Responsive Ads Here

Monday 5 March 2018

Siswa ‘Buat Janji’ Setelah Bedah Kasus Kejahatan Melalui Media Sosial

Siswa SMPN Satap Kurubhoko larut dalam diskusi bedah kasus kejahatan media sosial dalam sebuah rekoleksi -  


KURUBHOK0, vigonews.com - Penggunaan media sosial di kalangan remaja merebak juga hingga ke desa. Tidak ada ruang yang benar-benar lekang dari penggunaan wahana komunikasi yang selain membawa manfaat positif tidak sedikit membawa ‘mala pekataka’ ini. Dari orang dewasa, pemuda, remaja, anak-anak bahkan balita pun seperti keranjingan.

Keprihatinan terhadap merebaknya penggunaan media sosial di kalangan remaja desa, membuat wadah gerejani – Paroki Maria Ratu Para Malaikat, Kurubhoko menggelar rekoleksi berbasis literasi media sosial, Minggu (04/03/2018) di Kurubhoko.

Didampingi pelaku media yang juga tuan Rumah Literasi Cermat (RLC), Emanuel Djomba, sekitar 40 siswa SMPN Satap Kurubhoko mengikuti rekoleksi berbasis literasi media yang diselenggarakan menyambut hari raya paskah 2018 mendatang.  Pada momentum rekoleksi ini para siswa berjanji menggunakan media sosial secara bijak – untuk hal-hal yang positif dan menunjang pembelajaran. Janji ini disampaikan oleh siswa dari lima kelompok usai melaporkan hasil diskusi.

Dikatakan Djomba, rekoleksi yang menerapkan metode diskusi dan refleksi itu, menuntun para siswa untuk menemukan sendiri apa dampak media sosial secara ril bagi kehidupan remaja. Siswa membedah sejumlah kasus kejahatan dari pemberitaan media massa, dengan pertanyaan penuntun mengacu pada teknik penulisan berita para jurnalis.  Lalu para siswa memberi kesan dan pesan terhadap masing-masing kasus yang dibedah.  Di bagian akhir secara eksplisit menyatakan janji untuk menggunakan media sosial secara bijak.

Sementara Pastor Paroki Maria Ratu Para Malaikat (MRPM), Pater Tobias Harman, OFM mengantar siswa pada refleksi dalam terang Injil. Pater Toby dalam rekoleksi bertema “Remaja Bermedia Sosial Secara Sehat dalam Terang Injil,” merefleksikan penggunaan media sosial sebagai bentuk pelayanan kepada orang lain.

Dikatakan Pater Toby, penggunaan media sosial memudahkan manusia untuk melakukan komunikasi yang berdayaguna antara satu dengan yang lain, dan bukan sebaliknya. Media sosial harus merupakan wahana komunikasi yang mempu mendekatkan yang jauh dan bukan malah menjauhkan yang dekat, bahkan terasing dengan lingkungan sosial.
 
Para pendamping Sekami mengisi sesi - ice breaking saat rekoleksi siswa SMPN Satap Kurubhoko
“Jangan sampai engkau dengan teman yang jauh menjadi begitu dekat, tetapi dengan teman-temanmu di sebelahnya engkau tidak kenal, tidak peduli. Karena kalau engkau susah maka teman dekat di sampingmu  yang menolongmu bukan teman yang jauh,” kata Pater Toby.

Bagi remaja yang juga anak missioner, kata Pater Toby, harus memandang media sosial sebagai wahana untuk mewartakan firman Tuhan. Dan penggunaan media sosial diperlukan untuk memperdengarkan suara Kristus suara Kristus secara relevan mengenai soal-soal aktual di sekitar.

Rekoleksi dengan tema media sosial secara sehat dalam terang Injil menyasar siswa SD kelas  IV, V & VI serta siswa SMP di wilayah Paroki MRPM, Kevikepan Bajawa, Keuskupan Agung Ende. Sebelumnya, Minggu (25/02/2018) sekitar 70 siswa dari SDK Tanawolo dan SDI Kurubhoko mengikuti rekoleksi ini. Selanjutnya di SDI dan SMPN Satap  Malafai, Desa Nginamanu Selatan dan SDN Ije di Desa Nginamanu Barat.

Selain narasumber dari RLC Bajawa Emanuel Djomba dan Pastor Paroki MRPM Tobias Harman, OFM, rekoleksi melibatkan para pendamping Sekami dari Paroki ini. Mereka adalah Mersi Ida, Petro Nela Maza, Maksima Mika, Regina Meo dan sejumlah pendamping lainnya.***

No comments:

Post a Comment