Responsive Ads Here

Saturday 13 January 2018

Bonefasius Zanda - Guru yang Menulis

Bonefasius Zanda memberi pelatihan jurnalistik - materi menulis opini kepada mahasiswa PSDkU Undana Bajawa -  

BAJAWA, vigonews.com - Bonefaius Zanada bukan hanya dikenal sebagai guru saja di SMAK Regina Pacis. Dia juga menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Pendidikan di sekolah itu – Suara Ratu Damai (SRD). Tulisannya  sering menghiasi halaman surat kabar lokal, tidak sedikit di majalah yang dipimpinnya.

Baca juga: Mahasiswa PSDKU Undana Bajawa Dilatih Menulis

Kata orang,  menulis mencakup banyak hal dan makna. Menulis  mengasah kompetensinya yang  lain sebagai guru, seperti  kompetensi pedagogoik, sosial, kepribadian dan professional. Kalau ada pepatah “Sekali dayung dua tiga pulau terlampau,” maka dengan menulis, Boy Zanda mampu membentuk dirinya memiliki empat kompetensi itu sekaligus. Jika demikian mengapa belum banyak guru yang mau menulis?

Sebagai Tuan Rumah Literasi Cermat  (RLC) yang selama ini bersinergi dengan SMA Regina Pacis,  kata Emanuel Djomba, sosok Boy bukan penulis hebat, namun dia penulis pembelajar. Selalu bertanya, mencoba memulai. Membandingkan tulisan yang satu dengan tulisan yang baik. Dan melalui proses ini Boy belajar sehingga suatu saat bisa ahli dalam bidangnya.
 
Suasana pelatihan jurnalistik
Bersama RLC, Sabtu (13/01/2018), Boy Zanda diajak keluar ‘kandang’ dengan menjadi narasumber pelatihan menulis opini yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Administrasi Negara PSDKU Undana Bajawa di Kampus Turekisa.

Melalui kegiatan ini, menurut Emanuel Djomba, guru harus diberi ruang jika dirinya memiliki kepiawaian menulis. Bukan hanya bagi siswa di sekolahnya, tetapi juga harus keluar daru zona nyamannya. “Mimpi saya, kalau guru memiliki multi kompetensi, maka dia bisa berperan di ruang mana saja. Guru dapat menjadi narasumber karena ahli dalam bidangnya selanjutnya disheringkan kepada ornga lain,” kesan Djomba.

Menurut Djomba, menulis sangat lekat dengan profesi  guru. Menulis mestinya menjadi kegiatan yang dilakukan setiap saat oleh guru. Kemampuan menulis akan terus terasah jika diringi dengan  rajin membaca. Ini juga yang membuat pendidik (guru) memiliki wawasan luas.
 
Instruktur pelatihan jurnalistik dan mahasiswa PSKDU Undana Bajawa
Sebenarnya melalui proses menulis guru mengasah empat kompetensi sekaligus, yakni pedagogik, kepribadian, sosial dan professional. Melalui menulis, guru mendidik pembaca, terutama siswanya (pedagogic);  menulis merupakan sarana komunikasi yang baik untuk mengemukakan gagasan (kompetensi sosial); melalui menulis guru mengukur jati dirinya nya (kompetensi kepribadian); dan dengan menulis guru mampu mengerjakan apa yang ditulis dan menuliskan apa yang dikerjakan (kompetensi professional).

Terima kasih Guru Boy Zanda sudah bersama Rumah Literasi Cermat sebagai narasumber menulis opini bagi 60 mahasiswa HMJ Administrasi Negara PSDKU Undana Bajawa. Guru pembelajar adalah guru yang menulis!! (AL)***


No comments:

Post a Comment