Responsive Ads Here

Thursday 5 November 2015

Rm. Daniel Aka, Pr: Nilai Kristiani Dibiasakan Lagi Secara Baru


BAJAWA/FLORES,vigonews.com – Ada yang beda di arena Jambore Pramuka yang digelar di Desa Pape, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada yang digelar 4 – 8 November.  Dua Pastor intens dalam seluruh rangkaian kegiatan. Kedua pastor  itu yakni  Rm. Daniel Aka, Pr dan Rm. Tino Tiala, Pr.

Meski mengaku belum banyak mengetahui tentang kepramukaan, Rm. Daniel tertarik dengan pramuka sebagai wadah pembinaan generasi muda. Di Keuskupan Agun Ende (KAE) pramuka bercita rasa kristiani ini baru mulai dikembangkan. Berbeda dengan daerah seperti Jawa, Bali dan Palembang yang biasa disingkat  Jabalambang yang sudah memanfaatkan wadah ini  sejak tahun 1970-an sebagai wahana untuk pembinaan kaum muda.

Namun sejak dirinya diundang dalam kegiatan pramuka di Jawa tahun 2012 lalu, justru menjadi inspirasi baginya untuk dikembangkan di KAE. Kebetulan dirinya berada di Komisi pendidikan. Kemudian wadah pramuka ini terbentuk dan berada di bawah Komisi Pendidikan. Maka munculah wadah dengan nama Tim Kerja Kepramukaan (TKK) – Majelis Pendidikan Katolik (MPK). Wadah ini akan dibentuk juga di tingkat kevikepan dan paroki.  “Jadi di paroki menjadi semacam Gudep territorial.  Kita harap ke depan menjadi model pembinaan remaja di dalam Gereja.
Pramuka dari tiga kabupaten wilayah Keuskupan Agung Ende
Menurut Rm. Daniel selaku Ketua Panitia Pekan Kekerabatan TKK-MPK KAE,  Gereja sebagai lembaga pendidikan sangat menyadari pentingnya pendidikan nilai. Ini yang mau digerakan kembali. Karena itu gereja kemudian melihat wadah ini sebagai model untuk pembinaan generasi muda yang berkarakter.

Setelah terbentuk TKK MPK, kemudian disusul dengan gelar kegiatan  ‘pekan kekerabatan kepramukaan tingkat keuskupan.” Gelar kegiatan di desa Pape adalah kegiatan yang pertama. Dalam gelar Pekan Kekerabatan pertama ini mengangkat tema: “Menuju Habitus Baru Kepramukaan dalam Nuansa Kristiani.” Moto: “Satu dalam Kebersamaan” dan, slogan:  Sehat, Cerdas, Ceria, Bersahabat.”

Menurut Rm. Daniel, tema ini diadopsi dari tema nasional. Tema kemudian akan diresapi dalam seluruh rangkaian kegiatan jambore yang kental dengan nuansa kristiani-nya. Melalui wadah kepramukaan dan dalam momentum pembinaan semacam ini memulai yang baru berciri nilai kekatolikan. Itu tergambar melalui materi pembinaan selama kegiatan empat hari. Misalnya,: setiap kegiatan selalu diawali dan diakhiri dengan doa, tobat, ekaristi, baca kitab suci, ada evaluasi dan refleksi.

Dikatakan, habitus baru  artinya dibiasakan secara baru. Nuansa dan nilai kristiani mungkin tidak didapat dalam wadah pramuka di luar. Dan karena pramuka sudah menjadi model pembinaan generasi muda, maka perlu dikemas dalam nuansa kekatolikan. Hal baru lain yaitu menggerakan kepramukaan berdasarkan kebutuhan kaum muda dalam pembentukan karakter.(ch)*

Insert foto: Rm. Daniel Aka, Pr dan Rm. Tino, Pr.

No comments:

Post a Comment