Responsive Ads Here

Thursday 15 March 2018

Konferensi Anak Daerah, dari Ngada ‘Meretas’ Perubahan


Forum Konferensi Anak Daerah Kabupaten Ngada tahun 2018, tekad anak Ngada meretas perubahan -  
BAJAWA, vigonews.com – Konferensi Anak Daerah menjadi forum demokrasi bagi anak. Mereka tidak hanya mengikuti lomba-lomba, tetapi juga belajar berdemokrasi dengan memilih duta dan pengurus forum anak. Mereka menyoroti berbagai ketidakadilan terhadap anak lewat karya da cipta. Kini saatnya anak ‘meretas’ ketidakadilan itu menyongsong perubahan.

Baca Juga: Nadya Kabe Terpilih Jadi Duta Anak Ngada

Konferensi Anak Daerah (Konferda) Kabupaten Ngada yang berlangsung dua hari, berakhir Rabu (14/03/2018) malam. Dalam konferda yang dihadiri utusan sekolah SMP dan SMA di Kabupaten Ngada ini, terpilih  ‘Duta Anak’ dan terbentuknya Forum Anak Ngada setahun ke depan.

Utusan dari SMA Katolik Regina Pacis, Katharina  Adriani Kabe terpilih secara demokratis menjadi ‘Duta Anak’ Kabupaten Ngada dengan meraih 27 suara, bersama Fransiskus Xaverius Ria – siswa SMAN 1 Bajawa yang meraih 15 Suara. Sementara Siswa SMAK Seminari Mataloko Thomas B.B Ngebu terpilih menjadi Ketua Forum Anak Ngada. Duta Anak Kabupaten Ngada akan mewakili Ngada mengikuti ajang Konfensi Anak Daerah Propinsi NTT dalam tahun ini.

Forum demokrasi ala anak-anak itu, di pimpin duta tahun sebelumnya Alfons Berto Turu dan Maria Veronika Mogi. Keduanya memandu para peserta untuk mengikuti pemilihan secara demokratis. Semua peserta mendapat hak untuk dipilih dan memilih, dan sebelumya satu persatu menyampaikan visi dan misi jika terpilih menjadi duta anak.

Hawa dingin Kota Bajawa menyusul diguyur hujan seharian, sama sekali tak menyurutkan semangat para tunas muda Ngada itu. Kegiatan hari kedua Konferda yang diisi dengan berbagai lomba,  baru berakhir hingga dewan juri mengumumkan hasil lomba pada pkl. 19.00 wita.
 
Suasana ceria dalam forum anak yang diwarnai dalam setiap kegiatan dan permainan
Akibat hujan seharian di Kota Bajawa menyebabkan berkali-kali listrik padam sehingga kegiatan kandang jedah sejenak. Bahkan saat pengumuman hasil lomba hingga pemilihan duta anak dan pengurus forum anak terpaksa berlangsung dalam gelap. Namun para siswa dari berbagai sekolah, para guru pendamping dan panitia tampak bergeming.

Konferda tahun ini diwarnai dengan sejumlah lomba, yakni lomba menulis opini, pidato, dan cipta puisi dengan mengangkat teman kekerasan pada anak dan menjadi pemilih pemula yang cerdas untuk Indonesia.

Lomba menulis opini juara pertama diraih Peternus M.S Lali, atau yang biasa disapa Ucok dari SMA Katolik Regina Pacis Bajawa, Juara kedua Thomas B.B Ngebu dari SMAK Seminari Mataloko dan juara ketika diraih siswi SMPK Kartini Mataloko, Jogana S.N Jomas.

Kategori Lomba Pidato, juara pertama diraih oleh Katharina Adriani Kabe (Siswi SMA Katolik Regina Pacis), juara kedua Peternus M.S Lali (SMA Katolik Regina Pacis) dan juara ketika Frencha R. Pascalisa (SMPN 1 Bajawa).
 
Sebagian peserta bersama Plt. Bupati Ngada Paulus Soliwoa
Sementara lomba cipta puisi jura pertama diraih oleh Paulus B. Gabung (SMAK Seminari Mataloko), Fransiskus X. Ria (SMAN 1 Bajawa) dan juara ketiga Katharina Adriani Kabe (SMA Katolik Regina Pacis Bajawa).

Lomba ini menghadirkan dewan juri, yakni: Emanuel Djomba dari Rumah Literasi Cermat yang juga pemimpin Redaksi Media Pendidikan & Literasi; Helibertus Moda, S.Ag (PNS) dan Januaria M. Y Tandafatu (Guru).

Kegiatan lomba yang digelar di aula Setda Ngada itu mendapat perhatian dari Plt. Bupati Ngada Paulus Soliwoa. Ketika proses berlangsung, Soliwoa sempat bercengkrama sejenak dengan anak-anak dari berbagai sekolah. Kemudian foto bersama anak-anak, peninjau dan dan panitia.

Menurut Kabid P3A Dinas PMD Kabupaten Ngada, Mathilde Paulina Laban, S.Sos Konferensi Anak Daerah Tingkat Kabupaten Ngada kali ini mengangkat tema “Aku dan Keselamatanku” dilatarbelakangi meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak baik fisik, psikis maupun seksual anak yang menjadi perhatian pemerintah dan perhatian  dan semua pihak dari tingkat bawah sampai tingkat nasional.
 
Panitia penyelenggara dari Bidang P3A Dinas PMD Kabupaten Ngada
Di Kabupaten Ngada tahun 2017 tercatat 16 kasus kekerasan terhadap anak, 15 kekerasan seksual, 1 fisik. Tercatat pula anak sebagai pelaku 11 orang, 2 orang kekerasan seksual, 8 orang pencurian, dan1 orang penyalahgunaan IT.

Makna, dari tema kata itu, Mathilde adalah anak sendiri yang menjadi agen perubahan (Agent of change) dan diharapkan menjadi pelopor dan pelapor apabila melihat, mendengar atau menjadi korban langsung segala sesuatu yang tidak layak dialami oleh anak-anak untuk ditindaklanjuti oleh orang dewasa.

Dibagian lain, Mathilde menyampaikan terima kasih kepada sekolah-sekolah yang telah berpartisipasi sebagai wujud ukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam memenuhi salah satu hak anak.***

Oleh Uno Ignammari Ignatio

No comments:

Post a Comment