Responsive Ads Here

Wednesday 28 December 2016

Aeramo Terendam Banjir, Warga ‘Tuding’ Buruknya Drainase


Vigonews.com, MBAY – Baru hujan sejam, Rabu (28/12/2016) sekitar 80 rumah warga di Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa sudah terendam banjir hebat. Warga menuding akibat drainase yang buruk.

Banjir tersebut terjadi hingga memasuki rumah-rumah warga di beberapa RT, dengan ketinggian mencapai 20 cm hingga 30 cm, terjadi sekitar pukul 16.00 wita.

Salah seorang korban banjir, Lukas Li, di Dusun 1 mengatakan, banjir terjadi diduga karena buruknya drainase. "Rumah saya terendam banjir ketika hujan turun, terkadang air itu memasuki kios. Air setinggi sekitar 20 cm telah merusak beberapa peralatan elektronik, dan padi yang jemur juga hangus terbawa banjir. Padahal sudah saya bikin penghalang di depan rumah, tetapi tetap saja kena banjir," ungkapnya.

Ia meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten Nagekeo agar mempunyai kepedulian dan segera menanggulangi masalah banjir tersebut. "Kami berharap terhadap pemerintah setempat agar secepatnya membereskan drainase yang buruk, sehingga tidak menimbulkan banjir lagi terhadap rumah saya dan sekitar lingkungan kami," keluhnya.

Kemudian untuk mengurangi debit air banjir yang ada, sebagian masyarakat pun bergotong royong membersihkan sampah-sampah yang menyumbat di selokan agar air banjir dapat terurai.

Alhasil, setelah beberapa jam kemudian Air yang menggenang sudah mulai surut, warga pun mulai membersihkan rumahnya masing-masing dan mengeluarkan air hujan yang masih menggenang didalam rumah.

Ia berharap agar permasalahan drainase yang buruk dapat diatasi segera mungkin oleh pemerintah Kabupaten Nagekeo. "Kami selaku warga berharap, agar masalah ini segera ditanggulangi. Jangan sampai air hujan ini terus menerus menggenangi ke perumahan warga akibat tidak adanya pembuangan air," ujarnya.

Sementara Oskar Meta mengatakan akibat meluapnya banjir itu, karena pengerjaan jalan poros tengah aeramo melalui dana APBD 2016.

Dia menilai jalan yang dikerjakan oleh PT. Pesona Permai itu, kerjanya asal jadi. Pasalnya pengerjaan jalan dengan saluran yang sengaja di gali untuk membentuk kali baru sangat merugika masyarakat Aeramo dan sekitarnya, karena mengakibatkan banjir yang fatal.

Menurut Oskar banjir seperti ini tidak pernah terjadi sebelum proyek jalan dan saluran ini di kerjakan. "Jalan sudah baik hanya saja master plan untuk mendukung jalan yakni harus memiliki saluran tidak di buat dengan baik," katanya.

Ditambah Oskar banjir seperti ini sudah terjadi dua kali dalam bulan desember tahun ini. Banjir pertama sudah ditinjau oleh Dinas PU, Anggota DPRD Nagekeo tapi tidak ada tindak lanjut.



"Kami minta DPRD Nagekeo, Bupati Nagekeo untuk segera panggil kontraktor yang kerja jalan ini untuk. Segera membuat saluran permanen, kalau tidak mau buat saluran sebaiknya saluran yang sudah digali ditutup kembali biar jalan ini tanpa saluran karena tidak akan terjadi banjir lagi,” kata Oscar.

Dikatakan, Dinas PU Nagekeo sebelumnya merencanakan semua proyek di Nagekeo sebaiknya master plan atau apapun sebutannya untuk pengerjaan proyek jalan raya sebaiknya didesign secara matang dan gunakan jasa pegawai yang kualitas baik, jangan sampai hanya fokus pada penyerapan fee tanpa perhatikan output dari proyek tersebut.

Sementara Kepala Desa Aeramo Seravinus Mena mengatakan, musibah semacam ini sudah berulang-ulang terjadi. Dan baru kali ini banjir lebih besar. Sehingga semua rumah warga terendam banjir. Kerugian sekitar ratusan juta. Dirinya juga telah membuat laporan agar pemerintah untuk segera melakukan tanggapan darurat.

Sementara Kadis PU Nagekeo Syarifudin Ibrahim kepada Vigonews.com saat mengunjungi masyarakat Aeramo yang terendam banjir pada Rabu (28/12) malam mengatakan pekerjaan jalan itu baru di PHO pada Rabu (28/12).

Menurutnya pekerjaan jalan itu merupakan pekerjaan jalan dalam kota Mbay dengan dana sebesar 10 miliar.

Dikatakan terkait drainase tidak satu paket dengan pekerjaan jalan. "Kalau drainase baru tahun 2017 di kerjakan. Terkait kerusakan badan jalan itu di tanggung oleh kontraktor yang melakukan pekerjaan. Karena masih dalam perawatan. Antisipasi itu akan melakukan tanggap darurat dalam waktu dekat ini," jelasnya.

Pantauan wartawan media ini sejumlah ruas jalan yang baru di kerjakan oleh PT Pesona Permai yang baru di PHO pada Rabu (28/12) sekitar 1 KM meter rusak. Akibat saluran yang di gali tidak berfungsi. Sementara itu semua rumah warga desa aeramo terendam banjir. Semua padi warga yang dijemur di halaman rumah juga ikut terbawah banjir. Kerugian sebesar ratusan juta.

Kejadian itu langsung di pantau langsung Anggota DPRD Nagekeo Rispan Djogo, dan Ferdin Ame ka'e. Hadir juga Kepala Desa Aeramo Seravinus Mena, Kadis PU Nagekeo dan Badan penanggulan bencana Alam Kabupaten Nagekeo. (Arkadius Togo)***

No comments:

Post a Comment