Responsive Ads Here

Saturday 30 December 2017

Cegah Penyebaran Virus HIV/AIDS, Para Tokoh Masyarakat Kecamatan Wolomeze Tandatangani Komitmen Bersama

TP.PKK Gelar Malam Renungan AIDS dengan Tema: 'Menyongsong Hari Esok Tanpa AIDS' -  

WOLOMEZE, vigonews.com – Guna mencegah penyebaran virus HIV/AIDS di Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, tokoh-tokoh masyarakat kecamatan itu tandatangani komitmen bersama.

Pendandatangan komitmen bersama itu berlangsung di Kantor Camat Wolomeze, Jumat (22/12/2017) belum lama ini. Komitmen itu dicapai dalam acara Malam Renungan AIDS dalam rangka memperingatihari hari AIDS yang jatuh pada 1 Desember dalam semangat peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember.

Malam renungan ini digelar oleh Ibu-ibu PKK Kecamatan Wolomeze, terdorong oleh keprihatinan munculnya kasus virus mematikan di wilayah yang sebenarnya tergolong kampung. “Ini menunjukkan bahwa virus HIV/AIDS tidak mengenal tempat dan bisa kena siapa saja,” papar Ny. Nurhayat Belo, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Wolomeze dalam sambutan jelang renungan.
Ketua TP. PKK Kecamatan Wolomeze Ny. Nurhayat dan Camat Wolomeze Kasmin Belo membuka penandatangan komitmen para tokoh Wolomeze memberantas AIDS
Nurhayat mengingatkan agar masyarakat Wolomeze lebih waspada, karena  penyebaran virus berbahaya ini tidak mengenal siapapun. Yang bekerja jauh dari keluarga supaya memeriksa kesehatannya baik saat meninggalkan kampung maupun saat kembali. Ini sebagai tindakan pengamanan sehingga dapat terdeteksi lebih dini.

Malam renungan bertema: “Menyongsong Hari Esok Tanpa AIDS” baru pernah dilaksanakan di kecamatan ini. Bahkan dalam catatan vigonews.com, kegiatan semacam ini belum pernah digelar di tingkat kabupaten Ngada. Ini dilakukan mengingat di Wolomeze dalam hal penyebaran virus ini harus jadi perhatian, karena sampai saat ini sudah terdeteksi lima kasus. “Kita tidak tahu yang belum terdeteksi,” kata Nurhayat.

Camat Wolomeze, Kasmin Belo memberi apresiasi sebesar-besarnya kepada PKK di Kecamatan yang dipimpimpinya yang telah berinisiatif menggelar malam renungan ini. Kegiatan ini, kata dia sebagai ruang refleksi atas terjadinya kasus HIV/AIDS maupun upaya pencegahan.

“Kita berharap, dari kasus yang ada memberi gambaran yang jelas bagi kita untuk terus mewaspadainya, dan berupaya bahu-membahu mencegah dengan melibatkan berbagai elemen,” pinta Kasmin.

Baik Camat Kasmin Belo maupun Ketua TP.PKK Kecamatan Wolomeze Ny. Nurhayat, mengatakan bahwa kegiatan ini setidaknya menjadi ruang efektif untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang AIDS. Dan lebih dari itu, terhadap korban tidak didiskriminasi, karena masyarakat mendapatkan gambaran yang jelas bagaimana menyikapinya.
Anggota PKK Kecamatan Wolomeze
Dipandu MC Asry Moi, malam renungan diwarnai dengan kegiatan edukasi yang memberi gambaran tentang HIV/AIDS disampaikan Yohanes Vianey Wonga. Viany, begitu dia biasa disapa membedah habis tentang bahaya virus HIV/AID sehingga sekitar 150 peserta memahami secara baik.

Ruang edukasi yang tidak kalah penting juga disampaikan oleh salah seorang Odha yang ternyata bersedia memberi testimoni seputar pengalamannya dalam menyikapi HIV/AIDS. Tujuannya agar masyarakat tidak memahami secara keliru tentang HIV/AIDS, dan memberi tempat dan sikap yang tepat kepada para korban, bukan dikucilkan.

Pita Merah

Kegiatan ini diakhiri dengan renungan, doa dan penyalaan lilin yang dipandu oleh Emanuel Djomba dari Rumah Literasi Cermat Ngada. Selain itu, Djomba juga membaca puisi berjudul ‘Pita Merah’ sebagai sebuah refleksi atas penyebaran virus HIV yang hingga kini dianggap belum mencapai kemenangan atasnya.

Penyebaran virus ini, kata Djomba, sudah merambah desa, dan tercerabutnya generasi dari kearifan lokal telah membuat desa rentan berbagai perubahan yang negatif. ‘Pita Merah’ juga mengingatkan kita pada lambang AIDS yang sering diidentikan dengan pita merah berbentuk tulisan victory tetapi terbalik.
Bergandenga tangan, menyatukan hati, pikiran dan tindakan memberantas AIDS di Wolomeze
Victory terbalik, artinya belum menang atas AIDS, karena itu membutuhkan peran semua pihak untuk mencegah dan memerangi penyebaran virus yang mematikan itu. Merah juga simbol darah, tempat berkembangnya virus ini. Warna merah itu pula menjadi simbol perjuangan yang harus terus dikobarkan memerangi virus mematikan itu.

Mungkin karena itu, tokoh-tokoh masyarakat Wolomeze yang dipimpin Camat Kasmin Belo membangun komitmen bersama untuk memerangi HIV/AIDS. Komitmen itu diwujudkan secara bersama-sama dengan membubuhkan tanda tangan dan bergandengan tangan memerangi AIDS.

Tokoh-tokoh masyarakat Wolomeze yang membubuhkan tanda tangan, berturut-turut, Camat Wolomeze Kasmin Belo, Ketua TP PKK Kecamatan Wolomeze Ny. Nurhayat, Babinsa Wolomeze Sertu Mansetus Ninmusu, Kapospol Brigadir Pol. Wolomeze Bersadi Kilikily, Kepala Desa Wue Johanes Lete, Kepala Desa Denatana Bruno Wanggol, Sekretaris Desa Denatana Timur Frans Toda, Penjabat Kepala Desa Larilaki M. Th Retuk, Ketua Stasi Mainai Simon Sila, Tokoh muda Rikardus Loy, Tokoh Perempuan Dominika Sewu, Ketua BPD Denatana Timur Hilarius Mbali dan unsure pimpinan kecamatan lainnya. (SP)***



No comments:

Post a Comment