Responsive Ads Here

Friday 30 October 2015

Jalan Menuju Taman Wisata Rohani 'Wawo Mbewo' Belum Tersentuh Pembangunan


KURUBHOKO/NGADA/FLORES, vigonews.com - Taman Wisata Rohani (TWR) Bukit Doa 'Wawo Mbewo' di Kuasi Paroki Kuruboko, Wolomeze adalah potensi yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik kunjungan untuk tujuan kegiatan rohani. Sayangnya, jalan menuju tempat ini sejauh 4 km belum tersentuh pembangunan.


Lebih dari 700 umat dari empat paroki wilayah TP. APT Riung,  ketika melakukan ziarah ke TWR ini, (30/10/2015) lalu tertatih-tatih melewati jalan sejauh 4 km dari Kurubhoko menuju arah barat, hingga tiba sebuah bukit. Kendaraan sulit melaju  melewati jalan bak kubangan menganga. Di sana sini juga banyak bongkahan batu tak beraturan.

Ruas jalan ini adalah akses ke sebuah TWR di bukit Wawo Mbewo. Kiri kanan jalan menuju tempat ini terbentang sawah yang luas. Meski musim kemarau panjang  tampak hanya rumput dan jerami kering, namun tetap menyuguhkan pemandangan yang eksotik.

Sekitar 1 km mendekati TWR sepanjang jalan ditumbuhi pohon yang memberi ksejukan kepada para peziarah. Meski sedikit mendaki, sekitar 500 meter mendekati TWR, perjalanan menuju tempat ziara yang hening dan jauh dari kebisingan ini tetap menggoda para peziarah menuju taman doa yang masih sedang ditata Kuasi Paroki Kurubhoko.

Sejumlah peziarah sangat berkesan dengan taman doa yang ditumbuhi pohon dan memberi kesejukan serta kesegaran. TWR yang terbaik di wilayah TP APT Riung itu terletak di sebuah bukit seperti gundukan degan luas  sekitar  1 hektare. Di atas bukit itu berdiri kokoh sebuah situs Gereja Tua berusia lebih dari 50 tahun, bukti kehadiran misionaris Eropa di zamannya.

Salah seorang peziarah, Simon Sila mengatakan berziarah di TWR ini sangat  menyenangkan. "Tempat ini luar biasa. Tempat ziarah yang nyaman, jauh dari kebisingan. Hanya sepoi angin dan bunyi burung yang terdengar. Di sini kita bisa berdoa khusuk," kata Simon yang mengaku baru pertama kali.

Di TWR ini ada sebuah gua tempat ditahtakannya Arca Bunda Maria. Tempat para peziara melakukan devosi. Keliling bukit ditumbuhi pohon-pohon dan dihiasi bunga kamboja yang selalu menyebarkan  harumnya kepada siapa saja yang datang tempat ini.
Jalan menuju TWR Bukit Doa 'Wawo Mbewo'
Sementara peziarah lain, Fidelis Rata mengaku senang berada di TWR Bukit Doa ‘Wawo Mbewo.’ Meski jalan menuju lokasi sejauh 4 km ditempuh dengan susah payah,  namun tidak menyurutkan niatnya datang berziarah. "Meski capek diguncang kendaraan melewati jalan rusak, tapi  rasanya terbayar juga setelah  menimba keheningan di tempat ini. Bisa berdoa tanpa ada gangguan keramaian dan deru kendaraan," kata tokoh umat dari Paroki MA. Maronggela itu.

Baik Simon, maupun Fidelis sepakat tempat ini harus ditata sedemikian rupa sehingga ke depan menjadi tujuan wisata rohani atau tempat ziarah bagi umat Katolik. "Luar biasa. Ternyata kita punya potensi yang selama ini belum diketahui oleh banyak orang," kata Fidelis diaminkan Simon.

Hanya menurut Simon ke depan perlu perhatian pemerintah dengan akses jalan menuju TWR ini yang sangat tidak layak, apalagi pada musim hujan. Sehingga umat dari mana saja yang berziarah dapat mengakses tempat ini dengan cepat dan mudah. Lebih dari itu, jalan yang bagus, kata Simon memberi rasa aman dan nyaman bagi para pengendara maupun pejalan kaki.

"Kalau saya liat jalan ini bukan sekedar jalan tani, tapi jalan menuju sarana strategis lainnya yang bisa saja karena tempatnya  yang menarik untuk dikunjungi dapat mendatangkan keuntungan ekonomi bagi warga setempat," pinta Simon.

Pada ziarah sebelumnya menjadi kesempatan bagi para pedagang kecil dari Kuasi Paroki Kurubhoko untuk menjajakan makanan dan minuman. Rata-rata mereka menjual minuman es, minuman kaleng, air mineral dan jenis makanan kecil lainnya.(ch)*

No comments:

Post a Comment