Responsive Ads Here

Wednesday 30 August 2017

Kebiasaan Makan Sirih Pinang Pada Anak Beresiko


WOLOMEZE, vigonews.com  – Dua tahun terakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada melalui Puskesmas-puskesmas secara periodik meningkatkan pengetahuan dan pelayanan kesehatan di sekolah-sekolah, dilaksanakan kegiatan penjaringan, pemeriksaaan dan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut. Pemantauan status gizi dan pemantauan PHBS.

Terkait dengan program tersebut,  petugas kesehatan dari Puskesmas Natarandang Kecamatan Wolomeze giat turun ke sekolah-sekolah di wilayah itu. Kegiatan yang menyasar jenjang sekolah SD – SMA/SMK itu dilaksanakan sejak 21 Agustus – 13 September 2017 mendatang.

Rabu (29/08/2017) para petugas kesehatan melakukan kegiatan sosialisasi UKGS penjaringan dan penyuluhan, pemantauan status gizi dan PHBS  sekolah di SDK Tanawolo, Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze. Tim kesehatan diterima oleh Kepala SDK Tanawolo, Yakobus Lingge, S.Pd.

Tim kesehatan yang dikoordinir oleh penanggung jawab kegiatan Yohanes Bezi, terdiri atas perawat gigi, perawat, sanitarian dan promkes. Salah seorang tim, Rikardus O. Loy, A.Md yang juga sanitarian menjawab vigonews.com mengatakan kegiatan itu dilakukan setiap enam bulan sekali, dan rutin dilaksanakan sejak dua tahun lalu.

Setelah selesai, hasil sosialisasi dan pemeriksaan akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan untuk dievaluasi. Hasil evaluasi kemudian akan menjadi informasi penting guna disampaikan kepada para kepala sekolah dan guru untuk mendapat perhatian.

Sementara Promkes Feliks Ndua mengatakan, ini kegiatan yang rutin dilaksanakan guna memantau keadaan sekolah dan pemeriksaan kesehatan, mengetahui gizi anak, kesehatan gigi, penataan sekolah seperti  ada atau tidak air bersih cuci tangan. Soal ketersediaan air bersih sangat penting agar dapat membiasakan anak  untuk selalu mencuci tangan setelah aktivitas. Pemeriksaan jamban, membuang sampah pada tempatnya, serta pemberantasan jentik nyambuk menggunakan abate yang dibagikan.

Rikardus O. Loy mengatakan untuk hasil sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan belum bisa diketahui karena baru akan dievaluasi setelah selesai  kegiatan. Hanya, kata dia, pada kegiatan tahun lalu yang menjadi perhatian serius adalah masalah kesehatan gigi. Banyak anak yang tidak terbiasa sikat gigi, atau ada juga yang menggunakan tetapi sikatnya tidak sesuai dengan usia anak. Hal lainnya,  tidak terbiasa sikat gigi ada juga siswa yang biasa menyikat namun tidak sesuai dengan cara penggunaan yang baik.
 
Pemeriksaan kesehatan di SDK Tanawolo
Dalam kasus gigi juga ditemukan ada anak yang punya kebiasaan makan sirih pinang. Dikatakan Feliks, kebiasaan makan sirih pinang karena anak melihat orang tua tanpa memperhitungkan  resiko kesehatan. Kebiasaan ini membahayakan kesehatan anak. Meski jumlahnya tidak signifikan, namun pihaknya mengingatkan agar orang tua tidak mendiamkan saja ketika melihat anak makan sirih pinang.

“Memang anak sering beralasan supaya gigi kuat seperti anjuran orang tua. Sebenarnya makan sirih tidak beresiko, karena sirih mengandung anti septic, hanya penggunaan kapur yang perlu diwasapadai karena mengandung unsur yang dapat membahayakan kesehatan. Kerusakan gigi juga disebabkan pola makan pada anak yang tidak teratur, seperti kebiasaan jajanan,” jelas Feliks.

Baik Feliks maupun Rikardus mengungkapkan bahwa kasus kerusakan gigi juga serius di Kecamatan Wolomeze, setiap  pekan sedikitnya lima pasien datang berobat. Hanya layanan kesehatan gigi tidak bisa dilakukan maka terpaksa dirujuk. Kedua petugas kesehatan ini mensinyalir pasien rawat gigi lebih dari itu, tetapi karena tidak ada perawat maupun dokter gigi maka banyak yang langsung ke Soa atau ke Bajawa.

Ditambahkan Rikard, hingga saat ini Puskesmas Natarandang belum mempunyai perawat gigi, apalagi dokter gigi. Menurutnya, Kepala Puskesmas Dominikus Keo sudah mengusulkan untuk tambahan tenaga sekurang-kurangnya perawat gigi, tetapi hingga saat ini belum bisa terpenuhi.

Saat pemeriksaan kesehatan di SDK Tanawolo, Rabu (29/08/2017) pihaknya menyertakan tenaga perawat gigi dalam tim kunjungan pelayanan kesehatan, namun perawat gigi tersebut dari Puskesmas Soa. “Kita berharap ke depan ada tambahan tenaga dokter, setidaknya perawat gigi di puskesmas ini. Ini urgen, karena ada peningkatan jumlah pasien,” kata Rikard tanpa merinci angka pastinya. (ch)***

Insert foto: Pemeriksaan gigi dan mulut di SDK Tanawolo

No comments:

Post a Comment