Responsive Ads Here

Wednesday 25 October 2017

Dukung Penangkaran Benih, Seminari Mataloko Terima Bantuan Traktor


MATALOKO –  Seminari Mataloko mendapat bantuan alsintan berupa traktor roda empat. Bantuan tersebut disampaikan Kadis Pertanian Provinsi NTT, Yohanes Tay Ruba,  ketika gelar panen perdana jagung Lamuru di kebun penangkaran Seminari Mataloko, Rabu (25/10/2017)

Bantuan Alsintan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas keseriusan lembaga Seminari Mataloko dalam program penangkaran benih jagung, guna mendukung program ketahanan pangan (jagung) di daerah ini.

Menanggapi hal itu, Praeces Seminari Mataloko Rm. Idrus menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui program penangkaran benih. Program penangkaran dipermudah dengan adanya traktor sehingga mampu membuka lahan lebih luas dan mencapai hasil lebih banyak.

Penyerahan bantuan traktor roda empat oleh Kadistan Provinsi NTT, Yohanes Tay Ruba bersamaan dengan gelar panen perdana jagung Lamuru di atas lahan seluas sekitar lima hektare, milik Seminari Mataloko.

Di atas lahan seluas lima hektare, kata Rm. Idrus, jagung yang dipanen tahun ini diperkirakan mencapai 7 – 8 ton. Jagung penangkaran ini  guna memenuhi kebutuhan benih jagung di Kabupaten Ngada. Hanya soal harga, Rm. Idrus mengatakan belum tahu.

Dikatakan Rm. Idrus, tahun depan, pihaknya menargetkan akan memanfaatkan lahan sekitar 10 hektare. Perluasan lahan ini dimungkinkan dan akan lebih mudah dikerjakan menggunakan traktor. Sementara sebelumnya lahan penangkaran dikerjakan dengan tenaga manusia. Kadang juga gunakan traktor, tetapi pinjam dari kebun misi di Malanuza – hanya sewaktu-waktu saja kalau di sana tidak ada kegiatan.

Bahkan selain untuk program penangkaran jagung, kata Rm. Idrus pihaknya juga akan membuka lahan yang bisa ditanami komoditi hortikultura seperti sayuran dalam areal yang lebih luas, sehingga dapat mencukupi kebutuhan anak-anak seminari yang kini berjumlah 587 orang – SMP dan SMA.

Pada kesempatan itu, Kadistan Kabupaten Ngada, Paskalis Wale Bai juga menawarkan penangkaran benih kedele dengan memanfaatkan lahan yang ada. Tawaran itu disanggupi oleh Rm. Idrus.

Rm. Idrus menyambut dengan senang hati. Dari potensi yang ada, seminari dapat memanfaatkan sebagai tempat penangkaran benih pangan lain selain jagung. “Bagi kami ini baik juga. Jadi seminari bukan hanya sebagai tempat merawat benih panggilan,  tetapi juga benih pangan yang dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat umum,” beber Rm. Idrus. (ch)***

No comments:

Post a Comment