Responsive Ads Here

Wednesday 19 July 2017

SMP Katolik Regina Pacis Bajawa Akhiri MOS dengan Berliterasi


BAJAWA, vigonews.com – SMP Regina Pacis Bajawa ‘menggebrak’ tahun ajaran baru dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) dengan beda nuansa. Kegiatan MOS yang dibuka kepala Sekolah, Philipus Lusi, Senin lalu berakhir Rabu (19/07/2017). Selain pengenalan lingkungan sekolah MOS diwarnai kegiatan berliterasi dan penanaman nilai kepada sekitar 31 siswa baru.

Dalam MOS, siswa baru sekolah di bawah naungan Yasukda itu mendapat beberapa materi seperti:  tata karma, Katoliksitas, kewirausahaan, kepemimpinan dan public speaking. Pada hari terakhir para siswa diajak untuk berliterasi. Menurut Kepala Sekolah Philipus Lusi, melalui kegiatan ini, siswa diberi latihan dan pemahaman tentang public speaking, membaca efektif dan mempresentase hasil bacaan, dan menulis.
 
Siswa baru SMP Regina Pacis Bajawa bersama para guru - menuju sekolah unggul dan kompetitif
Siswa baru diajak masuk dalam kegiatan berliterasi melalui aktivitas public speaking praktis, membaca dan menulis kreatif. Public speaking praktis dimulai dari tahap perkenalan antar siswa di warnai permainan-permainan edukatif. Kemudian membagi Koran Masuk Sekolah (KMS) untuk kegiatan membaca kreatif, dimana siswa memilih salah satu topik/judul pada tulisan koran selanjutnya menceritakan kembali isi bacaan serta komentar terhadap sebuah tulisan.

Kegiatan yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi MEDIA CERMAT Emanuel Djomba itu dilanjutkan dengan menulis kreatif. Masing-masing siswa menceritakan kembali gambar yang ditayangkan secara tertulis. Di bagian lain, Djomba yang juga alumni sekolah ini mempertegas dengan materi baik public speaking maupun membaca dan menulis efektif.
 
Emanuel Djomba berliterasi bersama siswa SMP Regina Pacis Bajawa
Kepada siswa baru, Djomba mengemukakan tentang bagaimana menjadi pembicara yang baik. Public speaking atau keterampilan bicara di depan orang banyak adalah sebuah kebutuhan semua orang, bukan hanya orang tertentu. Public speaking bertujuan untuk mengungkapkan ide dengan memilih kata-kata yang tepat dan bisa diterima oleh orang lain. Karena itulah, setiap individu wajib memiliki keterampilan public speaking agar ide-ide yang tersimpan di dalam kepalanya tidak menjadi sampah namun bermanfaat bagi orang lain.

Bagaimana caranya agar bisa menjadi public speaker yang baik? Tentu saja itu bukanlah suatu hal yang bisa didapatkan dengan instan namun melalui proses latihan terus-menerus. Sebagai pembicara yang baik di hadapan orang banyak harus menyadari beberapa hal mendasar, bahwa kita tidak sendirian. Tetapi sebuah interaksi yang melibatkan pembicara dan pendengar. “Jadi sebenarnya melakukan public speaking tidak ada bedanya dengan pembicaraan yang dilakukan dengan teman-teman setiap harinya. Kalau ada yang bicara yang lain harus mendengar dengan baik.,” jelas Djomba setelah melatih siswa ber-public speaking.

Pada kesempatan presentase isi bacaan koran beberapa siswa memilih membaca puisi dari ruang sastra KMS, kemudian menyampaikan pesan dari puisi yang baru dibaca. Salah seorang siswa, Vinsensiana Teresia Penggek atau yan akrab disapa Ice, membaca puisi yang berjudul Bunda. Ice nyaris tak mampu menyelesaikan beberapa baris puisi setelah larut dalam haru dengan deraian air mata mengekspresikan puisi Bunda.
 
Menulis kreatif
Dengan sesenggukan Ice menyampaikan perasaannya. Para siswa lainnnya pun larut dalam perasaan haru bersama Ice. “Saya ingat bunda yang ada di kampung. Bunda selalu mendoakan saya dan berpesan agar saya berprestasi dalam pendidikan,” kata siswi asal Lindi,  Riung Barat yang mengaku masuk SMP Recis karena sekolah ini disiplin.

Beberapa siswa lain juga membaca puisi dengan judul berbeda lalu menyampaikan pesan puisi menurut versi mereka. Sebagian mempresentasekan isi bacaan pilihannya dari rubrik KMS. Kepada vigonews.com, Djomba mengatakan, untuk siswa yang baru masuk perlu diberi pemahaman tentang publik speaking yang baik. Minimal mereka tahu bagaimana harus berkomunikasi secara baik, kepada sesame teman, dengan orang yang lebih tua, dengan guru.
 
Membaca kreatif
Dan salah satu sikap yang harus dipupuk dalam public speaking dasar adalah perlu juga belajar mendengar ketika orang lain berbicara dan pada gilirannya adalah berbicara dengan baik dan memperlakukan pendengar dengan baik pula.

Melalui rangkaian kegiatan ini, kata Djomba, sebenarnya para siswa SMP Recis sedang berliterasi. Mereka mengisi MOS sebelum memulai tahun ajaran baru dengan berliterasi. Literasi melalui aktivitas membaca dan menulis atau berkomunikasi yang baik sangat penting dalam mendukung proses belajar. Membaca menjadi jantung pendidikan, dan menulis yang baik bagi siswa nilainya sama dengan dua kali belajar, yang pertama adalah membaca itu sendiri, dan kedua supaya lebih ingat ditambah menulis. Karena apa yang ditulis akan abadi. (ch)***

No comments:

Post a Comment