Responsive Ads Here

Friday 1 December 2017

Buka Mabim PMKRI, Arigius Belo: ‘Kader Dibesarkan Proses’


BAJAWA, vigonews.com – Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ngada St. Stefanus, Arigius Belo membuka Masa Bimbingan (Mabim) yang dilaksanakan di Aula Paroki MBC Bajawa, Jumat (01/12/2017).

Ketika menyampaikan saambutan, Arigius Belo menegaskan, kades dibesarkan dalam proses. Setiap proses yang dilaksanakan di organisasi PMKRI harus dihormati oleh semua warga perhimpunan. Karena, kader yang selalu menghormati proses yang terjadi di PMKRI, kader tersebut bakal dibesarkan oleh proses. "Siapa ingin jadi besar di PMKRI ia harus bisa melewati setiap proses yang ada di PMKRI," turur Ari

Lebih jauh alumni STKIP Citra Bakti Ngada ini menjelaskan, mahasiswa yang menjatuhkan pilihan di PMKRI Cabang Ngada, pasti terlebih dahulu sudah mengetahui setiap konsekwensi yang akan dihadapi.

Menurutnya, atmosfir demokrasi kabupaten Ngada saat ini, oleh banyak pihak tidak suka dengan hadirnya kelompok kritis seperti PMKRI. Bahkan dalam setiap gerakan dan aksi PMKRI selalu dikecam, para elitis yang merasa status quonya terganggu sering memainkan aksi premanisme untuk meredam suara kritis PMKRI.

"Kepada calon anggota saat ini yang mengikuti Mabim dan pada hari minggu akan dilantik secara resmi sebagai anggota sah PMKRI harus bisa menerima semua tantangan yang ada di kabupaten Ngada, ketika banyak elite di daerah ini yang ingin bungkam suara kritis dengan aksi tandingan berbau premanisme," kata Ari Belo.

Kader Berkualitas

Semantara itu, Bernadinus Dhey Ngebu dalam sambutannya ketika mewakili senyior alumni mengatakan, bagi organisasi PMKRI bukan jumlah yang dilihat, tetapi kualitas kader yang dikedepankan. "Lebih baik anggotanya sedikit yang penting tangguh, daripada banyak tetapi keropos" ujar Berni
 
Peserta Mabim
Menurut mantan anggota DPRD Ngada ini, anggota PMKRI harus memiliki identitas yang jelas yaitu tiga benang merah PMKRI. Pertama intelektualitas, kader PMKRI harus memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni. Kristianitas, perjuangan PMKRI harus dilandasi oleh nilai-nilai kekatolikan dan menjadikan Yesus sebagai tokoh teladan gerakan. Dan fraternitas yaitu  persaudaraan sejati diantara sesama kader. "Tiga benang merah ini yang akan membedakan kita dengan yang bukan PMKRI," tandas Berni

Salah satu peserta Mabim Maria Imakulata Masing ketika diwawancari oleh awak media vigonews.com mengatakan, dirinya memilih bergabung di PMKRI sebagai oragnisasi yang akan melahirkan banyak pemimpin. Menurut mahasiswa Undana II Bajawa ini, dalam oragnisasi PMKRI memiliki kekuatan jaringan yang sangat besar dan luas. "Organisasi ini melahirkan banyak pemimpin, dan memikiki kekuatan jaringan yang luas," ujar Irma.

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ngada Santo Stefanus periode 2016/2017 melaksanakan kegiatan masa bimbingan (MABIM) sebagai pendidikan formal berjenjang di tingkat cabang, sejak Jumat – Minggu (03/12/2017) besok,  di Aula MBC Bajawa.

Ketua panitia pelaksana kegiatan Mabim Senobius Mbasu dalam laporan panitia mengatakan, pada saat kegiatan masa penerimaan anggota baru (MPAB) ada dua puluh delapan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. "Saat ini kegiatan Mabim, sebagai lanjutan dari kegiatan MPAB tinggal diikuti oleh 14 peserta," kata Obi Mbasu.

Kegiatan ini dihadiri oleh senior PMKRI Yohanes Donbosko Ponong, Thomas Aquino Meno, Wilfridus Djanga, Baim Atu, Aris Riwu, Agustinus Lando, dan simpatisan Anjelinus Watu Ledha.(YDP/AL)***

No comments:

Post a Comment