Responsive Ads Here

Thursday 22 October 2015

Rabies Masih Mengancam! Waspadai Anjing, Kucing dan Kera



BAJAWA/FLORES, vigonews.com - Masyarakat Ngada dihimbau tetap mewaspadai binatang seperti anjing, kucing dan kera. Bukan karena ketiganya masuk kategori binatang buas, tetapi bisa menjadi sangat buas setelah tertular  virus rabies yang akrab dengan  tiga jenis binatang itu.

Siapapun yang kena gigitan binatang yang terkena virus rabies bisa jadi petaka jika tidak segera ditolong. Karena itu masyarakat mesti  mewaspadai tiga jenis binatang yang berpotensi terkena virus rabies.

Karena  belum terbebas dari virus ini, maka Ngada termasuk daerah endemis. Kasus terkena virus rabies di Ngada yang tertular melalui gigitan tiga binatang itu  - terutama anjing -  terus meminta korban tidak sedikit.

"Stok vaksin anti rabies (VAR) di Dinas Kesehatan pun sering habis. Tak jarang korban harus pontang-panting mencari ke sana kemari," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Jack Yos Mawo, Senin (19/10/2015).

Jack Mawo yang dikonfirmasi terkait dengan persediaan VAR, mengatakan persediaan vaksin itu terbatas. Karena itu masyarakat dihimbau selalu berupaya mewaspadai hewan penyebar rabies (HPR). Hewan peliharaan yang berpotensi kena rabies supaya selalu divaksin dengan membawanya kepada petugas.

Meski ada upaya suntikan VAR, Jack Mawo minta masyarakat selalu berupaya mencegah. "Memang kasus-kasus gigitan akan diperlakukan khusus dengan suntikan VAR, namun upaya pencegahan dengan  selalu waspada jauh  lebih baik. Kita perlu antisipasi terutama pada saat VAR dalam kondisi terbatas," katanya.

Jack mengatakan, sebagai orang yang bertugas memberikan suntikan vaksin kepada warga yang terkena gigitan anjing atau yang lazim dengan nama suntikan vaksin anti rabies (VAR) dirinya kerap kedatangan para korban yang terkena gigitan anjing. Hal itu mengindikasikan penyakit rabies masih merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat Kabupaten Ngada.

VAR yang tersedia di Dinas Kesehatan (Dinkes) saat ini, kata Jack Mawo, sekitar 300 ampul lebih, atau untuk tiga bulan ke depan. Meski dengan stok yang ada mencukupi kebutuhan beberapa bulan ke depan, tetapi perlu dilihat lagi kasus gigitan beberapa bulan ke depan. Kalau dalam kurun waktu beberapa bulan ini tiba-tiba muncul 100 kasus, tentu saja perlu didatangkan lagi sebagai cadangan. Hal ini penting agar masyarakat selalu terlayani dengan baik.

Terkait kasus gigitan, Jack berharap masyarakat segera datang ke Dinkes agar segera dilayani dengan suntikan VAR tanpa pungut biaya. "Suntikan VAR memang diberikan secara gratis karena Ngada termasuk endemis," katanya. (ch)*

No comments:

Post a Comment