Responsive Ads Here

Monday 12 October 2015

Minum Obat Filariasis Dapat Dua Keuntungan


GOLEWA/NGADA, vigonews.com – Pencanangan bulan eliminasi kaki gajah (Kaga) juga dilakukan di kecamatan Golewa, Senin (12/10/2015).  Petugas kesehatan  membagikan obat filariasis  kepada masyarakatnya , yang disatukan dengan apel kekuatan di halaman kantor desa Waeia.

Apel kekuatan tersebut dipimpin oleh camat Golewa  Antonius Padua Ngea  dan di  hadiri oleh seluruh pegawai negeri sipil lingkup camat Golewa , lurah Mataloko,lurah Todabelu,kepala desa Waeia ,BPD dan  masyarakat desa waeia serta para pelajar tingkat SD SMA se desa Waeia.
Camat golewa.

Menurut camat Golewa Antonius P. Ngea, penyakit ‘Kaga’ (filariasis) bersifat inveksi dan menahun disebabkan oleh cacing filarial dan ditularkan oleh nyamuk. Minum obat kaki gajah merupakan program nasional dengan proponsi NTT  teridentifikasi 5 kabupaten termasuk Ngada, dan 12 kecamatan diwajibkan untuk minum.

Untuk kabupaten Ngada , penyakit kaki gajah teridentifikasi di kecamatan Wolomeze ,Bajawa Utara dan sebagian kecamatan Soa,bukan tidak mungkin kecamatan Golewa dapat juga terkena wabahnya ,karena mobilisasi masyarakat di kabupaten Ngada dan juga status perkawinan yang mana banyak orang Golewa punya kerabat dan keluarga di daerah Wolomeze/ Bajawa Utara dan Soa, begitupun sebaliknya. Sehingga sedini mungkin mencegah penularannhya melalui minum obat.

Gerakan minum filariasis di Golewa dimulai di desa Waeia, yang akan dilanjutkan dengan gerakan yang sama ke desa lain. Sehingga, semua masyarakat usia 2 tahun ke atas dapat pelayanan minum obat filariasis ini secara gratis.

Sementara itu kepala Puskesmas Koeloda Benediktus Joni  mengatakan , penularan penyakit kaki gajah melalui nyamuk  dari seseorang yang darahnya mengandung microfilaria kepada orang lain melalui gigitan. Pada waktu nyamuk mengisap darah orang tersebut, microfilaria ikut terhisap dan masuk kedalam badan nyamuk, satu hingga dua minggu kemudian ,microfilaria berubah menjadi larva dan ditularkan pada orang lain waktu nyamuk menggigitnya.  

Dikatakannya ,obat yang dibagikan terdiri dari dua jenis obat yakni Albendazole dan Dec, dengan takaran Albendazoe 1 tablet untuk semua umur dan obat  d-e-c untuk umur  2 - 5 tahun 1 tablet,  6 -  14 tahun 2 tablet,  dan 15  - 70 tahun 3 tablet.

Pemberian obat pencegahan massal penyakit kaki gajah  mempunyai manfaat ganda yaitu , dapat mematikan atau memandulkan cacing filarial dewasa serta dapat mematikan cacing perut seperti cacing gelang, cacing tambang , cacing cambuk dan cacing kremi. Dengan demikian orang yang minum obat pencegah penyakit kaki gajah  memperoleh dua manfaat sekaligus  melindungi dirinya dari resiko terkena penyakit kaki gajah dan kecacingan.

Pencegahan penyakit kaki gajah dilakukan dengan minum obat sekali setahun selama minimal lima tahun,selain itu dapat menghindari gigitan nyamuk dengan cara, menggunakan kelambu saat tidur , menggunakan obat nyamuk semprot dan bakar,menutup ventilasi rumah dengan kawat kasa serta menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan tempat perindukan nyamuk  dan menimbun ,mengeringkan atau mengalirkan air yang tergenang.

Camat Golewa  langsung minum obat filariasis dilanjutkan dengan pegawai negeri sipil lingkup camat Golewa, dan masyarakat desa Waeia. Gerakan minum fialriasis juga melibatkan pelajar dari tingkat SD sampai SMA.(ch)*

Insert foto: Camat Golewa, Antonius Padua Ngea minum obat filariasis menandai dimulainya gerakan eliminasi kaki gajah (Kaga) di kecamatan itu

No comments:

Post a Comment