Responsive Ads Here

Friday 29 December 2017

Rinu Romanus, Kepada Para Alumni Recis: 'Kalian Pelaku Sejarah'

Kepala SMAK Regina Pacis Bajawa kepada para alumni dari 35 angkatan mengatakan, 'kalian pelaku sejarah' -  

BAJAWA - Pada puncak acara Reuni Akbar Alumni SMAK Regina Pacis Bajawa, Jumat (29/12/2017), Kepala Sekolah Rinu Romanus sampaikan terima kasih kepada para alumni.
"Terima kasih saya sampaikan kepada para alumni, baik yang hadir dalam acara ini maupun yang tidak sempat hadir. Karena kalian adalah pelaku sejarah," ujar Romanus di hadapan sekitar 2.000 undangan yang hadir.

Melalui para alumni, kata Romanus, sejarah Regina Pacis telah ditulis. Dan, Regina Pacis akan terus menciptakan sejarah dan prestasi juga di tangan para alumni, menyokong kerja para guru bersama dukungan orang tua, yayasan dan pemerintah.

Kepada para guru dan siswa, Romanus mengatakan, "saya hanya bisa berarti karena kalian semua. Para siswa, guru, komite, alumni dan berbagai stakeholder sehingga sekolah ini tetap dapat bersinar bagi daerah dan bangsa ini."
 
Wajah alumni SMAK Regina Pacis
Semua yang sudah dicapai di lembaga ini dengan dukungan berbagai komponen menunjukkan betapa dahsyat kasih Tuhan. Dia menegaskan, bahwa sekolah ini milik umat, milik bangsa ini. Melalui sekolah ini wajah Gereja terpancar. "Sekolah ini milik umat. Ada wajah Gereja di sekolah ini. Saya dan guru-guru hanya penjaga dan kalianlah pemiliknya," papar Romanus.

Ditegaskan Romanus, untuk membawa Recis menjadi lembaga yang unggul berkelanjutan perlu sehati, sepikir dan seperjuangan dari komponen-komponen ini. Sehati mewujudkan spirit pendiri Rm. Piet Sepe, Pr dan Thomas Dola Radho dengan kawan-kawan masa itu.

Pada era awal, kenang Romanus, sekolah ini bukan lembaga pendidikan pilihan para calon siswa. Tantangan menghempas sekolah ini di era awal karen SDM pengelola dan fasilitas yang serba minim. Namun para pendiri tak surut semangat dan tak mundur sedikitpun. Hingga hari-hari ini dengan spirit para pendiri dan generasi berikutnya membawa menjadi lembaga yang dipercaya.
 
Para alumni yang hadir
Kini, lanjut Romanus, menjadi sekolah harapan bagi umat. Jumlah siswa tak harus dicari-cari sebaliknya selalu membuat pengelola piawai karena banyak yang antri. Kata Romanus, kapasitas terima siswa hanya 300 orang setiap tahun namun yang antri ingin daftar 400, 500 bahkan melebihi itu.

Lembaga ini kemudian mencatat berbagai prestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik seperti bidang olahraga dan seni. Bidang akademik menunjukkan kualitas lulusan mampu bersaing dengan sekolah unggul lainnya, olimpiade bidang studi, adu debat hingga menulis terus mengukir prestasi.

Meski begitu, ungkap Romanus, sekolah ini belum akan lekang tantangan ke depan. Karena itu, semua komponen perlu satu hati untuk Recis agar terus memiliki kemampuan meretas tali temali masalah di masa depan dengan sahih.
 
Alumni dan undangan yang hadir
Hari ini, tambah Romanus, saya penjaga sekolah ini sebagai kepala sekolah. Ke depan siapapun memimpin sekolah ini harus punya spirit yang sama. Pemimpin boleh ganti tetapi visi dan spirit para pendiri tidak boleh ganti. "Kita sudah siapkan sistem sehingga siapapun pemimpin akan bergerak di dalam sistem. Karena hanya pemimpin gagal yang tidak bisa siapkan kader untuk mengalirkan spirit yang sama," katanya.

Ditambahkan, bahwa kekuatan lembaga tidak boleh tergantung pada orang, tetapi pada kekuatan sistem dan mengatur tim kerja. Siapapun yang menjadi pemimpin, Recis tetap harus berjaya. Seraya membangun komitmen yang kuat dalam satu hati bahwa sekolah ini dijaga keberpihakannya kepada umat dan semua lapisan, atau option for the poor. "Recis baru kini adalah Recis yang hightquality - low price. Bermutu tinggi namun biaya pendidikan terjangkau untuk semua kalangan. Ini lembaga yang berpihak kepada umat dan kaum lemah," kata Romanus menutup disambut aplaus hadirin.(ch)***


No comments:

Post a Comment