Responsive Ads Here

Tuesday 26 September 2017

Satu Rumah Satu Jamban dari Radamasa


BAJAWA, vigonews.com – Dengan dukungan biaya dana desa, Desa Radamasa setahun terakhir giat memproduksi kloset. Produksi dari kecamatan Golewa Selatan ini selain memenuhi kebutuhan lokal Ngada, juga dipesan oleh kabupaten tetangga.

Terobosan Desa Radamasa ini bukan sekedar untuk mencari keuntungan, tetapi sekaligus memasyarakatkan gerakan hidup sehat melalui penggunaan jamban. Karena ternyata di banyak desa ada warga yang belum mempunyai jamban sehat. Tidak heran jika gerakan memproduksi kloset itu megangkat tag line: ‘Satu Rumah Satu Jamban’.

Kloset produk Desa Radamasa ini dipajang di arena pameran pembangunan Kabupaten Ngada, stand PMD P3A. Ketika vigonews.com mengunjungi stand ini, tampak kloset dan bebarapa produk kerajinan binaan dinas ini dipajang di salah satu sisi.

Produk kerajinan selain kloset adalah kerajinan anyaman bambu dari desa Mainai dan desa Nginamanu, ada juga krupuk dari bahan kulit pisang. Ini juga hasil para ibu binaan PMD P3A yang diproduksi dengan dukungan dana desa.
 
Proses produksi kloset di Radamasa
Di stand ini bisa ngobrol santai bersama Sekretaris Dinas PMD P3A, Fabianus Sebastianus Pesek, SP bersama staf Ronaldus B. Sarno dan Mira Sepa. Dijelaskan Fabianus, produk yang dipajang di sini merupakan hasil dari kelompok binaan PMD P3A yang dibiayai dana desa. “Sebenarnya banyak sekali hasil industry rumah tangga yang kini sudah mulai menggeliat hanya memang belum dipromosi dengan baik, sehingga tidak banyak orang yang tahu,” tambah Ronald.

Soal kloset ‘made in’ Radamasa itu, Fabianus mengatakan diproduksi oleh warga dengan dukungan dana desa. Kita harap ke depan desa-desa focus juga pada pemberdayaan sesuai dengan keunggulan desa itu. Kloset produksi Radamasa harganya murah sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Dijual seharga Rp 100 ribu. Murah dibanding produksi pabrik di pasaran yang harganya berkisar antara Rp 175 ribu – Rp 250 ribu.

Fabianus menghimbau desa-desa agar dapat memanfaatkan produk ini untuk warganya yang belum memiliki jamban. Atau kalau bisa produksi sendiri, tentu saja perlu ikut pelatihan terlebih dahulu.

Produk ini menurut Kades Radamasa Paulus Wawo, tahan banting. Dia berani jamin, produk dari desanya itu memang murah, tetapi kualitasnya tidak kalah dengan produk di pasaran. (ch)***

No comments:

Post a Comment