Responsive Ads Here

Tuesday 15 September 2015

6000 Unit Meteran Listrik Prabayar Disuplay ke Ngada dan Nagekeo

Meteran listrik prabayar -- 
BAJAWA, vigonews.com - Guna memenuhi target 100 persen pengguna listrik pintar  di PLN Rayon Bajawa, dalam waktu dekat didatangkan lagi  6000 meteran  baru. Meteran listrik (prabayar) itu, dalam bulan September ini sudah tiba ditempat dan segera setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi pemasangan. Demikian dikemukakan Manajer PLN Rayon  Bajawa,  Mashuri Hasan Kepada Media ini  di Ruang kerjanya, Rabu (09/09/2015).
Menurut Mashuri, meteran baru itu dialokasi untuk PLN Rayon Bajawa yang meliputi dua kabupaten, masing-masing  kabupaten Ngada 4000 unit meteran dan kabupaten Nagekeo 2000 unit.
Dikatakan, sekitar tanggal belasan 6000 unit meteran listrik prabayar sudah didrop, dan  akan dilanjutkan dengan sosialisi penggunaan listrik pintar (token). Sosialisasi itu, tegas Mashuri dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada para konsumen agar mengerti betul penggunaan listrik pintar  sebelum dilakukan pemasangan sehingga kemudian hari tidak terjadi komplin dari masyarakat.
"Setelah meteran itu tiba, dilanjutkan  dengan sosialisasi sebelum pemasangan agar dimengerti oleh calon konsumen listrik pintar. Ini untuk antisipasi agar kemudian hari tidak terjadi salah kaprah dari para konsumen dengan PLN,"kata Mashuri.
Sehubungan dengan hal tersebut, Mashuri berharap agar calon konsumen dapat mengerti betul penggunaan listrik sebelum petugas memasang meteran listrik pintar. Meski kata dia,  PLN memang punya target 100 persen  konsumen  listrik di PLN Rayon Bajawa menggunakan listrik yang dikenal dengan sistem prabayar daripada pasca bayar.
Dikatakan, sejak bulan  Mei 2011 hingga saat ini jumlah pelanggan listrik pintar baik pemasangan baru maupun migrasi  kurang lebih sekitar 12.200 lebih pelanggan. "Ini bukti bahwa minat  masyarakat untuk menggunakan listrik pintar terus meningkat, karena mudah dan disesuaikan dengan kemampuan pelanggan. Saat ini akan dimigrasi lagi sekitar 4000 pelanggan," jelas. Mashuri.
Sehubungan dengan itu, tambah Mashuri, diharapkan para  pelanggan yang hendak melakukan migrasi ke listrik pra bayar agar  mendatangi kantor PLN untuk mendaftar  secara langsung kepada petugas setempat. "Kami perlu informasikan agar pelanggan yang akan migrasi dari meteran pasca bayar ke prabayar dapat mendaftar ke PLN   tanpa dipungut biaya," katanya.
Terkait dengan migrasi, jelas Mashuri, sistem prabayar lebih menguntungkan konsumen ketimbang pasca bayar. Sistem prabayar  tidak ada pencatatan meter yang kadang dikomplin karena kesahan pencatatan. Tidak ada biaya keterlambatan (denda). Tidak ada biaya beban. Tidak ada biaya UJL (uang jaminan langganan) bagi pelanggann dan konsumen dapat membeli listrik pintar (prabayar) sesuai  dengan kebutuhan konsumen.
Sehubungan dengan sosialisasi yang segera akan dilakukan akhir bulan itu begitu meteran didrop, kata Mashuri dia juga juga minta dukungan insan media untuk ikut  menyosialisasikan dan mengawasi penggunaan listrik pintar. Dengan begitu, khalayak dapat memahami betul penggunaan listrik pintar yang suatu saat nanti ditargetkan untuk semua sambungan rumah di PLN Rayon Bajawa, baik sambungan baru maupun migrasi.
Total sambungan rumah (SR) seluruh Ngada lebih dari 20 ribu sambungan. 13.000 lebih  sambungan sudah menggunakan listrik prabayar dan yang belum sebanyak 5.700 SR. Migrasi dari pasca bayar ke sistem prabayar sebanyak 7.800 SR dengan total termigrasi 14.200.
Meteran baru listrik prabayar sebanyak 4000 unit itu, kata Mashuri akan terserap di wilayah Bajawa, Golewa, Aimere, dan Golewa selatan. Terkait dengan itu, sosialisasi akan dilakukan di setiap desa sehingga lebih efektif.(ed)*

No comments:

Post a Comment