Responsive Ads Here

Thursday 22 October 2015

Anjing Bertambah, Rabies Bertumbuh Subur?


BAJAWA/FLORES, vigonews.com – Populasi anjing di kabupaten Ngada ternyata bertambah. Jumlah terus meninkat dari tahun ke tahun. Masyarakat harus waspada, sebagai daerah endemik, populasi bertambah, rabies pun bertumbuh subur.

Kasus gigitan anjing disebutkan meningkat tajam. Ini jadi perhatian, karena Ngada memang masuk kategori daerah endemik rabies. Demikian dikemukakan  Kepala Seksi Pencegahan dan pemerantasan penyakit(P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada,  Nona Tonda, Senin (19/10/2015).


Dikatakan,  jumlah kasus gigitan anjing tahun 2015  hingga Oktober meningkat mencapai angka 970 kasus. Itu artinya ada 970 warga digigit anjing atau insiden yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada Kabupaten Ngada, dengan rata-rata 30 kasus perharinya. "Rata-rata jumlah kasus gigitan anjing perharinya sebanyak 30 laporan," katanya.


Angka itu memang lebih tinggi jika dibanding tahun 2014 yang dilaporkan ke Dinkes sekitar 725 insiden. Dari jumlah kasus tahun 2014 menunjukkan,  setiap harinya  mencapai 10 laporan. Padahal tahun ini baru sampai bulan Oktober kasusnya sudah tinggi. Namun Nona Tonda berharap tiga bulan ini kasus  serupa bisa ditekan. "Jumlah kasus gigitan anjing pada tahun ini mengalami peningkatan karena bertambahnya populasi anjing di Ngada," ujarnya.


Meski kasusnya cukup banyak dua tahun terakhir, kata Nona Tonda, pihaknya masih bersyukur bahwa tidak sampai muncul kasus yang menyebabkan kematian. "Harapan kita jangan sampai terjadi kasus yang menyebabkan kematian," pintanya.

Nona Tonda
Meski kasus gigitan meningkat, kata Nona Tonda, sampai saat ini belum ditemukan kasus gigitan yang terindikasi positif rabies. Hanya memang perlu terus waspada, dan masyarakat jangan sampai lengah dengan hal ini. Dan, kasus gigitan terbanyak terjadi di kecamatan Bajawa.

Dikatakan, masyarakat harus tahu bahwa tanda-tanda anjing yang terindikasi rabies yakni banyak mengeluarkan air liur (hipersalivasi). Tanda-tanda lain, bahwa anjing yang biasanya pendiam kemudian menjadi sangat agresif dan  takut melihat air.


Korban gigitan anjing, diharapkan segera melakukan antisipasi awal dengan membersihkan luka gigitan kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat suntilkan  VAR. Tindakan ini sebagai langkah pencegahan terhadap penularan virus ini. 


Sementara proses vaksinasi anjing tiga kecamatan di Ngada yakni Soa, Bajawa Utara dan Wolomeze terjadi peningkatan jumlah populasi anjing. Menurut vaksinator dari Dinas Peternakan, Frederikus Kazu tahun ini jumlah anjing di tiga kecamatan itu lebih dari 6.000 ekor. Untuk Soa tahun sebelumnya sekitar 3000, naik kira-kira mencapai 3.300 ekor. Demikian juga di kecamatan Bajawa utara dari 2.200 ekor tahun sebelumnya, naik menjadi 2.500 ekor pada vaksinasi September lalu. Sementara kecamatan Wolomeze dari kira-kira 1.000 ekor naik menjadi 1.200 ekor tahun ini. (R-01)*

No comments:

Post a Comment