Responsive Ads Here

Friday 30 October 2015

Taman Wisata Rohani ‘Wawo Mbewo’ Dibanjiri Para Peziarah


KURUBHOKO/NGADA/FLORES, vigonews.com - Taman Wisata Rohani (TWR) Wawo Mbewo, Tajo di Kuasi Paroki Kurubhoko, Jumat (30/10/2015) dipadati para peziarah yang datang dari paroki-paroki di wilayah Tim Pastoral  Antar Paroki Tetangga (TP. APT) Riung.

Sejak pkl. 08.00 wita,  lebih dari 700 umat yang datang dari empat paroki di wilayah Riung itu berbondong-bondong dari pusat Kuasoi Paroki Kurubhoko menuju arah barat sekitar 4 Km. Para peziarah terlihat ada yang berjalan kaki, sepeda motor dan kendaraan roda empat menuju tempat ziarah yang juga terdapat sebuah situs Gereja Tua.

Para peziarah langsung memadati sebuah bukit yang di atasnya berdiri sebuah gereja tua. Di bawah  rindangan pohon yang tumbuh keliling bukit, ratusan umat mengikuti upacara misa ziarah tahunan itu.

Prosesi menuju Bukit Doa 'Wawo Mbewo'
Misa dimpimpin Rm. Yohanes Paulus Mere, Pr yang sehari-hari sebagai Pastor Kapelan Paroki Cor Jesu Wangka. Sebagai selebran utama,  Rm. Juan, begitu dia biasa disapa didampingi pastor konselebran, Rm. Aris Guru, Pr; Pater Bonefasius Budiman, OFM, yang juga Administrator  Kuasi Kurubhoko;  Pater Fridus Derong, OFM yang juga Pastor kapelan Kuasi Paroki Kurubhoko;   Rm. Sony Lulu, Pr  Pastor Paroki Bekek:  Rm. Filter Pendi, Pr, Pastor Paroki Cor Jesus Wangka;  dan  Rm. Basilius Lewa, Pr Pastor Paroki MA. Maronggela.

Ketika membuka misa yang diringi paduan suara SMPN Satap Kurubhoko, Rm. Juan mengajak umat mendalami makna tema ziarah tahun ini: "Maria Pelayan Setia dan Teladan bagi Keluarga Kristiani."

Para peziarah memasuki Bukit Doa
Sementara pastor pengkhotbah, Rm. Aris Guru, Pr dalam khotbah sesuai bacaan injil 'Pesta Perkawinan di Kana" menyampaikan tiga pesan dari Firman Tuhan. Pertama, kata Rm. Aris, "kita harus belajar dari Bunda Maria sebagai ibu yang peka dan tanggap situasi. Ada banyak kecemasan yang kita alami dalam keluarga dan lingkungan, kita juga dipanggil menjadi pribadi peka dan tanggap terhadap situasi sosial. Kita diminta bersikap solider dengan sesama."

Pesan kedua, kata Rm. Aris, bahwa  Bunda Maria sebagai pengentara doa  yang membawa pesan kegembiraan untuk banyak orang. "Kita harus menjadi pembawa pesan ini. Pesan kehidupan dan kegembiraan bagi orang lain," tegasnya.
Rm. Juan Mendupai gua Maria di Bukit Doa 'Wawo Mbewo'
Dan, pesan ketiga, bahwa Bunda Maria adalah pribadi yang rendah hati. Seorang pelayanan yang setia yang harus diteladani oleh umat.  Melalui peristiwa kehabisan anggur,  Bunda Maria menunjukkan kerendahan hatinya untuk memohon pada Yesus putranya.

Dikatakan, dalam ziarah hidup, kita percaya bahwa Maria menjadi bunda penolong. "Apakah kita selalu datang kepada Bunda Maria? Apakah kita sudah berjalan bersamanya," katanya.

Ketua TP. APT Riung, Rm. Sony Lulu, Pr memberi apresiasi kepada umat yang hadiri  ziarah di tempat yang unik itu. Tempat yang teduh, ada situs Gereja Tua, ada gua Maria dan lingkungan yang hening. Ini bagus untuk taman doa," pesan  Rm. Sony.
Sisi lain Bukit Doa 'Wawo Mbewo' dihiasi bunga Kamboja yang senantiasa menyebarkan harum semerbak
Sementara, ketua Stasi Mainai, Paroki  Cor Jesus Wangka, Simon Sila mengatakan ini kegiatan rutin tahunan. "Melalui peristiwa iman ini, umat menghayati kesatuan sebagai satu gembala dalam Kristus," katanya.

Menurut Simon, tempat ini bagus jadi tempat ziarah dimana  umat dapat  menimba keheningan. "Hanya kita harapkan ke depan jalan menuju tempat ini perlu diperbaiki, karena masih sulit. Di sini menyenangkan, umat bisa menemukan keheningan untuk perjuampaan dengan Sang Khalik," katanya.(ch)*

No comments:

Post a Comment