Responsive Ads Here

Friday 9 March 2018

Wabup Paulus Soliwoa: GITA DESA Jadi ‘Suluh’ Petani

Wakil Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa -  

Kita baru saja meluncurkan media penyuluhan GITA DESA. Penerbitan media ini diharapkan menjadi wahana informasi dan edukasi kepada masyarakat dalam menyukseskan program ‘Go Organik’ yang sudah dicanangkan akhir tahun 2017 lalu.

Masyarakat tentu akan bertanya, mengapa harus organik? Cara paling mudah untuk menciptakan hidup sehat, adalah menciptakan sistem penanaman organik. Organik itu mudah dan murah, karena alam sekitar kita telah menyediakan semuanya, tinggal bagaimana memanfaatkan dan menggunakannya dengan baik. Ketika ketahanan pangan mulai menghadapi berbagai persoalan lingkungan hidup, maka pertanian organik menjadi jawaban solusinya.

Fenomena yang mulai muncul saat ini adalah produksi mulai menurun yang artinya terjadi kejenuhan produktivitas. Ini merupakan petunjuk bahwa efisiensi pemupukan telah menurun. Salah satu penyebab adalah kurangnya perawatan dan pelestarian sumber daya tanah yang menyebabkan kesuburannya merosot secara kimia, fisika maupun biologi tanah.
Atas alasan ini, maka pertanian organik sebagai tawaran solusi bagi masa depan pertanian dan kelestarian lingkungan yang menjamin kesehatan bagi umat manusia. Karena pertanian organik memiliki keuntungan: (1) harga produksi dapat dijual lebih tinggi karena sehat untuk dikonsumsi; (2)  hasil lebih manis dikarenaka unsur hara makro sampai mikro; (3) ramah lingkungan karena penerapannya ramah lingkungan; (4) biaya yang dikeluarkan lebih kecil karena bahan yang digunakan merupakan bahan alami yang ada di sekitar kita.
Ketersediaan pangan organik diharapkan akan mengubah gaya hidup masyarakat dengan gaya hidup sehat. Apa yang disajikan di meja makan kita semuanya berasal dari pertanian. Kalau di lahan pertanian diolah dengan cara-cara yang sehat, tentu yang tersaji di meja makan juga sehat. Sebaliknya jika diolah tidak sehat di lahan pertanian, tentu senyum di meja makan adalah senyum kecut bagi kehidupan itu sendiri.
Karena itu, launching program ‘Go Organic’ harus menjadi titik balik bagi kita secara bertahap kembali ke system pertanian organik yang sudah diwariskan leluhur zaman dulu. Tidak heran usia orang zaman itu menjadi jauh lebih panjang daripada orang zaman sekarang ini.
Namun yang paling penting bahwa program yang sudah kita luncurkan ini harus ditindaklanjuti dan diimplementasikan melalui kerja-kerja ril - mulai dari Dinas Pertanian. Kepada masyarakat perlu ada intervesi sehingga daya terobos akan semakin kuat untuk menyukseskan program ini. Intervensi dari pemerintah dengan memberi kemudahan terkait dengan ketersediaan benih dan pengadaan pupuk organik yang mudah didapat oleh petani.  Kita tidak bisa tunggu untuk bergerak. Aspek anggaran perlu didorong sehingga mendukung program-program yang sudah direncanakan. Kita perlu genjot pertanian karena memang potensi kita pada sektor pertanian ini.
 
Pemimpin Redaksi Majalah Gita Desa  Emanuel Djomba (Kedua dari kanan) menyerahkan Majalah Gita Desa edisi perdana kepada Wabup Paulus Soliwoa didampingi Kadis Pertanian Paskalis Wale Bai (kiri) dan Sekdis Pertanian Hubert Jelalu (Kanan) di Cafe Maidia, Bajawa belum lama ini.
Harus dimulai dari sekarang, dengan terus mengajak masyarakat dan memberi edukasi agar tumbuh kesadaran dan niat baik dalam mengembangkan pertanian yang sehat, yakni yang berbasis organik. Cita-cita komoditi pangan kita ke depan harus dihasilkan dengan cara-cara yang sehat. Kalau dari kebun dan sawah kita pangan diproses secara sehat, maka sudah pasti apa yang kita makan juga sehat.
Kita harus ingat bahwa pasar produk pertanian organik cukup menjanjikan. Permintaan dalam mendukung pariwisata menghendaki produk pertanian seperti beras, sayuran dan buah harus berasal dari pengeloloaan secara organik. Permintaan pangan organic kini terus meningkat. Tak itu saja, pengembangan pertanian berbasis organik bahkan dapat dikembangkan sebagai obyek wisata baru. Ini sebagai bentuk diversifikasi  atraksi wisata baru, yakni agrowisata. Contoh di Wolobobo dan Hedhakela yang ke depan diharapkan menjadi tujuan kunjungan pelancong.

Kita memang menargetkan tahun 2021 Ngada sudah ‘Go Organic.’  Namun tetap melalui proses dan disain program yang baik sehingga proses implementasinya bisa dilakukan tahap demi tahap. Kalau pun tidak 100 persen pada tahun itu, kita berharap tahun 2021 di akhir masa jabatan kami sudah mencapai target 60 persen masyarakat Ngada ‘Go Organic.’

Terkai dengan peluncuran media edukasi dan informasi dalam mendukung program ‘Go Organic’, ini menjadi salah satu support  agar program ini cepat tersebar dan melalui media masyarakat dapat teredukasi dengan tepat.

Itu sebabnya, saya menghimbau para kepala desa, kelompok tani dan semua instansi terkait, agar secara ril memberi dukungan dengan memanfaatkan media yang ada sebagai sarana untuk mendapatkan informasi penyuluhan. Melalui media ini juga menjadi wahana dalam tukar-menukar informasi tentang berbagai kiat pengembangan pertanian organik dan aspek pembangunan desa lainnya. ***

Disampaikan pada saat peluncuran Majalah GITA DESA
Tanggal 8 Januari 2018

No comments:

Post a Comment