Responsive Ads Here

Tuesday 26 September 2017

Melihat Bali di Kota Ja’i


BAJAWA, vigonews.com – Kirab budaya serangkaian pembukaan pameran pembangunan di Kabupaten Ngada menjadi daya tarik bagi warga kota dengan turun ke jalan yang dilewati peserta kirab dan menyerbu arena pameran. Kirab budaya diakhiri dengan devile yang diramaikan dengan music drumban dari Seminari Mataloko dan SMPN 2 Bajawa, Selasa (26/09/2017) petang.

Selain melibatkan siswa dari  berbagai sekolah, kirab ini juga melibatkan berbagai komunitas dan paguyuban berbagai etnis yang ada di kota Bajawa, seperti paguyuban Rote, Sabu, Ende, Timor, Bali dan lainnya.

Paguyuban Bali yang beberapa kali meramaikan kirab budaya di kota ja’i  ini, menampilkan atraksi Barong. Atraksi Barong Bangkung itu baru pertama kali dipertunjukan di Bajawa. Sebelumnya belum pernah ditampilkan. Bahkan paguyuban Bali juga selama empat tahun berturut-turut menggelar pawai ogoh-ogoh menjelang perayaan Berata Penyepian, yang merupaan ritual umat Hindu di Bali.

Tampilan barong bangkung menjadi perhatian para penonton terutama bagi siswa-siswi sekolah. Begitu duta Bali masuk panggung devile, para penonton seperti merangsek lebih dekat guna menyaksikan sebuah pertunjukkan yang baru pertama kali itu. Bahkan ketika atraksi barong menggoda, para siswa pun berlarian sembari menggoda balik. Beberapa menit, atraksi ini dipertunjukkan di panggung devile yang disaksikan Wakil Bupati Ngada Paulus Soliwoa bersama pimpinan SKPD.

Usai  pertunjukan atraksi Barong Bangkung, Ketua Paguyuban Bali di Bajawa, I Gusti Agung Ketut Artanaya didaulat untuk menyampaikan sinopsis atraksi Barong Bangkung. Kata Agung, begitu dia disapa di Bajawa, Barong Bangkung symbol babi betina. Selain Barong Bangkung ada Barong Bangkal symbol babi jantan.

“Atraksi ini biasanya dipentaskan setelah hari hari raya Galungan dan Kuningan, dimana Barong akan berjalan dari desa ke desa yang disebut ngelawang, yang merupakan ritual dengan tujuan untuk menghilangkan wabah penyakit dan mala petaka,” kata Agung yang mengatakan di Ngada warga Bali ada lebih dari 130 orang.
 
Agung Ketut Artanaya memimpin paguyuban Bali Bajawa dalam kirab budaya dengan mempertunjukan barong Bangkung untuk pertama kalinya di Kota Ja'i.
Dari beberapa kali kirab, kata Agung, baru kali ini pihaknya tampilkan Barong Bangkung. “Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang memberi ruang kepada kami untuk ikut serta dalam kegiatan pawai budaya, demikian juga pawai ogoh-ogoh setiap menjelang hari nyepi. Dari sini memberi gambaran kepada anak-anak bangsa bahwa Indonesia ini penuh dengan kebhinekaan dan menjadi kekayaan bangsa, namun hidup rukun.

Menjawab vigonews.com, Wabup Soliwoa memberi apresiasi kepada paguyuban Bali dan paguyuban etnis lainnya di Ngada yang telah menampilkan atraksi budaya mulai dari kirab hingga devile. “Dengan pertunjukkan keragaman budaya sebenarnya kita memberi gambaran kepada anak-anak bangsa bahwa Indonesia kaya akan keanekaragaman dan hidup rukun satu sama lain,” katanya.

Dikatakan, anak-anak tidak hanya mengenal budayanya sendiri, tetapi juga mengenal budaya lain. Sikap menghargai satu sama lain yang perlu ditumbuhkan sehingga dapat mengokohkan kerukunan. Bagi orang Ngada, khususnya Bajawa, melalui pertunjukan tari Barong dapat mengenal Bali tanpa harus ke Bali. Melihat Bali di kota Ja’i. (ch)***

Insert foto: tarian barong menjadi perhatian pengunjung pameran di Kota Ja'i, Bajawa.

No comments:

Post a Comment