Responsive Ads Here

Thursday 3 November 2016

SDN Sobo Canangkan Gerakan Gemar Menabung


Vigonews.com, BAJAWA - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sobo di kecamatan Golewa Barat  canangkan gerakan menabung bagi siswanya. Gerakan ini memberi edukasi kepada siswa dalam menumbuhkan budaya hidup hemat dan tidak bersikap konsumtif. Demikian dikemuakakn Kepala SDN Sobo Johanes Wuda, S.Ag  menjawab media ini, Kamis (03/11/2016) di kantornya.

Gerakan menabung itu, kata John yang didampingi wali kelas IV  Bergita Raga, sudah dicanangkan pada 19 Oktober lalu. Hari pertama pencanangan total tabungan siswa sebesar  Rp 28.000, hari kedua Rp 16.000 dan hari ketiga Rp 21.000.

Sampai tanggal 3 november tabungan sudah mencapai Rp  957.000. Jumlah itu baru diikuti  60 lebih dari 141  siswa di sekolah itu.

Dikatakan John, dari sisi jumlahnya memang sangat kecil karena rata-rata siswa menabung mulai dari nominal Rp 1.000 - Rp 20.000. "Tetapi paling banyak nominal Rp 1.000 dan Rp 2.000. Kita terima berapapun yang anak tabung, karena mereka menabung dengan sukarela sedangkan guru hanya mengarakan," papar John.

Bagi John, uang recehan seperti ini mungkin tidak ada nilai, tetapi sebenarnya melalui gerakan ini mau menanamkan sikap hidup hemat dan mengikis budaya konsumtif yang kini sangat mengakar dalam masyarakat.

Uang recehan itu, kata John, sebenarnya pemberian orang tua kepada anak untuk belanja. Tetapi melalui budaya menabung di sekolah coba 'direbut'  lagi untuk menabung sebelum siswa belanja.

"Dan ternyata beberapa rupiah dari recehan itu masih bisa kita 'selamatkan'. Tujuan utama tidak sekedar  supaya anak punya uang banyak, tetapi mendidik anak agar tidak konsumtif dan boros. Kalau dewasa ini orang terbiasa belanja dulu baru nabung - itupun kalau ada sisa, tetapi dengan cara ini, siswa dididik agar sisihkan dulu uangnya untuk nabung baru belanja," kata johny.

Gagasan ini muncul, kata john, juga karena mencermati bahwa orang bisa saja selalu punya uang  tetapi yang tidak ada adalah budaya menabung. "Atas dasar itu kita coba mulai dengan hal kecil ini," katanya.

Gerakan menabung ini, menurut John berdasarkan pada pengalamannya memulai ide menabung bagi anak-anak setiap malam doa (wajib).  Sekarang,  enam tahun sudah berlalu sejak kebiasaan anak-anak KUB St. Yohanes Dizi, paroki Mater Dolorosa Mangulewa mulai belajar menabung.

"Sekarang dana yang terkumpul sampai september Rp 201 juta. Dari sini saya kembangkan di sekolah, karena saya liat  ini sangat positif," kata John yang setiap bulan sekali memasukan dana tabungan anak-anak  pada salah satu koperasi di Bajawa.

Sementara, Bergita Raga,   guru  wali kelas 4 sekolah ini  mengatakan, anak-anak semangat disuruh menabung. "Kemauan mereka sangat bagus. Saya siap buku, karena setiap hari mereka selalu siap menabung. "Anak selalu bawa uang. Kadang ada anak ingatkan saya kalau mau nabung. Karena sudah terbiasa setiap pagi anak-anak sudah nabung duluan sebelum belanja sisanya," jelas Bergita.

Bergita sendiri kagum dengan keinginan siswa untuk menabung. Jika sebelumnya, siswa biasanya nabung uang sisa belanja, tetapi dengan gerakan ini, malah pagi-pagi anak nabung duluan,  sisannya baru belanja. Jadi lebih dulu sisihkan uang untuk nabung baru belanja.

Dijelaskan Bergita, ini menunjukkan bahwa uang ada tetapi  banyak untuk kegiatan konsumtif. Uang yang sampai pada anak itu diberi orang tua untuk belaja. "Nah sekarang bagaimana menyiasati/merebut sedikit sehingga tidak semua dibelanjakan. Jadi masih ada yang bisa ditabung meski akan dibelanjakan," kata Bergita.

Kepala SDN Sobo, John Wuda menambahkan, "kita berharap setelah tamat, buku tabungan diserahkan kepada anak agar kebiasaan menabung bisa dilanjutkan di sekolah tingkat lebih tinggi." (ch)***

Insert foto: Usai jam KBM setiap hari, Kepala SDN Sobo menerima tabungan siswa dari setiap wali kelas - tampak wali kelas IV sekolah itu Bergita Raga dan salah seorang murid.

No comments:

Post a Comment