agar terus meningkatkan pemahaman dan mengembangkan skils  menulis."Kali ini selain meningkatkan skils menulis, juga memberi gambaran dalam menulis PTK, karena ini juga tuntutan yang harus dipenuhi oleh guru agama Katolik," jelas John.

Dia minta agar para guru terus menumbuhkan dan menyuburkan animo menulis - karena memang selama ini menulis belum jadi kebiasaan para guru. Itu sebabnya, John minta agar  kebiasaan lama tanpa menulis perlu diubah dengan budaya baru, yang selalu menulis.

"Kebiasaan lama yang menghambat kita,  sehingga latihan dan bimtek apapun tidak mengalami kemajuan harus ditinggalkan. Makanya, pentingnya kelompok ini menyelenggarakan kegiatan agar bisa shering satu sama lain mengatasi masalah. Hanya untuk berubah butuh komitmen kuat baik personal maupun kelompok. Jangan sia-siakan setiap momen pelatihan karena harganya mahal dengan mengorbankan   waktu, tenaga, biaya dan segala daya," papar John.

Work shop menulis karya tulis ini didampingi oleh Emanuel Djomba dari Graha Literasi. Sebuah lembaga yang concern mengampanyekan dan menumbuhkan budaya membaca dan menulis di kalangan pelajar, guru dan umum.

Kegiatan work shop diawali dengan diskusi untuk mendapatkan gambaran tentang masalah yang dihadapi guru. Para guru agama sebagian belum memahami PTK. Beberapa mengungkapkan kendala justru terletak pada urusan menulis secara praktis - harus mulai dari mana. Karena itu, sesi ini juga memperkenalkan kian menulis sederhana dengan formula 5W dan 1H sebagai kunci untuk masuk dunia tulis-menulis secara logis dan praktis.

Dalam work shop, kata Djomba yang juga dosen STKIP Citra Bakti Ngada itu,  para guru dilatih untuk menemukan masalah, mengidentifikasi, menemukan dan melakukan refleksi kemudian merumuskan sebuah judul karya tulis. Kiat ini mengantar para guru agar dapat menulis sebuah proposal PTK secara baik.

Masalah paling mendasar bagi guru, kata Emanuel Djomba, karena belum memiliki habit menulis. Karena itu melalui work shop ini menjadi pemicu bagi guru untuk terus menulis di waktu mendatang. Menulis kata dia bisa mengikat makna. Dia mengingatkan, kegiatan menulis erat hubungannya dengan membaca - kata orang ‘penulis yang baik juga pembaca yang baik’. Untuk memulai kebiasaan menulis para guru diajak untuk mulai menulis buku harian.

Kegiatan work shop guru menulis ini berlangsung dua hari. Setelah menyelesaikan proposal PTK guru juga mempresentasekan karya tulisnya. Langkah berikutnya adalah melanjutkan dengan proses penelitian, seminar hingga publikasi karya tulis bersama.(ch)***

Insert foto: Sebagian Guru KKG-AK Golewa Barat sedang mengikuti workshop menulis di di  SDN Sobo.

Thursday 3 November 2016


Vigonews.com, BAJAWA – Pemerintah Kabupaten Ngada terus berupaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, melalui percepatan pembangunan berbagai bidang. Demikian dikemukakan Kabag Adamas Ngada, Marthinus P. Langa, SE kepada pers di ruang kerjanya, Selasa (18/10/2016)

Kepada awak media, Marthinus menegaskan kembali komitmen Pemerintah sebagaimana dikemukakan Bupati Ngada Marianus Sae dalam sambutan penutupan Sidang DPRD Ngada dengan agenda membahas Rancangan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2016, (17/10/2016)

Upaya percepatan itu dilakukan melalui beberapa program strategis yang menjadi prioritas, yaitu:  Pemberdayaan ekonomi rakyat yang tidak lagi dititik beratkan pada pemeliharaan ternak saja, namun telah dikembangkan juga pada sektor pertanian, perikanan serta sektor pariwisata.

Prioritas pembangunan dibidang kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat Ngada, Beasiswa Kedokteran bagi anak Ngada yang berprestasi dan Peningkatan Kapasitas SDM tenaga kesehatan serta Program Bokda, pengangkatan Tenaga Kesehatan yang bekerja pada fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan. Dan, dibidang Pendidikan, walaupun dalam keterbatasan anggaran, Pemerintah tetap berkomitmen untuk meluncurkan program BOSDIK, Beasiswa Mahasiswa asal Ngada dan Beasiswa Mahasiswa Strata II.

Sementara di bidang Infrastruktur, melalui program Pelangi Desa, Pelangi Kawasan dan Tiga Prioritas utama yakni Zala Ziro zaro, Wae Gebho Gabho dan Dara Rilo Ralo.

Selain itu juga, upaya  perbaikan dan peningkatan akan terus dilakukan dengan pendekatan dan kebijakan, diantaranya penataan sistem birokrasi yaitu penataan kelembagaan, pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pemerintah, peningkatan kinerja aparatur yang dapat mendorong akuntabilitas pemerintah terhadap  setiap kebijakan publik, penentuan skala prioritas pembangunan yang berpihak kepada kebutuhan masyarakat antara lain, melalui kerja sama antar pemerintah daerah.

Spirit Otonomi Daerah

Dalam sambutan Bupati Marianus Sae menekankan bahwa, “spirit otonomi daerah telah mendorong kita pada paradigma baru pembangunan, yang berorientasi pada percepatan dan pemerataan pembangunan masyarakat Ngada ke arah yang lebih baik.”

Menurut Marianus, spirit ini telah menunjukkan bahwa,  tanggungjawab dan peran Pemerintah Daerah dan Dewan yang terhormat dalam membangun daerah semakin bertambah besar, terutama dalam mengakomodir berbagai aspirasi masyarakat, kebutuhan-kebutuhan masyarakat serta potensi-potensi yang dimiliki masyarakat.

Perwujudan Otonomi Daerah itu, kata dia, bukanlah hal mudah, karena di satu pihak intensitas pembangunannya akan semakin tinggi, semakin kompleks dan semakin luas dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. “Sementara di pihak lain, kita dihadapkan pada berbagai keterbatasan, hambatan, dan tantangan terutama prasarana dan sarana kerja, serta kemampuan daerah untuk membiayai seluruh kegiatan pembangunan,” katanya.

“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada segenap anggota dewan yang terhormat, atas semua kesepakatan, pendapat  konstruktif dan rekomendasi  serta saran yang telah dihasilkan dalam masa sidang ini, baik dalam rapat komisi, gabungan, maupun pendapat akhir yang disampaikan oleh masing-masing Fraksi hingga persetujuan DPRD untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2016,” papar Bupati Marianus.

Pelbagai hal yang telah dicapai selama masa sidang ini, kditambahkan Bupati Marianus, merupakan upaya nyata Dewan Perwakilan Rakyat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada untuk mempercepat proses pembangunan bagi kehidupan masyarakat secara lebih baik.Berbagai pendapat dan saran konstruktif akan kami jadikan bahan pertimbangan bagi pembahasan APBD Tahun Anggaran 2017.

Komposisi perubahan anggaran

Sidang APBD Perubahan Kabupaten Ngada ditutup pada tanggal 17 Oktober 2016 oleh Ketua DPRD Ngada, Helmut Waso. Bupati Ngada, Marianus Sae disaksikan oleh Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Ngada menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Ngada Nomor 13 tahun 2016 tentang APBD Perubahan Kabupaten Ngada Tahun 2016.

Komposisi APBD Perubahan Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2016, yaitu Pendapatan Daerah sebelum Perubahan sebesar Rp. 836.611.829.063, setelah perubahan sebesar Rp. 822.526.387.751, berkurang sebesar Rp. 14.085.441.312,-

Belanja Daerah, sebelum perubahan sebesar Rp. 868.476.549.463, setelah perubahan sebesar Rp. 911.324.159.779,- bertambah sebesar Rp. 42.847.610.316,- Sedangkan pembiayaan Daerah sebelum perubahan sebesar Rp. 32.864.720.400, setelah perubahan sebesar Rp. 89.797.772.028,- bertambah sebesar Rp. 56.933.051.628,-***

Insert foto: Pembangunan infrastruktur jalan hingga ke desa dan plosok menjadi salah satu kiat menjawab kebutuhan masyarakat akan akses transportasi dalam meningkatkan pendapatan ekonomi.

Vigonews.com, BAJAWA - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sobo di kecamatan Golewa Barat  canangkan gerakan menabung bagi siswanya. Gerakan ini memberi edukasi kepada siswa dalam menumbuhkan budaya hidup hemat dan tidak bersikap konsumtif. Demikian dikemuakakn Kepala SDN Sobo Johanes Wuda, S.Ag  menjawab media ini, Kamis (03/11/2016) di kantornya.

Gerakan menabung itu, kata John yang didampingi wali kelas IV  Bergita Raga, sudah dicanangkan pada 19 Oktober lalu. Hari pertama pencanangan total tabungan siswa sebesar  Rp 28.000, hari kedua Rp 16.000 dan hari ketiga Rp 21.000.

Sampai tanggal 3 november tabungan sudah mencapai Rp  957.000. Jumlah itu baru diikuti  60 lebih dari 141  siswa di sekolah itu.

Dikatakan John, dari sisi jumlahnya memang sangat kecil karena rata-rata siswa menabung mulai dari nominal Rp 1.000 - Rp 20.000. "Tetapi paling banyak nominal Rp 1.000 dan Rp 2.000. Kita terima berapapun yang anak tabung, karena mereka menabung dengan sukarela sedangkan guru hanya mengarakan," papar John.

Bagi John, uang recehan seperti ini mungkin tidak ada nilai, tetapi sebenarnya melalui gerakan ini mau menanamkan sikap hidup hemat dan mengikis budaya konsumtif yang kini sangat mengakar dalam masyarakat.

Uang recehan itu, kata John, sebenarnya pemberian orang tua kepada anak untuk belanja. Tetapi melalui budaya menabung di sekolah coba 'direbut'  lagi untuk menabung sebelum siswa belanja.

"Dan ternyata beberapa rupiah dari recehan itu masih bisa kita 'selamatkan'. Tujuan utama tidak sekedar  supaya anak punya uang banyak, tetapi mendidik anak agar tidak konsumtif dan boros. Kalau dewasa ini orang terbiasa belanja dulu baru nabung - itupun kalau ada sisa, tetapi dengan cara ini, siswa dididik agar sisihkan dulu uangnya untuk nabung baru belanja," kata johny.

Gagasan ini muncul, kata john, juga karena mencermati bahwa orang bisa saja selalu punya uang  tetapi yang tidak ada adalah budaya menabung. "Atas dasar itu kita coba mulai dengan hal kecil ini," katanya.

Gerakan menabung ini, menurut John berdasarkan pada pengalamannya memulai ide menabung bagi anak-anak setiap malam doa (wajib).  Sekarang,  enam tahun sudah berlalu sejak kebiasaan anak-anak KUB St. Yohanes Dizi, paroki Mater Dolorosa Mangulewa mulai belajar menabung.

"Sekarang dana yang terkumpul sampai september Rp 201 juta. Dari sini saya kembangkan di sekolah, karena saya liat  ini sangat positif," kata John yang setiap bulan sekali memasukan dana tabungan anak-anak  pada salah satu koperasi di Bajawa.

Sementara, Bergita Raga,   guru  wali kelas 4 sekolah ini  mengatakan, anak-anak semangat disuruh menabung. "Kemauan mereka sangat bagus. Saya siap buku, karena setiap hari mereka selalu siap menabung. "Anak selalu bawa uang. Kadang ada anak ingatkan saya kalau mau nabung. Karena sudah terbiasa setiap pagi anak-anak sudah nabung duluan sebelum belanja sisanya," jelas Bergita.

Bergita sendiri kagum dengan keinginan siswa untuk menabung. Jika sebelumnya, siswa biasanya nabung uang sisa belanja, tetapi dengan gerakan ini, malah pagi-pagi anak nabung duluan,  sisannya baru belanja. Jadi lebih dulu sisihkan uang untuk nabung baru belanja.

Dijelaskan Bergita, ini menunjukkan bahwa uang ada tetapi  banyak untuk kegiatan konsumtif. Uang yang sampai pada anak itu diberi orang tua untuk belaja. "Nah sekarang bagaimana menyiasati/merebut sedikit sehingga tidak semua dibelanjakan. Jadi masih ada yang bisa ditabung meski akan dibelanjakan," kata Bergita.

Kepala SDN Sobo, John Wuda menambahkan, "kita berharap setelah tamat, buku tabungan diserahkan kepada anak agar kebiasaan menabung bisa dilanjutkan di sekolah tingkat lebih tinggi." (ch)***

Insert foto: Usai jam KBM setiap hari, Kepala SDN Sobo menerima tabungan siswa dari setiap wali kelas - tampak wali kelas IV sekolah itu Bergita Raga dan salah seorang murid.

Vigonews.com, BAJAWA - Kadis PKPO kabupaten Ngada, Vinsensius Milo  memberi apresiasi atas penyelenggaraan Raimuna Cabang (Raicab) gerakan Pramuka Kwarcab Ngadda di Aimere 26 - 30 Oktober lalu. Kegiatan ini menjadi ajang untuk membentuk karakter siswa melalui kegiatan kreatif, rekreatif, produktif dan edukatif.

Usai menghadiri penutupan kegiatan Raicab, Minggu (30/10/2016) lalu, Sensi Milo, begitu dia biasa disapa kepada media ini  menegaskan, sebagaimana tujuannya, Raimuna adalah kegiatan untuk  membina dan mengembangkan persaudaraan dan persatuan di kalangan para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. "Melalui kegiatan ini menumbuhkan  kreativitas, rekreatif dan produktif yang bersifat edukatif," paparnya.

Vinsensius Milo dalam penutupan kegiatan Raicab didaulat untuk menyerahkan penghargaan kepada 12 siswa terbaik dari sekolahnya masing-masing dalam lomba debat, menulis opini, feature dan menulis berita. Sebelum menyerahkan penghargaan Sensi Milo berpesan agar perstasi yang diraih dalam ajang ini menjadi awal untuk terus berproses menjadi yang terbaik.

Dikatakan Sensi, prestasi dan penghargaan yang diraih itu menjadi sebuah konfirmasi dan catatan tersendiri atas eksistensi sekolah maring-masing. Melalui perstasi itu, sekolah-sekolah tentu memiliki kredit poin tersendiri. "Jadi kalian harus bangga dan sekolah kalian tentu akan bangga karena prestasi yang diraih ini," katanya.

Terkait dengan prestasi dalam lomba debat dan menulis menjadi perhatian Kadis PKPO Ngada ini. Baginya, melalui  jurnalistik yang secara khusus jadi materi kegiatan Raimuna kemudian dilanjutkan dengan lomba menunjukkan kabhwa pramuka tidak saja berurusan dengan baris-berbaris sebagaimana anggapan banyak orang selama ini. Sebaliknya juga menjadi ajang untuk menumbuhkan kreativitas, pengembangan skils dan nalar siswa. Karena itu dia minta kepada siswa yang berprestasi jangan cepat puas melainkan terus belajar dan berlatih sehingga menjadi lebih baik.

Kepada hampir 600 peserta Raimuna, Vinsensius Milo berpesan agar terus berkreasi mengembangkan potensi diri untuk masa depan yang lebih baik. Raimuna adalah pertemuan Pramuka berbentuk perkemahan yang diselenggarakan untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega baik putera maupun puteri dari berbagai satuan Pramuka.

Di bagian lain  penghargaan peserta terbaik kegiatan Raicab dalam bidang  festival budaya dan pionering diserahkan oleh Danramil Aimere Letu (inf) Achmad. Peserta terbaik festival  budaya adalah SMK PGRI Bajawa, SMAN 1 Soa dan SMAK Seminari Mataloko. Sedangkan peserta terbaik untuk kategori kegiatan  pionering adalah  SMAK Seminari Mataloko, SMAK Regina Pacis, dan SMAK Thomas Aquino Mataloko.

Lomba debat keluar sebagai peserta terbaik dari  SMAK Regina Pacis, SMAN 1 Bajawa, dan SMAK Thomas Aquoino. Lomba menulis opini masing-masing:  Klaudia Anastasia Deda (SMAK Regina Pacis), Bernadinus Dealino Bhanda (SMAK Kejora Riung), dan Paskalis Bengaman (SMAK Seminari Mataloko).

Lomba menulis feature masing-masing:  Maria Salvitris Putri Marga (Smansa Bajawa), Alfons Berto Turu (SMAK Regina Pacis Bajawa), dan Yohanes Mario Vianey Ganu (SMAN Riung Barat). Sedangkan lomba menulis berita, peserta terbaik masing-masing: Maria Anjelina Bupu (Smansa Bajawa), Maria Goreti Moi Rema (SMAN 1 Soa), dan  Hendrik T. Y Rato (SMAN Aimere).***
(ch)***

Insert foto: Vinsensius Milo menyerahkan penghargaan penulis dan tim debat terbaik kepada Maria Salvitris Putri Marga (Smansa Bajawa) dan 11 siswa lainnya.

Vigonews.com, BAJAWA - Untuk pertama kalinya Persatuan Basket Indonesia  (PERBASI) Kabupaten Ngada menyelenggarakan pertandingan Basket tingkat Sekolah Dasar di kecamatan Bajawa.

Hal ini disampaikan Ketua Pelaksana Kegiatan Seferinus Johan kepada vigonews.com  disela-sela pembukaan turnamen yang berlangsung di Lapangan Lebijaga Bajawa (Kamis03/11/2016).

Sefrin demikian dia biasa disapa mengatakan,  untuk penyelenggaraan Perbasi yang perdana ini pihaknya baru menyelenggarakan di tingkat kecamatan Bajawa dan rencananya akan digelar tingkat kabupaten Ngada setiap tahunnya. "Ini masih awal digelar, sehingga hanya diikuti oleh peserta di kecamatan Bajawa dan selanjutnya akan dibuka di tingkat kabupaten Ngada,"katanya.  

Tujuan dari penyelenggaraan lomba Basket yakni Sebagai langkah awal dalam meningkatkan persaudaraan bagi siswa, membina mental anak untuk menjadi generasi yang tangguh, dan terutama mendidik anak-anak sejak dini  untuk  menjaga kebersihan dimanapun berada dan pada saat pertandingan olahraga.

Pertandingan ini akan berlangsung sejak 03 - 06 November 2016 dan memperebutkan piala Perbasi kabupaten Ngada dan  uang pembinaan.

Dalam turnamen  ini di ikuti oleh 11 tim yakni  dari SMPN 1 Bajawa, SMPN 2 Bajawa, SDK Regina Pacis Bajawa, SDI  Ngedukelu, SDN  Lebijaga, SDI  Bobou, SDI Waturutu, SDI Watutura, SD Ngoranale, SDK Tanalodu dan SDI Kisanata.

Acara ini didukung oleh Komunitas Rumpun Bambu, OMK Sanjos Bajawa, hotel Sanian dan kopdit Sangosay.

Dalam sambutan sekaligus membuka dengan resmi pertandingan Basket tingkat Kecamatan Bajawa Kepala cabang dinas PKPO Kecamatan  Bajawa Yustinus Minggu, S.Pd  mengatakan bahwa saat ini Anak-anak memulai hal yang baru dalam pertandingan Basket. Pihaknya sangat berterimakasih dan apresiasi kepada perbasi yang telah memulai mengadakan pertandingan ini.


Apel pembukaan Turnamen Basket tingkat anak-anak di Bajawa
Yustinus juga berharap, agar para peserta  bermain yang  sportif,  karena ini turnamen baru dilaksanakan  dan tidak boleh menganggap lawan main sebagai musuh namun sebagai sahabat yang perlu belajar dari kelebihan yang mereka miliki.

" Tidak boleh ego dalam permainan dan tetap menjunjung tinggi kerjasama dalam tim, sportif serta harus bisa menjadikan lawan main sebagai guru yang baik untuk mempelajari kelebihan-kelebihan yang tidak kita miliki,”  Katanya.

Selain itu dia juga berharap kepada Perbasi agar kegiatan seperti ini dapat diprogramkan secara rutin agar dapat dianggarkan melalui alokasi dana Bos.

Sementara itu ketua Perbasi Ngada,  Berny Dhey mengatakan,  bahwa berbicara tentang  cabang olah raga, perbasi masih kalah jauh namun untuk  tingkat prestasi bisa diperhitungkan karena beberapa kali  pernah menjuarai DBL tingkat Propinsi NTT.

"Kegiatan ini dipandang perlu untuk mensosialisasikan Basket di tingkat siswa di kabupaten Ngada sekaligus menjadikan salah satu cabang olah raga yang bisa diandalkan. Selain itu juga menang itu sebuah akibat makan proses pembinaan perlu diperhatikan secara baik,"katanya.

Usai pembukaan, langsung dimulai dengan pertandingan perdana mempertemukan tim
Putri SD Bobou dan tim Putri SDK Regina Pacis Bajawa. (ml)***

Insert foto: Pertandingan perdana antara tim basket putri SD Bobou melawan tim putri SDK Recis.

Vigonews.com, BAJAWA - SMK PGRI Bajawa gelar berbagai lomba dalam memperingati Bulan Bahasa tahun 2016.

Kegiatan dengan tema SMK Kreatif dan Inovatif dalam meraih Prestasi ini berlangsung sejak 25 Oktober - 3 November 2016.

Kepada vigonews.com, Rabu ( 02/11/2016) Wakil Kepala Sekolah SMK PGRI Bajawa Fransiskus A. Cewa mengatakan, bahwa tujuan dari kegiatan ini yakni  Meningkatkan kecintaan terhadap bahasa persatuan Indonesia, meningkatkan minat dan keterampilan membaca, menulis, dan berbicara, melalui kegiatan lomba yang dilaksanakan, meningkatkan kompetensi siswa dalam penguasaan bahasa Indonesia dan  bahasa Inggris, serta mengakrabkan tali persaudaraan di lingkungan sekolah.

"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemapuan berbahasa yang baik, menanamkan nilai dan karakter dan bisa menjalin kekerabatan dalam lingkungan sekolah, katanya.

Jenis-jenis perlombaan yang digelar yakni Paduan Suara, Solo Vokal, Jai Kreasi, Pidato Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, Volly Putra putri, Futsal Putra putri dan Fragmen Bahasa Inggris.

Frans demikian dia biasa disapa juga mengatakan, bahwa kegiatan ini dibuka dengan  seminar tentang Pendidikan Karakter oleh Pater Remigius Toda OCD, kemudian dilanjutkan dengan  pertandingan Olahraga Volly Putra putri dan Futsal putra putri.

Untuk jenis lomba pidato Bahasa Indonesia, panitia menyediakan tiga tema pilihan yakni ‘Manfaat hutan untuk kelestarian alam, manfaat  bahasa inggris dalam pergaulan dunia, dan  dampak narkoba untuk kaum muda dan bangsa. Pidato bahasa inggris mengangkat tema, yakni peranan bahasa inggris dalam era globalisasi, peran kaum muda dalam membangun bangsa, dan membangun bangsa melalui menabung.

Lebih lanjut Frans juga mengatakan bahwa Sesudah kegiatan bulan bahasa ini akan muncul bakat dan potensi dari siswa siswi yang selama ini tidak mampu diketahui dan selanjutnya tinggal cara membimbing potensi yang ada.

Sementara itu, Lenta Mana siswa jurusan Pariwisata, usai lomba Ja'i Kreasi mengatakan dirinya sangat bangga mengikuti lomba ini karena baginya ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong semangat dan mengurangi rasa gugup saat tampil didepan banyak orang. "Ini sangat bagus untuk melatih mental dan mendorong semangat kami untuk berkarya lebih baik lagi,” kata Lenta. (ml)***

Insert foto: Pentas budaya juga menjadi bagian dari kegiatan Bulan Bahasa, seperti tarian ja'i kreasi.

Tuesday 1 November 2016


Vigonews.com, BAJAWA - Festival seni dan budaya mewarnai kegiatan Raimuna Cabang (Raicab) Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Ngada yang digelar di Aimere 26 - 30 Oktober 2016.

Berbagai atraksi seni dipentaskan di panggung utama Raicab, seperti tarian daerah, nyanyian dan musik tradisional.

Koordinator Festival Budaya Raicab, Veronika Agata Modo mengatakan, sudah menjadi agenda bahwa kegiatan pramuka tidak hanya bergelut dengan aktivitas baris berbaris dan teknik kepramukaan tetapi juga kegiatan seni dan budaya.

Selama tiga malam berturut-turut  arena Raicab dihibur dengan berbagai atraksi seni dari setiap kontingen. Selain menghibur para peserta Raicab, pentas seni ini juga menjadi hiburan bagi masyarakat Aimere dan sekitarnya. Masing-masing gudep minimal menampilkan dua atraksi seni setiap malam hingga menjelang tutup kegiatan.

Menurut Verny, begitu dia biasa disapa, kegiatan festival selain menghibur, juga  memupuk rasa cinta pada budaya dan persaudaraan yang saat ini sudah mulai dilupakan  dan tergerus.

Beberapa atraksi yang menarik antara lain: musik Laba Rudu (PGRI Bajawa), atraksi Sagualu (Recis), Dhanding dan Lenggong (Riung). Musik tradisonal yang menyita peserta Raicab dan penonton adalah musik Riku Dhingu yang dibawakan oleh SMAN Soa. Masih banyak lagi tarian dan nyanian daerah dari berbagai daerah.

Ditambahkan Verny, suda dua malam digelar Fastival budaya, kemudian malam terakhir akan dipentas malam Bhineka Tunggal Ika. Festival budaya ini juga melibatkan melibatkan SD, dan SMP terdekat. (ch) ***

Siswa dari SMAN 1 Soa ketika memainkan musik tradisional daerahnya 'Riku Dhingu"

Vigonews.com, BAJAWA -  Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa STKIP Citra Bakti, Ngada yang berlangsung selama tiga bulan, berakhir sudah. Mahasiswa dari berbagai sekolah secara resmi ditarik kembali ke kampus, Senin, (31/10/2016).

Tak terkecuali di SDN Watutura, secara resmi mahasiswa PPL dijemput oleh Dosen Pembimbing, Melkior Wewe, M.Pd untuk kembali ke kampus setelah selama tiga bulan melaksanakan kegiatan PPL. Hadir pada saat itu Kepala Sekolah SDN Watutura, Djawa Ferdinandus,S.Pd serta para guru dan pegawai.

Ketika melepas mahasiswa PPL kembali ke kampus, Djawa Ferdinandus yang juga salah satu alumni STKIP Citra Bakti Ngada menyampaikan ucapan terima kasih karena telah mempercayai lembaga SDN Watutura sebagai sekolah tempat PPL. Selain itu, Djawa Ferdinandus juga menyampaikan kesannya terhadap mahasiswa selama melaksanakan PPL, “mahasiswa proaktif melaksanakan kegiatan intra maupun ekstra, disiplin dalam berbagai hal, dan bekerja sama dengan baik”.

Terkait dengan hal itu, Melkior Wewe selaku dosen pembimbing PPL juga menyampaikan limpah terima kasih kepada lembaga SDN Watutura yang telah membimbing dan melatih mahasiswa calon guru selama 3 bulan melaksanakan PPL. Dia berharap lembaga SDN Watutura tetap membangun kerja sama yang baik sebagai sekolah mitra apabila masih ada mahasiswa yang hendak melaksanakan PPL berikutnya.

Sebelum mahasiswa kembali ke kampus, Djawa Ferdinandus selaku Kepala SDN Watutura menyampaikan pesan kepada mahasiswa. “Sebagai calon guru jangan pernah merasa puas dengan apa yang ada, harus selalu kreatif, inovatif, dan proaktif  sehingga mampu membentuk guru yang profesional.” 

Sebelum penarikan mahasiswa PPL di SDN Watutura, (25/10/2016), Dosen STKIP Citra Bakti Ngada, Melkior Wewe, M.Pd mengunjungi lembaga SDN Watutura yang merupakan sekolah pembina di Kabupaten Ngada, dalam rangka memberikan Ujian akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) kepada mahasiswanya. Kegiatan PPL diakhiri dengan acara perpisahan antara mahasiswa dengan tenaga pendidik dan kependidikan lembaga SDN Watutura pada Senin, (31/10/2016). (Astri Milsan) ***

Insert foto: Dosen STKIP Citra Bakti (Ketiga dari kiri) ketika menerima kembali mahasiswa PPL saat diserahkan di SDN Watutura, untuk kembali ke kampus