Responsive Ads Here

Monday 17 July 2017

Luncurkan Majalah, Recis Menuju Sekolah ‘Para Juara’


BAJAWA, vigonews.com – SMAK Regina Pacis mencatat sejarah baru, setelah Senin (17/07/2017 me-launching majalah sekolah. Mereka memilih julukan Bunda Regina Pacis “Ratu Damai’ sebagai nama majalah. Lahirlah Majalah Sekolah ‘Suara Ratu Damai’ (SRD). Peristiwa monumental dalam sejarah perjalanan sekolah ini selama 35 tahun sejak berdiri tahun 1982.

Pada peristiwa yang membanggakan segenap komunitas Recis ini,  secara resmi majalah SRD diluncurkan oleh Ketua Yasukda RD. Daniel Aka, Pr, bersama Kepala SMAK Regina Pacis Rinu Romanus, mewakili komite sekolah Adrianus Fau Radja dan Konsultan Media SRD Emauel Djomba.

Pada sambutannya sesaat akan launching, RD. Daniel Aka, Pr menegaskan, penerbitan media sekolah bukan untuk gagah-gagahan, tetapi menjadi wahana penanaman nilai dan pembentukan karakter. Kata Dia, pendidikan tanpa pembentukan karakter  adalah pendidikan yang gagal.

Menurut RD. Daniel, sekolah sebagai komunitas ilmiah di satu sisi harus terwujud dalam kultur literasi melalui kreativitas membaca dan menulis. Kalau dalam komunitas ini tidak ada aktivitas membaca dan menulis maka yang ada di dalamnya bukan pendidik dan bukan siswa. Karena kegiatan literasi harus menjadi nafas komunitas ilmiah, di dalamnya hadir para guru dan siswa.
Dia minta agar komunitas ilmiah ini menggunakan media SRD ini sebagai sarana dalam membentuk pola pikir baru (inovatif), penanaman nilai dan sikap serta pembentukan karakter.

Mengutip injil Yohanes pasal 1: 1, RD. Daniel mengatakan, "pada mulanya adalah firman, logos, bahasa." "Kita mengenal Allah melalui kata, firman. Kenal logos, kita belajar tentang Allah. Karena kata/firman akan menggerakkan orang, berpikir, bertindak dan bersikap yang baik. Karena itu, bagaimana kenal sabda kalau kita tidak membaca," tegas RD Daniel.

Dengan membaca dan menulis, katanya, seseorang mampu mengenal dirinya dan orang lain. Dari kenal itulah orang bisa berpikir, bertutur dan bertindak bijak. Tanpa melek baca dan menulis orang tidak bisa diandalkan dalam pembangunan. "Karena itu ciptakan suasana membaca dan menulis di komunitas ini," katanya.

Sementara, Kepala SMAK Recis Rinu Romanus dalam sambutan singkatnya menekankan bahwa penerbitan media sekolah harus menjadi momentun strategis dalam menggemakan literasi sekolah secara praktis. Literasi yang melibatkan semua civitas akademika dalam berbagai aspek.

Romanus berharap media sekolah menjadi ajang dalam mengembangkan kreativitas bagi siswa dan guru. Dia berpesan agar media ini terus terbit berkesinambungan sepanjang sejarah Regina Pacis ini.

Salah seorang guru yang telah ditunjuk kepala sekolah sebagai Pemimpin Redaksi SRD, Bonefasius Zanda menyatakan siap mengemban tugas untuk membawa SRD sesuai visi dan misi sekolah. Bagi Boy, bagitu dia biasa disapa, media sekolah menjadi sarana dalam mengembangkan kreativitas siswa agar mampu berpikir kritis, analitis dan sistematis. Selain itu, media ini adalah citra Recis yang akan menjadi corong kepada publik tentang sekolah Recis. Wahana komunikasi antar siswa dan siswa, dengan guru maupun dengan alumni hingga ke dunia luar.

Konsultan media SRD, Emanuel Djomba memuji keberanian Kepala Sekolah Recis, Rinu Romanus dan para guru menerobos kesulitan mewujudkan gagasan yang selama ini terpendam. Bagi Djomba, Romanus sosok responsif terhadap gagasan kreatif dan inovatif. Masukan dari berbagai pihak baik dari dalam maupun elemen masyarakat selalu diajaknya berdiskusi sehingga menemukan format yang tepat diterapkan. Sosok yang senantiasa memberi ruang bagi para guru sebagai tim kerja dengan kesempatan dan ruang gerak yang sama.
 
Misa Kudus pembukaan tahun ajaran baru dan Launching Majalah 'Suara Ratu Damai' SMAK Regina Pacis
Pada sambutannya sebagai konsultan media SRD, Djomba mengatakan, "kita mungkin suka membaca, tetapi menulis jauh lebih berharga. Sebab, itulah warisan yang sangat berharga kepada generasi nanti. Seperti pribahasa Latin kuno yang menyatakan: Verba Volant Scripta  Manent – “Apa yang terkatakan akan segera lenyap, apa yang tertulis akan menjadi abadi.

Dikatakan Djomba, majalah sekolah yang dilaunching ini harus menjadi  lahan subur untuk menyemaikan proses kreativitas siswa, dan wahana bagi siswa berlatih berorganisasi dan menulis. "Sebuah gebrakan sekolah dalam melejitkan multi kemampuan siswa mengingatkan saya pada tulisan Thomas Amstrong dalam bukunya sekolah PARA JUARA. Bahwa sekolah di era ini harus mejadi tempat menerapkan Kecerdasan Majemuk (Multiple Inteligences). Yang hari ini kita luncurkan dalam rangka mengembangkan salah satu dari kecerdasan majemuk itu, yakni word smart (verbal/bahasa). 

Majalah sekolah, kata Djomba dapat menjadi wahana efektif bagi siswa untuk mengembangkan kemamuan word smart itu. Dari tujuh kecerdasan yang dikemukakan Amstrong, dia menempatkan word smart pada urutan pertama, mematahkan kultur dalam proses pembelajaran bahwa  kecerdasan hanya berhubungan dengan kecerdasan matematis atau pengetahuan alam semata. "Kita menjadi tahu, bahwa kecerdasan verbal/linguistic  menjadi salah satu proses kreativitas yang tidak kalah pentingnya bahkan menjadi  kegiatan unggul dalam mengembangkan kemampuan siswa di sekolah ‘para juara," paparnya.

Djomba yang juga tuan 'Rumah Literasi Cermat' itu menyinggung gempuran teknologi gadget saat ini yang dinilai melemahkan minat membaca (baca: belajar). Padahal ‘Membaca adalah Jantung Pendidikan’. Karena itu perlu keteladanan melalui guru. Kalau guru-guru tidak baca, maka muridnya juga tidak baca. 

Dibagian akhir, Djomba mengatakan, melejitkan kemampuan menulis menjadi salah satu indikator dalam menjawab masalah serius dalam gerakan literasi. "Ada ungkapan yang sampai hari ini tidak pernah usang, bahwa seorang penulis yang baik adalah pembaca yang baik, dan pembicara yang baik – tetapi belum tentu sebaliknya," katanya.

Di baian lain, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Hendriyanto Emanuel Ndiwa menjawab vigonews.com mengatakan, penerbitan majalah SRD ini sebenarnya sudah dipersiapkan tiga empat tahun belakangn. Dalam tempo itu, pihaknya terus menggelar pelatihan jurnalistik kerja sama dengan Koran Masuk Sekolah (KMS) MEDIA CERMAT, guna menumbuhkan budaya literasi bagi generasi muda di sekolah itu.

“Kami lihat dari beberapa tahun gelar kegiatan jurnalistik animo siswa terus meningkat sehingga setiap angkatan rata-rata melibatkan 60 siswa. Itu pun kita batasi karena minatnya sangat banyak. Jadi kami melihat bahwa proses kreativitas mengembangkan minat dan bakat dalam budaya intelektual mesti diwadahi. Dan kami akhirnya bersepakat menerbitkan majalah sebagai wahana menyalurkan kreativitas siswa,” kata Erdin sapaan Hendriyanto.

Setelah menerbitkan majalah ini, kata Erdin pelatihan jurnalistik akan ditambah baik volume kegiatannya maupun jumlah peserta. Itu semata-mata menampung jumlah siswa yang minat khusus ini terus meningkat. Kata Erdin lagi, ternyata kegiatan jurnalistik memiliki dampak sangat besar bagi siswa, karena melatih untuk berpikir kritis, analitis dan sistematis. Meransang kreativitas siswa. Di samping itu gerakan literasi yang kini terus digemakan akan lebih ril diwujudkan dalam keseluruhan proses pembelajaran di sekolah itu. (ch)***

Insert foto: (foto atas) - Kepala SMAK Recis Rinu Romanus, Ketua Yasukda RD. Daniel Aka, Pr, Konsultan Media SRD Emanuel Djomba dan Adrianus Fua Radj yang mewakili komite sekolah.

No comments:

Post a Comment