Responsive Ads Here

Thursday 10 March 2016

Hadir di Ngada, ISKA Bertekad Menyelesaikan Persoalan Kemasyarakatan


BAJAWA/BERITA FLORES, vigonews.com  - Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) secara resmi hadir di Kabupaten Ngada. Kehadirannya menjawab kerinduan para intelektualis dan sarjana di kabupaten ini. Sarjana Katolik harus mampu menyumbangkan intelektualitasnya untuk  ikut memecahkan berbagai  persoalan kemasyarakatan yang kian kompleks.

Secara resmi ISKA hadir di Ngada sejak November 2015 yang ditandai dengan penetapan pengurus DPC ISKA Ngada oleh Presidium Pusat "Santuc Albertus Magnus" tanggal 24 November 2015. Segera setelah itu,  pengurus DPC yang ditetapkan untuk masa bakti 2015 - 2018 itu melakukan rapat koordinasi 6 Februari 2016. Agar semakin mantap dalam pergerakannya di Ngada, pengurus cabang menggelar rapat lanjutan 10 Maret 2016.

Rapat itu, sebagaimana dikemukakan Ketua DPC ISKA Ngada, Ir. Laurensius Ngiso Goja,  untuk menyamakan persebsi arah perjuangan organisasi sekaligus mendapatkan masukan dari pengurus dan masing-masing departemen guna menghasilkan program kerja organisasi.

Menurut Laurensius, kehadiran ISKA di Ngada sangat strategis sebagaimana visi, misi dan tujuan dari organisasi yang didirikan di Jakarta tahun 1958 lampau itu. Sebagai organisasi  massa intelektual bernafaskan Katolik, ISKA  sangat dibutuhkan baik dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara maupun dalam konteks lokal Ngada saat ini. Kehadiran ISKA bukan sekedar ada dan basa-basis belaka. tetapi,  ISKA bertekad menyelesaikan berbagai persoalan kemasyarakatan di daerah ini.

Dalam perjalanan panjangnya, ISKA mampu berperan maksimal dalam menjawab berbagai persoalan kemasyarakatan secara kontekstual sesuai dengan intelektualitasnya. Karena itu, kata Laurensius kehadiran ISKA semakin relevan sesuai konteks zamannya, bahkan ketika dia hadir dalam mayoritas Katolik tidak mengaburkan nilai dan semangat perjuangan. "Sarjana Katolik harus mampu menyumbangkan intelektualitasnya untuk  ikut memecahkan berbagai  persoalan kemasyarakatan yang kian kompleks," katanya.

Dalam rapat koordinasi organisasi itu, Kamis (10/03/2016), Laurensius mengatakan,  dalam nafas kekatolikannya, ISKA harus menjadi terang dan garam. Di tengah zamannya, ISKA harus menjadi suara yang terus berseru-seru di 'padang gurun' kehidupan zaman ini. Perjuangan itu melalui kapasitas dan bidang tugas para sarjana Katolik, dalam hal ini tugas meningkatkan keimanan dan mencerdaskan masyarakat.

ISKA merupakan ormas cendekiawan Katolik yang sudah cukup matang, didirikan pada 22 Mei 1958.  Organisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran sarjana/cendekiawan Katolik meningkatkatkan iman dan ilmu pengetahuannya dan berkesinambungan demi sesama manusia dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa, negara dan gereja.

ISKA berfungsi sebagai wadah komunikasi antar sarjana Katolik guna memperluas wawasan masing-masing, membentuk pendapat bersama, saling meneguh hati nurani sesuai dengan ajaran, iman dan moral Katolik.

Juga berfungsi sebagai wadah kerja sama antara sarjana Katoli dengan hirarki dan umat Katolik, masyarakat, pemerintah dan organisasi/lembaga lainnya, baik dalam dan luar negeri. Dan, ISKA juga menjalankan fungsi pelayanan untuk mewujudkan tujuan dan pengabdian bersama kepada masyarakat, bangsa, negara dan Gereja.

Strukutur pengurus ISKA antara lain dewan kehormatan, dewan penasehat, dewan pakar, dewan pengurus  dan dilengkapi dengan pengurus yang membidangi departemen-depastemen, seperti; Departemen Teologi dan Hubungan Antar Agama, Pendidilan dan SDM,  Kesehatan dan Gender, Hankam, Politik dan Pemerintahan,  Komunikasi dan Media, Hukum dan Perundang-Undangan, Perekonomian, Hubungan Luar Negeri, Iptek dan Lingkungan Hidup, Sosial dan Budaya.

Dewan Pengurus antara lain: Ketua DPC ISKA Ngada, Ir. Laurensius Ngiso Goja, Sekretaris Nico Noywuli, S.Pt, M.Si, dan bendahara dr. Jimmy Wongge. Dilengkapi masing-masingng empat wakil ketua, empat wakil sekretaris dan empat bendahara. (ch)***

Insert foto: Sebagian pengurus ISKA DPC Ngada, foto bersama usai rapat koordinasi, Kamis (10/03/2016).

No comments:

Post a Comment