Responsive Ads Here

Friday 12 January 2018

Siswa Sentil Aparat Tidak Pakai Helm, Kasat Lantas: “Semua Orang Sama di Hadapan Hukum”

Kasat Lantas Polres Ngada AKP Sudirman, S.Sos 'membakar' semangat para siswa SMAK Regina Pacis Bajawa dengan yel-yel menggelitik -  

BAJAWA, vigonews.com – Baru sepekan menjadi Kasat Lantas di Polres Ngada, AKP Sudirman, S.Sos langsung meretas tantangan. Setelah dari bengkel ke bengkel memberi saran tak jual knalpot  racing, kini dari sekolah ke sekolah ajak siswa agar lebih enjoy dan nyaman dalam berlalu lintas sesuai aturan.

Jumat, (12/01/2017) Kasat Lantas Surdirman membakar semangat sekitar 1000 siswa SMAK Regina Pacis. Jajaran guru dan pegawai pun tak kalah semangat,  turut ambil bagian setelah disemangati yel pa polisi dan sahutan riuh para siswa.

“Saya adalah pelopor keselamatan bagi para pengendara motor. Saya adalah pelopor keselamatan bagi para pengedara mobil. Saya adalah pelopor keselamatan bagi pejalan kaki,” ujar Sudirman yang selalu diiringi para siswa dan para guru, sembari menggerakan tangan sesuai dengan yel-yel itu.

Yel-yel ini menyiratkan: setiap orang memiliki tanggung jawab yang amat besar dan turut serta menjamin dan menjaga keselamatan di jalan raya. Keselamatan datang dari diri sendiri, datang dari kesadaran dan tanggung jawab terhadap diri dan orang lain.
 
Pencerahan dan sosialisasi tertib berlalu lintas
Kasat Lantas yang sebelumnya bertugas di Kabupaten TTU, Rote Ndao dan Lembata itu memberi pencerahan kepada para siswa dalam suasana santai. Pencerahan terkait dengan kenyamanan di jalan raya – dalam berlalu lintas.

Anak-anak, imbuh Sudirman, “jika hendak mengemudi kendaraan bermotor harus miliki Surat Ijin Mengemudi (SIM), jangan lupa membawa STNK, mengenakan helm. Cek perlengkapan kendaraannya. Kalau itu motor, harus juga dilengkapi dengan kaca spion, memasang plat nomor (EB). Dan, motornya tidak menggunakan knalpot racing.”

Dikatakan Sudirman, kalau tidak memiliki kelengkapan, hal itu merupakan pelanggaran sebagaimana diatur dalam UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas. “Apa akibatnya kalau mengendarai tanpa kelengkapan itu? Kita merasa melakukan pelanggaran/kesalahan, karena tidak lengkap. Jadi kecelakaan sebenarnya terjadi juga disebabkan perasan takut salah akibat tidak lengkap,” papar Sudirman.

Karenanya, Sudirman mengingatkan para siswa agar mengendarai di jalan raya supaya memperhatikan kelengkapan kendaraan dan pengaman diri. “Kita harus mencintai diri kita sendiri, mencintai nyawa kita. Karena keselamatan dimulai dari diri sendiri bukan dari orang lain atau polisi,” pintanya.

Kesempatan sosialisasi dan pencerahan dari Kasat Lantas Polres Ngada rupanya jadi momen berharga bagi para siswa untuk menyampaikan uneg-uneg mereka. Salah seorang siswi, Ayu Wabang, menyangsikan fakta di lapangan yang memperlihatkan banyak aparat baik polisi maupun TNI justru ada yang tidak mengindahkan aturan, seperti: mengenakan helm saat mengendari. Itu belum lagi kelengkapan surat-surat atau kelengkapan kendaraan.
 
Kasat Lantas Polres Ngada AKP Sudirman di antara guru, pegawai dan civitas akademika SMAK Regina Pacis
Pertanyaan bernada ‘menohok’ dari Ayu, dijawab Sudirman dengan tegas, “Semua orang sama di hadapan hukum. Jika ada anggota yang melanggar maka akan ditindak oleh provos – polisinya para polisi. Mereka tidak kebal hukum, karena itu harus ditindak sesuai dengan ketentuan hukum.

Siswa lainnya, Rustom Kowe ikut berkomentar! Dia menyoroti aparat kepolisian yang tak jarang bertindak kasar dalam melayani masayarakat. Ketua OSIS SMAK Regina Pacis ini minta Polisi agar membudayakan 5S, alias senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Karena menurut dia, pengendara hanya takut aturan bukan pada polisi.

Sementara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Herdin Ndiwa, di akhir perjumpaan menegaskan, “anak-anak dan kita semua yang hadir di sini. Kita patut berterima kasih kepada Kasat Lantas Polres Ngada yang secara langsung terjun ke lapangan untuk memberikan pemahaman dan pencerahan kepada kita terkait dengan keselamatan berlalu lintas di jalan raya.”

Ditegaskan Herdin, sebagai orang-orang terdidik sudah seharusnya patuh terhadap aturan untuk kebaikan dan keselamatan diri dan orang lain juga. Jadilah pribadi bermartabat, taat pada diri, sesama, aturan dan tentu saja taat terutama kepada Tuhan, karena pasti taat pada diri dan aturan.”(Boy Zanda)***


No comments:

Post a Comment