BAJAWA, vigonews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada melakukan survey di Desa Meliwaru, Kecamatan Soa untuk menjadikan desa itu sebagai desa contoh PHBS terintegrasi. Kegiatan survey dilakukan dari rumah ke rumah, selama dua hari, sejak Rabu (14/03/2018).
Tim dari Dinkes Ngada yang melakukan survey, yakni: Yohanes Vianey Wonga (Kepala Seksi Promkes), Linus Timotius Dopo (Analis Promkes Ngada – Magister Hukum Kesehatan), Yohanes Don Bosco Ponong (Mentor Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Informasi Sadar Sehat), Agustina Woli, Martinus V. Ndona (Staf Seksi Promkes), melibatkan Fransiska Dhiu dan Theresia Ngao Sada (Tim dari Puskesmas Waepana).
Kegiatan survey PHBS terintegrasi didamping oleh kepala Dusun Nepa Maria Valentina Mau, kepala seksi pelayanan Martha Beo, dan kepala seksi kesejahteraan Katarina Ripo semuanya dari unsur perangkat desa Meliwaru kecamatan Soa.
Tim Dinkes Ngada dibagi dalam dua tim, yang kemudian menyebar di tiga dusun selanjutnya ke masing-masing RT yang telah dibagi. Adapun profil pemerintahan Desa Meliwaru terdiri dari tiga dusun dan delapan RT yakni, Dusun Meli terdiri dari dua RT, Dusun Nepa tiga RT, dan Dusun Waru tiga RT dengan jumlah KK di Desa Meliwaru secara keseluruhan 105 kk, dan rata-rata disetiap RT terdapat 17 sampai 20 kk.
Kepada vigonews.com, Kamis (15/03/2018) Analis Promkes Linus Timoteus Dopo yang juga penemu program PHBS terintegrasi pada Dinkes Ngada Ngada ini menjelaskan bahwa, survey ini harus dilakukan secara terici dan data yang diberikan setiap KK harus berdasarkan hasil wawancara akurat dari setiap KK. "Kita harus lakukan ini secara cermat dengan mewawancarai langsung KK tersebut, guna mendapatkan data yang akurat," kata Linus Dopo.
Menurut mantan kepala tata usaha Rumah Sakit Umum daerah Ngada ini, 11 parameter yang disurvey yakni, PHBS, Keluarga sadar gizi, rumah sehat, kependudukan, pendidikan/pekerjaan, hak politik, belkaga, program Indonesia Sehat pendekatan keluarga (PIS PK), riwayat penyakit, dan golongan darah. "Apabila kita lakukan ini secara tepat dan benar, maka data ini akan berguna bagi sektor kesehatan juga sektor lain," ujar Linus Dopo.
Kepala Desa Meliwaru Falentinus Noke menyampaikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten Ngada melalui Dinkes Ngada yang telah menjadikan desanya sebagai desa contoh PHBS. "Saya dengan senang hati, menerima status desa saya sebagai desa contoh PHBS terintegrasi. Tentunya ini semakin menyadarkan masyarakat saya di bidang kesehatan," kata Velen Noke.
Noke berjanji mengalokasikan melalui dana desa tahun 2019 untuk kegiatan PHBS terintegrasi sebesar Rp 25 juta rupiah. "Bagi saya dana desa saat ini prioritas bidang pemberdayaan. Jangan sampai kita orientasi fisik tetapi banyak masyarakat yang sakit, ini mau jadi apa," katanya.(YDP)***
No comments:
Post a Comment