Responsive Ads Here

Tuesday 10 November 2015

Ratusan Siswa Recis ‘Keroyok’ Padamkan Api


BAJAWA/FLORES, vigonews.com – Ratusan siswa SMAK Regina Pacis (Recis) Bajawa, Selasa (10/11/2015) siang ‘keroyok’ padamkan api yang ‘mengamuk’ di rumah salah seorang gurunya, Maria Theresia Rato.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran yang terjadi  di Lekosoro, Kelurahan Lebijaga, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, sekitar pkl. 09.000 wita itu. Namun pakaian, perabot rumah tangga dan barang berharga lainnya hangus terbakar.

Meski sudah ekstra keras menjinakan api, namun ratusan siswa gagal menyelamatkan barang-barang milik keluarga. Pemilik rumah, Theresia Rato mengatakan bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Ayah dari Theresia Rato yang sehari-hari biasanya di rumah, hari kejadian sedang keluar. Theresia sempat kebingungan dikira ayahnya terjebak, namun beberapa saat kemudian ayahnya  Rokus Rato  pun datang, Theresia pun bersyukur.

Theresia mengatakan, semua anggota keluarga selamat meski tinggal pakaian di badan. Salah seorang  anggota keluarga, Arkadius Togo adalah wartawan Flores Pos, Biro Bajawa kepada vigonews.com juga mengaku tidak ada yang bisa diselamatkan, kecuali pakaian di badan. Arton begitu dia biasa disapa hanya bisa pasrah.

Baik Theresia maupun Arto demikian dia biasa disapa mengaku tidak bisa berbuat apa-apa menyaksikan rumah dilalap si jago merah setelah ditelepon tetangga beberapa saat  setelah kejadian.  Theresia yang sedang mengajar pun serta-merta meninggalkan ruangan tanpa sepatah kata pun. Siswa yang menyaksikan pemandangan itu kebingungan  menerjemahkan sikap gurunya yang panik sambil berlari keluar kelas dan menuju jalan.

Theresia tertahan di depan jalan raya  guna menahan ojek yang mungkin lewat. Para siswa dari beberapa kelas lain pun mengetahui situasi itu berhamburan ke jalan.  Theresia kemudian meluncur dengan ojek. Mengetahui musibah menimpa gurunya, ratusan siswa kemudian berlarian menyusul Theresia hingga ke rumahnya di Kelurahan Lebijaga yang jaraknya hampir satu kilometer itu.

Tiba di tempat kejadian perkara (TKP) para siswa langsung merangsek mendekati rumah yang sedang terbakar. Semua upaya dilakukan guna menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Ada yang menenteng  ember mencari air, ada pula yang menarik selang, dan ada yang berupaya memadamkan dengan peralatan seadanya. Meski begitu, api akhirnya bisa dilokalisir sehingga tidak sampai kemana-mana.

Sementara salah seorang anggota keluarga, Arkadius yang adalah Wartawan Flores Pos Kabupaten Ngada mengetahui peristiwa itu setelah diberitahu orang lain. Saat ia ke lokasi, api sudah menyambar hingga ke rumah besar. Dapur sudah ludes terbakar.

Sementara, Rokus Rato mengatakan, dirinya kaget mendengar informasi rumah tinggalnya terbakar. "Saya kaget anak nona yang ada di jalan kasih tahu saya bilang opa punya rumah terbakar," kata Rokus Rato.

Rokus mengakui, pagi itu ia menghidupkan api konfor untuk masak air. Sebelum kantor PDAM untuk membayar air, ia tidak mematikan api konfor, tetapi hanya menurunkan sumbuhnya supaya nyala api lebih kecil. Tanpa pikir panjang, Rokus Rato berangkat ke Kantor PDAM untuk membayar air. Jarak kantor PDAM dengan rumahnya sekitar 800 meter.

Theresia menambahkan, saat kejadian, dua anaknya masih berada di sekolah. Theresia menilai peristiwa itu merupakan bencana yang bisa diambil hikmahnya dan pelajaran bagi penghuni rumah agar selalu waspadai dengan segala kemungkinan."Meski pakaian ikut hangus, tapi saya bersyukur  ijazah masih bisa diselamat,” kata Theresia. (ch)*

Insert foto: Para siswa Recis dan warga sedang berupaya memadamkan api

No comments:

Post a Comment