Responsive Ads Here

Thursday 11 January 2018

Lestarikan Alam, Para Frater SVD Ledalero Aksi Tanam Pohon

Para frater SVD Ledalero yang berjumlah 36 orang aksi tanam pohon sebagai kepedualian pada lingkungan dan alam - 

KURUBHOKO, vigonews.com  - Sebanyak 36 Frater SVD dari STFK Ledalero  akhiri kegiatan live in di Paroki Maria Ratu Para Malaikat, Kurubhoko dengan aksi tanam pohon untuk penghijaun, Selasa (09/01/2018).


Kegiatan penghijauan para frater dari Unit St. Mikhael itu, dipimpin Koordinator Perfek, Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD. Aksi penghijauan dilaksanakan di lokasi konservasi Yayasan Puge Figo yang berlokasi di bukit Nangge Mba'a, sekitar lima km dari pusat paroki.

Menuju lokasi, para frater membawa serta anakan pohon kaliandra yang akan di tanam. Kegiatan itu dipandu oleh para relawan dari Yayasan Puge Figo.
 
Para fraters di puncak 
Aksi ini disambut antusias dari para frater yang melakukan live ini dari tanggal 3 - 10 Januari 2018 lalu. Beberapa frater yang dimintai komentar mengatakan kegiatan penghijauan ini sebagai rasa cinta kepada alam ciptaan Tuhan. "Kita mencintai Allah dengan mencintai ciptaannya?"  Kata frater Arsenius Nega.

Dikatakan Arsenius, aksi penghijauan ini  sesuai dengan Ensiklik Paus Fransiskus "Laudato Si" - Terpujilah Engkau Tuhan. Ini pesan penting yang mengajak semua umat manusia merawat  ‘Rumah Bersama’ - bumi sebagai rumah bersama. Semua orang dari golongan manapun wajib merawat sehingga bumi tetap terjaga kelestariannya dan tidak sampai rusak.

Sementara, frater Fransiskus Redy Max mengatakan, dirinya menyambut  baik aksi penghijauan ini. Senang juga, sampai di sini (Kurubhoko) ada kegiatan penghijauan, yang sebenarnya tidak direncanakan. "Kami senang  bahwa sampai di sini ada kegiatan penghijauan. Melalui kegiatan ini kita bisa mengimplementasikan Ensiklik Paus Fransiskus," katanya.
 
Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD bersama para frater di lokasi konservasi
Dibagian lain frater Arsenius menambahkan, melalui penghijauan para frater diberi peran untuk merawat rumah bersama yang sekarang dirusak akibat ulah manusia. Terkait dengan itu dia berharap agar umat setempat  terus merawat ‘rumah bersama’ yang konon tak pernah luput dari  kebakaran hutann. Hal ini bisa diwujudkan melalui pengjijauan di kawasan rawan kebakaran yang kini dikonservasi.

Aksi lain, kata dia dengan menanam pohon sebanyak mungkin di kebun masing-masing dan menghijaukan pekarangan. Mulai dengan kultur pertanian tanpa pestisida berbahaya dan pupuk kimia yang mengancam kesehatan manusia. (edj)***

No comments:

Post a Comment