Responsive Ads Here

Tuesday 2 May 2017

Sebanyak 3.432 Siswa SMP di Ngada Ikut UN Serentak, Vinsensius Milo: UNBK Lebih Efektif Tetapi Masih ada Kendala


BAJAWA – Sebanyak 3.432 siswa SMP di Kabupaten Ngada, Selasa (02/05/2017) mengikuti Ujian Nasional (UN) serentak. Lebih dari tiga ribuh siswa itu berasal dari 61 sekolah. Lima sekolah di antara belum menyelenggarakan UN karena tidak ada siswa kelas IX pada tahun pelajaran 2016/2017.

Demikian dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada, Vinsensius Milo kepada media di ruang kerjanya, usai apel hari pendidikan Nasional (Hardiknas), Selasa.  Penyelenggaraan UN pada hari pertama, kata dia,  berjalan lancar meski ada peringatan hardiknas yang memang bertepatan dengan penyelenggaraan UN hari pertama.

Dikatakan, Sensi, demikian Kadis Pendidikan ini biasa disapa, dari 61 sekolah yang menyelenggarakan UN, hanya satu sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sedangkan yang lainnya masih menggunakan Ujian Nasional berbasis Pensil dan Kertas  (UNPK).

Terkai dengan gelar UNBK tingkat SMP, Vinsensius Milo mengatakan,  masih mengalami kendala terkait dengan ketersediaan fasilitas. Untuk SMA/SMK saja tahun ini baru lima sekolah yang sudah menyelenggarakan UN berbasis komputer. Untuk SMP memang baru SMPN 2 Bajawa yang sudah siap dan berani menyelenggarakan UNBK. 

“Memang penyelenggaraan UNBK perlu dipersiapan secara baik, termasuk pengadaan fasilitas yang diperlukan. Selain memiliki perangkat komputer kita juga harus membeli server. Sistem UNBK lebih efektif, hanya masih mengalami kendala,” ungkapnya.

Pengalaman UNBK di tingkat SMA/SMK, kata Sensi Milo, banyak keuntungan ketimbang UNPK. Berbasis komputer lebih memudahkan siswa. “Mereka tidak disibukan dengan bolak balik teks, mengisi jawaban dengan menghitamkan lembaran jawaban, lalu kalau salah dihapus dan dihitamkan lagi. Selain menyita banyak waktu juga akan membuat konsentrasi siswa pada jawaban soal tidak fokus. Jadi siswa hanya fokus bagaimana menjawab soal, dan setelah yakin tinggal klik saja. Jadi dari sisi waktu lebih efektif untuk kerja soal dengan UNBK,” jelas Sensi.

Karena itu ke depan sistem UNBK nanti akan ditingkatkan, minimal satu kecamatan ada satu sekolah yang bisa menyelenggara UNBK. Kesulitannya karena harus memperhatikan wilayah yang ada jaringan telekomunikasi.

Kemudahan UNBK diakui Kepala SMAK Regina Pacis Rinu Romanus. Usai pengumuman kelulusan UN kepada vigonews.com, Selasa (02/05/2017), mengatakan kemudahan sistem UNBK membuat siswa lebih konsentrasi pada menjawab soal dari pada urusan teknis lainnya. 

“Dari sisi hasil ternyata mengalami peningkatan tingkat kelulusan maupun mutu secara signifikan. Karena bisa saja menghitamkan bulatan lembaran jawaban tidak terbaca komputer kalau tidak dihitamkan secara benar. Nah dengan sistem UNBK hal-hal seperti ini tidak perlu terjadi,” papar Romanus. (ed)***

Insert foto: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada, Vinsensius Milo

No comments:

Post a Comment