Responsive Ads Here

Monday 12 October 2015

Timbul Masalah, ‘Kaga’ Harus Dieliminasi


BAJAWA, vigonews.com – Dulu 'diabaikan', sekarang bikin gerakan dan ramai-ramai eliminasi kaki gajah (Kaga/filariasis). Kegiatan ini melibatkan pemerintah, masyarakat, para tokoh hingga komunitas sekolah.

Pencanangan eliminasi kaki gajah (Kaga) di tandai dengan lepas balon oleh Sekda Ngada Meda Moses, Senin (12/10/2015). Setelah itu,  bersama para pimpinan SKPD dan PNS ramai-ramai minum filariasis sebaga upaya penyegahan.

Penjabat Bupati, Ir. Yohanes Tay Ruba dalam sambutan  yang dibacakan Sekda Ngada Meda Moses mengatakan penyakit filariasis atau kaki gajah sering terabaikan akibat tidak adanya kepentingan strategis dari pihak manapun. Penyakit filariasis menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tata laksana penderita kronis Filariasis menjadi salah satu prioritas program nasional dalam upaya pengendalian penyakit menular.

Indonesia telah mencanangkan program Filariasis tahun 2020, dan program tersebut merupakan tindak lanjut dari deklarasi World Heart Organization (WHO) tahun 2000 tentang kesepakatan global eliminasi Filariasis tahun 2020.  Menurutnya, Kabupaten Ngada termasuk dalam daerah endemis penyakit kaki gajah dengan kasus di tahun 2015 sebanyak 32 kasus yang menyebar di Kecamatan Wolomeze 12 kasus, Riung 10 Kasus, Riung Barat 5 kasus dan Bajawa Utara 5 kasus.

Berangkat dari kenyataan ini, pemerintah memandang sangat urgen untuk segera mengatasinya dan mencegah penularannya dengan melakukan kegiatan pemberian obat filariasis kepada seluruh penduduk yang beresiko tertular penyakit ini. 

Masyarakat dihimbau, masyarakat untuk terus mendukung dan melaksanakan kegiatan pencegahan dan penularan cacing Filaria ini. Kegiatan pencanagan Bulan Eliminasi Kaki Gajah sangat bermanfaat untuk memberikan motivasi dan mempengaruhi masyarakat Kabupaten Ngada agar mau minum obat sehingga dari waktu ke waktu tidak terjadi lagi kasus-kasus penularan penyakit kaki gajah.

PLH Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Drs. Fransiskus Wogha mengatakan kegiatan ini untuk mendapatkan dukungan dan komitmen dari semua stakeholder dan masyarakat guna keberhasilan pemberian obat pencegahan penyakit filariasis secara massal di Kabupaten Ngada.

Sasaran pemberian obat adalah anak berumur di atas 2 tahun  hinga orang dewasa kurang dari 70 tahun. Diberikan setahun selama lima tahun. Selain untuk mencegah penularan filariasis, pemberian obat pencegahan juga dapat menurunkan prevalensi kecacingan pada masyarakat terutama anak usia pra sekolah dan anak usia sekolah.

Menurunnya kecacingan pada masyarakat  terutama anak-anak dapat mengurangi kejadian malnutrisi, kurang gizi, anemia dan kerdil. Lebih lanjut dikatakan, bulan Oktober tahun 2015 merupakan Bulan Eliminasi Kaki Gajah atau BELKAGA dan ditetapkan sebagai Program Nasional oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini ditandai dengan pemberian obat pencegahan filariasis secara serentak di 130 Kabupaten/Kota di Indonesia termasuk di Ngada.(ch)*

Insert foto: Pencanangan Bulan Eliminasi Kaki Kajah (Kaga) dipimpin Sekda Ngada Meda Moses.

No comments:

Post a Comment