Responsive Ads Here

Monday 1 May 2017

Jenazah Thomas Dola Radho Dilepas Secara Kenegaraan


BAJAWA – Rasa haru mewarnai pelepasan secara kenegaraan, jenazah Thomas Dola Radho di gedung DPRD Ngada, Senin (01/04/2015) siang.  

Prosesi perkabungan itu dipimpin Ketua DPRD Ngada Helmut Waso didampingi unsur pimpinan lain, Selly Raga Tua dan Dorothe Dhone, anggota DPRD Ngada, Sekda Ngada Meda Moses, pimpinan SKPD, undangan, keluarga, kerabat dan kenalan, masyarakat dan simpatisan.

Upacara kenegaraan itu ditandai dengan penyerahan jenasah oleh putra almarhum, Heru Dola Radho – dengan menyerahkan foto almarhum, kemudian diterima oleh Ketua DPRD Ngada Helmut Waso di tangga gedung dewan. Selanjutnya jenasah Ketua DPRD Ngada 2004 – 2009 itu di semayamkan di ruang Paripurna guna melanjutkan upacara secara kenegaraan.

Sebelum dilepas dari gedung wakil rakyat itu, Pimpinan DPRD memberi pengormatan terakhir sebelum jenazah diserahkan kembali kepada keluarga, diikuti anggota DPRD, dan pimpinan SKPD memberikan penghormatan terakhir kepada Ketua DPRD Ngada periode 2004 – 2009 itu.

Usai upacara, jenazah Tokoh yang dikenal sangat dekat dengan berbagai kalangan itu diserahkan kembali kepada keluarga untuk dimakamkan. Prosesi pemakaman diselenggarakan pada petang hari, setelah upcara misa requiem di Gereja St. Yosef Bajawa.

Sebelumnya sekitar pkl. 11.00 wita jenazah tokoh inspirator dan motivator Ngada itu dilepas dari rumah duka dengan ritual adat. Iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah kemudian menuju kantor Yasukda. Di kantor yayasan ini Jenazah disemayamkan sekitar dua jam, diwarnai doa dan nostalgia keluarga besar perguruan Katolik,  mengenang tokoh yang pernah memimpin yayasan yang memayungi sekolah-sekolah Katolik di Kabupaten Ngada dan Nagekeo itu.

Dari sana, iringan kendaraan membelah kota dingin Bajawa yang siang itu tampak cerah menuju Gedung DPRD Ngada untuk upacara pelepasan secara kenegaraan. Thomas Dola Radho memang politisi fenomenal selama dirinya masih hidup baik dalam kehidupan soal kemasyarakatan maupun poilitik. Dalam politik dia pernah memimpin Partai Golkar hingga menjadi anggota dan Ketua DPRD Ngada, dan anggota DPRD Provinsi NTT.

Tangis dan rasa haru mengiringi iring-iringan jenazah Thomas Dola Radho, sejak dari rumah duka hingga kemudian menuju Gereja Katolik S. Yoseph untuk misa requiem. Dia  selalu diterima dengan hangat seperti halnya dia selalu menyongsong semua orang dengan kehangatan semasa hidup. Hari dia pulang pun, diiringi dengan penuh rasa haru dan ratap tangis. Bukan hanya keluarga, tetapi semua orang yang pernah mengenalnya.

Rasa haru dan duka yang mendalam juga datang dari Bupati Ngada Marianus Sae yang secara khusus datang melayat di rumah duka sebelum prosesi pemakaman. Demikian juga Ketua DPRD Helmut Waso serta semua anggota dewan menunjukkan rasa haru karena kehilangan sosok yang santun dan berkarakter itu.

Bupati Ngada Marianus Sae dalam sambutan yang disampaikan Sekda Ngada, Meda Moses mengatakan, “hari ini kita telah kehilangan seorang yang begitu berjasa bagi bangsa, khususnya kabupaten Ngada. Saya katakan, bahwa hari ini Ngada kehilangan tokoh besar – Mosalaki besar. Mosalaki yang cerdas dalam berpikir dan bergagasan, santun dalam bertutur, tegas dalam bertindak, dan berani berkorban untuk orang lain.”

Kesan Bupati Marianus, Thomas Dola Radho adalah mosalaki yang melayani untuk kebaikan hidup banyak orang. Hari ini kita memberi penghormatan kepadanya di gedung dewan ini. Tempat dimana Thomas Dola Radho pernah memberi dirinya untuk kesejahteraan hajat hidup seluruh orang Ngada, baik sebagai anggota DPRD Ngada periode 1982 – 1987, anggota DPRD Propinsi 1987 – 1992, maupun sebagai Ketua DPRD Ngada periode 2004 – 2009.
Ia politikus sejati, tokoh pendidikan, tokoh koperasi, pegiat kesehatan, tokoh awam sejati. Dia memberi diri secara total bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Ngada.”

Di bagian akhir, Bupati Marianus mengajak, agar spirit Thomas Dola Radho digemakan karena hidup itu penuh dengan problematikanya, sehingga harus dihadapi dengan tekun, cerdas, santun dan sabar, seperti halnya Thomas Dola Radho menunjukkan sikapnya dan keteladanannya. Memberi terbaik dalam tugas dan pengabdian kita. Sebagai rasa hormat karena kehilangannya, maka kita harus memampukan diri kita untuk kuat dan teguh dalam melanjutkan karya-karya dan pengabdian yang telah dia wariskan.

Jenazah tokoh inspirator dan motivator, Thomas Dola Radho, dimakamkan di Taman Makan Wolo Baja, setelah misa requiem di Gereja Katok Santo Yoseph Bajawa, Senin petang. (ed)***

Insert foto: Suasana pelepasan jenazah Thomas Dola Radho secara kenegaraan

No comments:

Post a Comment