Responsive Ads Here

Wednesday 29 June 2016

Pengembangan Kompetensi Pendidikan dan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi


Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Banyak contoh menunjukkan bahwa negara yang hanya mengandalkan sumber daya alamnya tidak akan menjadi bangsa yang maju dan bermartabat, yang jauh lebih menentukan kemajuan sebuah negara adalah sumber daya manusianya. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia  adalah melalui pendidikan. Dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan SDM terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan baik lokal, regional, nasional maupun internasional. Melihat kondisi tersebut, maka sudah merupakan kewajiban bagi setiap lembaga pendidikan untuk menciptakan SDM yang tangguh yang tidak cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Pendidikan yang demikian adalah pendidikan yang berorientasi pada pembentukkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship).

Wirausaha merupakan istilah yang diterjemahkan dari kata entrepreneur.  Dalam Bahasa Indonesia, pada awalnya dikenal istilah wiraswasta, yang secara etimologis, merupakan suatu istilah yang berasal dari kata-kata “wira” dan “swasta”. Wira berarti berani, utama, atau perkasa. Swasta merupakan panduan dari kata “swa” dan “sta” yang berarti sendiri dan berdiri, sehingga swasta dapat diartikan berdiri menurut kekuatan diri sendiri Dengan mempertimbangkan arti etimologis ini, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan, keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan diri sendiri dalam memecahkan masalah kehidupan.

Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang diharapkan mampu mencetak SDM yang unggul. Jiwa dan naluri kewirausahaan perlu ditanamkan secara sadar dan tersistem agar lulusan perguruan tinggi mampu mandiri setelah menjadi sarjana. Ada beberapa hal mengapa seorang sarjana seharusnya lebih berpotensi untuk menjadi seorang wirausaha antara lain,  sudah menikmati kesempatan pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata penduduk Indonesia, relatif memiliki wawasan yang luas dalam berbagai bidang dari disiplin ilmu yang digelutinya, memiliki daya nalar, analisis, logika berpikir, dan intelektualitas yang tinggi, lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dan tuntutan kerja, relatif mampu dan mudah bersosialisasi dengan kemampuan berkomunikasi melalui memperluas pergaulan dalam jaringan bisnis (personal network), lebih mudah mencari, mengakses, dan mengolah informasi yang sangat berguna seperti buku, majalah, internet, dan lainnya

Untuk itu, peranan perguruan tinggi dalam memotivasi lulusan sarjananya menjadi seorang wirausahawan muda sangatlah penting artinya. Disamping itu, peningkatan wirausahawan dari kalangan sarjana akan mengurangi angka pengangguran bahkan menambah jumlah lapangan pekerjaan. Pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan maupun masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mencoba memperbaiki dan terus menyempurnakan perangkat pembelajaran pendidikan kewirausahaan yang sistematis dan relevan. Kewirausahaan adalah kapasitas untuk melakukan inovasi, investasi dan ekspansi dalam pasar baru dan teknik baru. Hal ini perlu diadopsi dalam praktik pembelajaran di perguruan tinggi agar menghasilkan lulusan yang berwawasan pencipta kerja atau wirausaha.  Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu perubahan yang sistematik baik dalam tujuan, metode, maupun materi pembelajaran agar dapat memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat untuk menumbuhkembangkan sikap dan perilaku kewirausaahaan di kalangan mahasiswa.

Upaya tersebut harus direncanakan, diimplementasikan, dan dievaluasi dari aspek kekinian, ketepatan, dan keefektifannya, sehingga diperlukan komitmen yang tinggi bagi staf pengajar/dosen untuk melaksanakannya, karena tanpa itu mustahil mahasiswa memperoleh pengalaman yang berharga bagi dirinya untuk mampu mandiri, berani mengambil resiko dalam hidupnya, dan mampu melakukan inovasi dalam masyarakat. Untuk itulah pengetahuan kewirausahaan yang memadai baik dilihat dari segi sikap maupun keterampilan akan membuka wawasan kewirausahaan di kalangan mahasiswa, sehingga nantinya ia mampu menjadi individu yang mandiri dan lulusan tidak semata-mata dalam satu disiplin ilmu. Untuk menganalisis kebutuhan pendidikan dan kewirausahaan di jenjang perguruan tinggi adalah mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang relevan dalam upaya menumbuhkan jiwa  kewirausahaan di kalangan mahasiswa sehingga nantinya dihasilkan lulusan yang memiliki wawasan kewirausahaan untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan mengurangi angka pengangguran.***

(Oleh: Pelipus W. Kaka, M.Pd, Dosen STKIP Citra Bakti Ngada-Flores)

No comments:

Post a Comment