Meteran listrik prabayar -- |
Menurut Mashuri, meteran baru itu dialokasi untuk PLN Rayon Bajawa yang meliputi dua kabupaten, masing-masing kabupaten Ngada 4000 unit meteran dan kabupaten Nagekeo 2000 unit.
Dikatakan, sekitar tanggal belasan 6000 unit meteran listrik prabayar sudah didrop, dan akan dilanjutkan dengan sosialisi penggunaan listrik pintar (token). Sosialisasi itu, tegas Mashuri dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada para konsumen agar mengerti betul penggunaan listrik pintar sebelum dilakukan pemasangan sehingga kemudian hari tidak terjadi komplin dari masyarakat.
"Setelah meteran itu tiba, dilanjutkan dengan sosialisasi sebelum pemasangan agar dimengerti oleh calon konsumen listrik pintar. Ini untuk antisipasi agar kemudian hari tidak terjadi salah kaprah dari para konsumen dengan PLN,"kata Mashuri.
Sehubungan dengan hal tersebut, Mashuri berharap agar calon konsumen dapat mengerti betul penggunaan listrik sebelum petugas memasang meteran listrik pintar. Meski kata dia, PLN memang punya target 100 persen konsumen listrik di PLN Rayon Bajawa menggunakan listrik yang dikenal dengan sistem prabayar daripada pasca bayar.
Dikatakan, sejak bulan Mei 2011 hingga saat ini jumlah pelanggan listrik pintar baik pemasangan baru maupun migrasi kurang lebih sekitar 12.200 lebih pelanggan. "Ini bukti bahwa minat masyarakat untuk menggunakan listrik pintar terus meningkat, karena mudah dan disesuaikan dengan kemampuan pelanggan. Saat ini akan dimigrasi lagi sekitar 4000 pelanggan," jelas. Mashuri.
Sehubungan dengan itu, tambah Mashuri, diharapkan para pelanggan yang hendak melakukan migrasi ke listrik pra bayar agar mendatangi kantor PLN untuk mendaftar secara langsung kepada petugas setempat. "Kami perlu informasikan agar pelanggan yang akan migrasi dari meteran pasca bayar ke prabayar dapat mendaftar ke PLN tanpa dipungut biaya," katanya.
Terkait dengan migrasi, jelas Mashuri, sistem prabayar lebih menguntungkan konsumen ketimbang pasca bayar. Sistem prabayar tidak ada pencatatan meter yang kadang dikomplin karena kesahan pencatatan. Tidak ada biaya keterlambatan (denda). Tidak ada biaya beban. Tidak ada biaya UJL (uang jaminan langganan) bagi pelanggann dan konsumen dapat membeli listrik pintar (prabayar) sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Sehubungan dengan sosialisasi yang segera akan dilakukan akhir bulan itu begitu meteran didrop, kata Mashuri dia juga juga minta dukungan insan media untuk ikut menyosialisasikan dan mengawasi penggunaan listrik pintar. Dengan begitu, khalayak dapat memahami betul penggunaan listrik pintar yang suatu saat nanti ditargetkan untuk semua sambungan rumah di PLN Rayon Bajawa, baik sambungan baru maupun migrasi.
Total sambungan rumah (SR) seluruh Ngada lebih dari 20 ribu sambungan. 13.000 lebih sambungan sudah menggunakan listrik prabayar dan yang belum sebanyak 5.700 SR. Migrasi dari pasca bayar ke sistem prabayar sebanyak 7.800 SR dengan total termigrasi 14.200.
Meteran baru listrik prabayar sebanyak 4000 unit itu, kata Mashuri akan terserap di wilayah Bajawa, Golewa, Aimere, dan Golewa selatan. Terkait dengan itu, sosialisasi akan dilakukan di setiap desa sehingga lebih efektif.(ed)*
No comments:
Post a Comment