Responsive Ads Here

Tuesday 15 September 2015

Alasan Riung Paling Disoroti dalam Debat Kandidat Bupati Ngada


BAJAWA, vigonews.com - Dalam debat kandidat pertama yang diselenggarkan oleh KPUD Ngada di Aula Jhon - Thom  Bajawa, Sabtu, (Sabtu, 12/09/2015), Riung paling disoroti. Riung selalu disebut-sebut oleh tiga Paket. Riung menjadi topik debat paling intens. Apakah karena Riung penting untuk Ngada. Jika demikian, Riung  ibarat gadis cantik yang siap dipinang oleh ketiga pasangan  calon (Paslon).
Paling disoroti dalam debat ini soal Riung adalah masalah jalan - terutama jalan propinsi yang kini meninggalkan kubangan menganga, masalah ekonomi masyarakat Riung yang dinilai belum diperhatikan serius, masalah tambang yang kini jadi sasaran eksplorasi dan menjadi pro-kontra masyarakat Riung sendiri, masalah perbatasan yang dianggap berlarut-larut dan telah mengganggu sendi-sendi kehidupan masyarakat Riung, masalah pemekaran menjadi Daerah Otonom Baru (DOB) yang dinilai antara ada dan tiada jika dilihat dengan realitas kekinian, dan masalah kawasan hutan lindung yang bikin gerah masyarakat.
Ternyata Riung yang disoroti oleh ketika paslon dalan drama saling serang di panggung debat adalah Riung yang sarat masalah. Kalau begitu, Riung bukan gadis cantik yang sedang diperebutkan untuk dipinang dan menjadi permaisuri. Tetapi Riung hanya dijadikan property dalam pilkada untuk kepentingan para kandidat guna memenangkan pertarungan. Setelah itu – maaf – akan ditinggalkan lagi dan sepi dari ruang diskusi publik.
Apa tawaran para paslon untuk Riung yang mereka ‘ributkan’ di panggung debat? Paket Konsep (Kornelis Soi-Yoseph Bei) menawarkan Pro-Emas. Ikut Paket Konsep karena dia  punya emas. Mau dapat emas syaratnya ikut Program Emas atau Pro-Emas. Paket Konsep berkomitmen bahwa emas yang akan diberikan pada masyarakat Riung bukan emas yang diperoleh dari eksplorasi dan eksploitasi tambang. "Saya dan Yoseph Bei komitmen tolak tambang", tegas Kornelis Soi.
Paket Konsep berkomitmen membangun dan memperbaiki jalan dengan mengupayakan dana baik APBD maupun APBN.Dalam hubungan dengan itu, apa yang tidak bisa diperjuangkannya di daerah, paket Konsep akan berjuang ke tingkat propinsi dan pusat. "Saya dan Yoseph Bei akan berusaha mendekati Gubernur NTT dan Presiden karena keduanya adalah orang PDIP,”  katanya.
Selain itu, terkait dengan DOB Riung, Paket Konsep sangat mendukung, tetapi yang harus diperhatikan adalah prosedur berdasarkan aturan UU tentang pembentukan daerah otonomi baru. "Saya sangat dukung terbentuknya DOB Riung, tetapi yang harus diperhatikan adalah prosedur dan regulasi sesuai ketentuan UU. Bukan membangun hanya dalam kapasitas analisa politis," tegasnya.
Paket Padi juga ‘koar-koar’ tentang Riung. Ya, Riung memang masih butuh perhatian khusus. Jangan dulu berbicara DOB tetapi  terlebih dahulu selesaikan masalah tapal batas Riung dan Manggarai Timur, mekarkan juga desa, kecamatan, urus dulu kawasan hutan dan bebaskan pertambangan dari tanah Riung. Jika semua sudah terjamin, barulah proses DOB Riung diusahakan.
Paket  Paulinus No Watu-Berny Dhey ini  juga tidak diam. Paket Padi sebenarnya sedang melirik Riung dengan tawaran memeta potensi-potensi yang ada. Percuma, kalau potensi tidak dimanfaatkan. Dalam kaitan dengan pembangunan di Riung, Paket Padi sangat tidak setuju kalau Riung dibangun dengan cara membuka tambang. "Paket Padi tidak setuju adanya eksplorasi tambang di Riung. Kalau potensi di atas permukaan tanah banyak yang belum didayagunakan mengapa harus gali potensi yang ada di dalam tanah. Paket Padi juga tolak tambang,"  tegas Berny.
Paket KONSEP, PADI dan MULUS saat beradu visi, misi di panggung debat
Paket Padi  tawarkan kepada masyarakat kalau mau sejahtera ikut Paket Padi, karena punya program ‘Gemar Potensi.’ Membangun desa berdasarkan potensi-potensi. Paket Padi sangat mendukung terbentuknya DOB Riung, tetapi jangan menyalahi aturan atau mendahului aturan. Proses terbentuknya DOB Riung bukan tergesa-gesa seperti tergesa-gesa dalam memberi janji. Paket Padi tidak mau melakukan pembohongan publik, melainkan memberi pendidikan politik secara benar terhadap rakyat. "Kami dukung DOB Riung, tapi selesaikan masalah perbatasan, pemekaran desa, pemekaran kecamatan. Bukan sekarang omong besok sudah jadi,”  tegas Paulinus No Watu.
Paket Mulus (Marianus Sae-Paulus Soli Woa), mau membangun Ngada dari desa dengan tiga misi yakni Air melimpah ruah, listrik masuk desa, dan jalan dibuka sampai ke semua pelosok.
Paket Mulus sudah meletakan fondasi pembangunan, di atasnya paket Mulus tinggal melanjutkan saja.
Tapi, publik  bertanya,  bagaimana dengan kasus Ijin Usaha Tambang Riung yang sebelumnya sudah ditutup tapi atas pertimbangan politis kembali diijinkan lagi? Bagaimana dengan DOB Riung, yang baru saja digelar Konsolidasi Riung Nusantara untuk Riung Kabupaten yang dilaksanakan di Riung? Perbatasan Riung-Matim belum diselesaikan, Desa dan Kecamatan belum dipersiapkan untuk mekar, mana mungkin bisa terjadi DOB Riung?
Menurut Paket Mulus, pembentukan Kabupaten Riung harus digencar sejak kini kalau mau mekar nanti. Dalam disain Paket Mulus, jika DOB Riung digencar sejak kini dan sekarang, akan menjadi bahan pertimbangan pemerintah ke depan. Dengan gencar proses terbentuknya DOB Riung, tidak berarti menyalahi aturan atau terbentuk di luar regulasi. Tetapi, tetap diperhatikan aspek regulasi, aspek sosiologis dan segala sesuatu yang berkait erat dengan regulasi terbentuknya sebuah DOB. "Hal ini harus diperhatikan, bukan saya gencar besok langsung jadi. Tidak demikian adanya. Ini hanya konsep tetapi dalam proses akan berdasar pada regulasi yang ada," papar Marianus Sae.(ed)*

Insert foto: Kornelis Soi, Paulinus No Watu dan Marianus Sae - Tiga Kandidat Bupati Ngada ini tampak santai bercengkrama saat jedah Debat Kandidat

No comments:

Post a Comment