Responsive Ads Here

Saturday 18 June 2016

Pemuda Desa Ini Jadi Sarjana dari Hasil Ternak Babi


MALANUZA - Impian Pemuda desa ini menjadi sarjana akhirnya terwujud.  Dia adalah Yohanes B. Melo. Sarjana pendidikan berhasil disandangnya, setelah  Sabtu (18/06/2016) diyudisium. Ritual pengukuhan sarjana baru belum lagi usai, Yoman begitu dia biasa disapa tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. Pria tinggi kekar ini berkali-kali mengusap kelopak matanya yang sembap.

Yoman bukan tipe pria melankolis. Namun hari istimewa baginya itu menorehkan kisah yang tak akan pernah dilupakan dalam hidupnya. Empat tahun lalu, Pemuda dari desa Were 1 ini nyaris menguburkan impiannya menjadi sarjana, gara-gara orang tua tak mampu membiayainya lanjut kuliah.


“Saya sempat kecewa waktu orang tua bilang tidak ada biaya. Tetapi saya tidak mau menyerah pada keadaan, dan saya pilih berjuang dengan cara saya sendiri,” kata Yoman ketika ditemui vigonews.com usai seremonial yudisium di kampus Malanuza.


Pemuda kelahiran Were 13 Agustus 1991 ini memutuskan tetap mendaftar di kampus dekat kampung kelahirannya, yaitu STKIP Citra Bakti Ngada. Meski Yoman tidak tahu darimana dapat uang untuk membayar kuliah. Yang dia tahu adalah seekor induk babi di belakang rumahnya yang sudah mulai diternaknya.


Tahun pertama, induk babinya seekor itu beranak dua kali. Sekali beranak delapan ekor, kalau dua kali dia dapat 16 ekor anak babi. Setelah usia tiga bulan dijual Rp 700 ribu perekornya. Kalau 16 ekor,  maka tahun pertama Yoman sudah menghasilkan uang dari seekor induk babi  sebesar Rp 11.200.000. Uang  sebesar itu, kata Yoman sudah cukup untuknya membiayai kuliah tahun pertama, bahkan untuk kebutuhan keluarganya di desa termasuk membiaya adiknya yang masih duduk di SMA.


Melihat prospek ternak babi cukup bagus, Yoman menambah lagi seekor induk pada tahun kedua, hingga tahun ketiga sudah memiliki 7 induk babi. Selama kuliah, alumnus SMAK Thomas Aquino dan SMPN 1 Golewa ini tidak perlu kos di dekat kampus. Lepas kuliah Yoman balik ke kampung sekitar 30 menit perjalanan dengan sepeda motor. Selain aktivitas sebagai orang desa, Yoman semakin menekuni usaha ternak babinya yang telah memuluskan impiannya selangkah demi selangkah.


Meski sibuk berternak, Yoman aktif  di organisasi kampus. Tidak ada waktu yang dibiarkan tanpa kegiatan positif. Meski begitu dalam waktu 3,8 bulan alumni SDI Malamude, Golewa ini mampu menyelesaikan kuliahnya dan meraih sarjana pendidikan. Untuk biaya kuliah, kebutuhan keluarganya yang tidak mampu serta adiknya yang SMA selama hampir empat tahun kuliah, Yoman mengaku sudah menjual ternaknya antara 70 – 80 ekor.

Apa yang akan dilakukan setelah menjadi sarjana? Yoman mengatakan, yang jelas dirinya akan terjun dalam dunia wirausaha. Itu sebabnya, usah ternak babi yang sudah dimulai awal dirinya kuliah akan diteruskan sebagai usaha karena bernilai ekonomis.

Kata dia lagi, selain wirausaha juga bertekad akan berada di desa menjadi pelopor serta memberi motivasi kepada teman-teman di desa dalam membangun desa dengan berbagai potensi yang dimiliki.

Yohanes B. Melo (Kiri)
Bagi Yoman, kehadiran kampus STKIP Citra Bakti yang berada di kabupaten memberi manfaat sangat besar bagi banyak pemuda desa macam dirinya untuk mengisi diri dengan pengetahuan dan menjadi sarjana. “Menjadi sarjana tidak harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, cukup di sini saja. Kita tidak harus meninggalkan kampung, tetapi kita juga bisa belajar dan menjadi sarjana,” beber Yoman.

Bangga

Sebanyak 179 Mahasiswa STKIP Citra Bakti Ngada Angkatan ke-2, diyudisium yang dipimpin Waket 1 STKIP Citra Bakti, Ermelinda Yosefa Awe, M.Pd. Lulusan tahun 2015/2016 itu berasal dari dua program studi (Prodi) di kampus itu, masing-masing Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR).

Seremonial Yudisum 179 mahasiswa itu ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan Ketua STKIP, tentang penetapan nama mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sarjana (S1). Usai pembacaan SK Yudisium dilanjutlan dengan penandatanganan berita acara kululusan oleh 179 mahasiswa. "Dengan diyudisium hari  ini maka saudara telah dinyatakan lulus sarjana dan menyandang gelar S.Pd," kata Ermelinda.


Dengan diyudisium, kata Ermelinda maka berakhir sudah asuhan dan pelayanan kami kepada Anda. Selanjutnya implementasikan ilmu dan skils yang sudah Anda peroleh selama kuliah di sini. Jadi sarjana, lanjut Ermelinda, bukan akhir dari perjuangan, tetapi sebaliknya tugas baru segera dimulai. 


“Kami bangga memiliki Anda semua. Jaga nama baik almamater yang telah membesarkan Anda dengan berkomppetisi di dunia kerja. Mohon maaf jika selama kuliah terkadang Anda terkesan dipaksa, tetapi itu karena kami sayang pada Anda semua,” kata Ermelinda.

Acara Yudisium dihadiri para ketua Prodi, para dosen dan staf di lingkup STKIP Citra Bakti Ngada. Tanggal 2 Juli mendatang, sebanyak 179 mahasiswa yang baru selesai studi ini akan mengikuti prosesi wisuda.(ch)***


No comments:

Post a Comment