Responsive Ads Here

Thursday 11 January 2018

Para Frater SVD Ledalero Tinggal Bersama Umat di Paroki Kurubhoko

Para Frater SVD Ledalero live in di Paroki Kurubhoko -  

KURUBHOKO, vigonews.com  - Selama sepekan para frater SVD dari STFK Ledalero live ini di Paroki Maria Ratu Para Malaikat (MRPM) Kurubhoko. Sebanyak 36 frater yang dipimpin Koordinator Perfek, Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD tiba di paroki yang baru diresmikan September tahun 2017 lalu itu, Rabu (03/01/2018). Live in baru berakhir pada, Rabu (10/01/2018).

Kedatangan para calon imam itu disambut oleh Pastor Paroki Kurubhoko, Pater Thobias Harman, OFM dan Pastor Rekan Leonardus Hambur, OFM. Kemudian 36 frater dari Unit St. Mikhael  berbagai tingkat itu tersebar di 36 komunitas umat basis (KUB) di tiga wilayah pusat paroki, Stasi Malafai, Lingkungan Maladhawi dan Stasi Ije.

Baca juga: Lestarikan Alam, Para Frater SVD Ledalero Aksi Tanam Pohon

Selama live ini, para calon imam tinggal bersama umat di KUB, belajar bersama umat, menghidupkan kehidupan umat, merasakan kondisi ril umat. Live ini semacam ini bagi para calon imam untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang realitas kehidupan umat di kelompok basis gerejani, dan apa yang bisa dilakukan serta menjadi dasar pilihan hidup sebagai seorang imam kelak.
 
Umat Kurubhoko menyaksikan pentas seni para calon imam
Sebagaimana dikemukakan Koordinator Perfek, Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD, para frater melalui live ini agar lebih dekat dengan umat. “Mereka tidak jauh dari kehidupan umat dan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan bersama umat,” kata pastor yang akrab disapa Pater Ito itu.

Zaman sekarang, kata Pater Ito, pendampingan massal tidak cukup efektif karena terkadang tidak menjawab kebutuhan umat yang sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu perlu sentuhan layanan pendampingan yang  diwujudkan melalui live in, mulai dari kegiatan doa, katekese umat hingga bersama-sama melakukan aktivitas sehari-hari.
 
Salah satu atraksi - fragmen berjudul "Mencari Bintang"
Menjawab vigonews.com, Pater Ito mengatakan, live in yang sudah menjadi agenda tahunan, untuk kali ini mengangkat tema tentang berbagai isu yang menjadi keprihatinan SVD selama tiga tahun terakhir. Dalam katekese di berbagai KUB, para frater mengimplementasikan tema:  tentang HIV/AIDS, human traficking, dan tentang ‘keluarga sebagai dapur iman anak’.

Dikatakan Pater Ito, Isu-isu yang diangkat dalam live in  ini diartikulasikan melalui kegiatan katekese bersama umat selama sepekan. Tentang tema-tema itu, Pater Ito menegaskan: “kita harus omong terus seperti Yohanes Pembaptis dengan suara yang berseru-seru di pandang gurun.”
Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD
Live in selalu memberi pengalaman baru dan berbeda kepada para calon imam. Frater Fransiskus Redy Max yang live ini di KUB St. Klara ini, mengatakan, “dari live ini saya mendapat nilai melalui pengalaman baru bersama umat seperti: menjadi pekerja keras. Saya ikut dengan umat pergi ke sawah, ikut bajak, tanam padi. Saya belajar mengoperasikan hand tracktor. Melalui kegiatan ini saya dilatih bagaimana harus menjadi pekerja keras dan penuh rasa tanggung jawab.”

Sementara Frater Arsenius Nega punya kesan terhadap pendidikan anak-anak. Menurut dia ada sedikit kendala dengan keteladanan jika dikaitkan dengan keluarga sebagai dapur iman anak. Anak punya iman kalau dididik dalam keluarga yang memiliki keteladanan yang baik, tentu akan baik. “Misalnya di keluarga yang selalu memberi teladan berbuat baik. Anak rajin berdoa karena melihat teladan dalam keluarga,” katanya.
 
Bersama anak-anak Sekami Kurubhoko
Dalam rangkaian live ini selama sepekan, para frater juga menggelar pentas seni menghibur umat. Kegiatan yang dipentaskan sesuai dengan semangat budaya setempat yang ditandai dengan nyanyian dan atraksi bercitarasa lokal. Melalui kegiatan pentas seni ini, para frater melibatkan OMK dan Sekami di paroki setempat. Nuansa budaya lokal juga nampak pada perayaan ekaristi yang diwarnai nyanyian liturgi inkulturatif

Selain pentas seni, juga melakukan pendampingan sekami dan aksi panggilan dengan mengunjungi sejumlah sekolah yang ada di wilayah Paroki Kurubhoko, yaitu: SMPN Satap Kurubhoko, SDK Tanawolo, SDI kurubhoko, SDI Malafai, SMPN Satap Malafai dan SDN Ije.

Para frater yang live in di Kurubhoko merupakan bagian dari 250 frater SVD yang sedang kuliah di STFK Ledalero, Flores. Calon-calon imam dari enam tingkat itu dibagi dalam tujuh unit, dan yang ke Kurubhoko adalah Unit St. Mikhael. Sedangkan enam unit melakukan kegiatan live ini di sejumlah paroki di daratan Flores. Live in di Paroki Kurubhoko diakhiri dengan rangkaian aksi tanam pohon sebagai dukungan penghijauan pada kawasan konservasi Yayasan Puge Figo.(edj)***


No comments:

Post a Comment