Responsive Ads Here

Saturday 23 July 2016

Belasan Siswa dari Amerika Belajar Panen Kopi di Langa



Vigonews.com, LANGA/BAJAWA – 12  siswa asal Amerika belajar panen Kopi di Langa. Siswa berusia  antara 15 hingga 18 tahun ini berada di Langa selama 7 hari dalam program " Live In" yang diasuh oleh lembaga  Where there be Dragons, sejak 15 - 23 Juli 2016.

Selama berada di Langa, siswa-siswi yang akan memasuki perguruan Tinggi ini belajar tentang keseharian masyarakat Langa.


Disela-sela kegiatannya Guru pendamping dari lembaga Where there be Dragons Aaron Slosberg mengatakan bahwa untuk  Kelima kalinya sejak tahun 2015 lalu, siswa-siswi ini tinggal bersama warga kampung Bomari, Borani dan Bopati.  Untuk kali ini, salah satu kegiatan siswa di Langa yakni memanen kopi  serta mengikuti proses pengolahannya.


"Siswa pergi ke kebun dengan orangtua yang didampingi guru untuk panen kopi, mengupas kulit, menjemur, menggoreng hingga menghaluskan dengan cara manual (menumbuk) dan menyajikannya menjadi minuman," katanya.


Selain panen kopi, para siswa dari negeri paman sam itu  juga belajar proses tenun ikat, belajar bahasa indonesia, adat dan banyak hal yang dialami oleh masyarakat Langa.


Sementara itu,  secara terpisah salah seorang siswa asal New York Fiona Sherman kepada Media CERMAT  juga mengatakan sangat bangga bisa datang langsung ke Langa untuk turut memanen kopi, karena baginya hal ini dialami pertama kali seumur hidupnya.


"Ini luar biasa, saya bisa langsung merasakan proses panen hingga minum kopi, dan ini bagi saya sangat senang. Saya belajar langsung dengan petani di sini karena setiap rumah memiliki kebun kopi, mereka juga menjemur banyak kopi dihalaman rumah  dan disini sangat organik. " katanya.

Meski demikian , Fiona demikian dia biasa disapa mengakui sedikit sedih ketika mengetahui perbandingan harga kopi di petani dengan harga kopi di Amerika, dimana Indonesia juga menjadi salah satu negara yang mengekspor kopi.

"Harga kopi Amerika untuk 1 KG kami membelinya dengan harga 30 dolar US dan untuk kopi yang kualitas bagus bisa diperoleh dengan harga 60 Dolar US, sedangkan disini, kopi dihargai dengan Rp. 30.000 per Kg,"kata siswa yang mengaku akan menggeluti bidang  Sosial Politik ini.

Sementara itu, Mertin Lusi Orang Muda Langa yang juga menjadi salah satu saudara asuh siswa -siswi ini mengaku sangat bangga bisa hidup bersama siswa dan mahasiswa dari Amerika ini. Baginya, banyak hal yang diperoleh ketika belajar bersama baik di rumah maupun dalam banyak hal ketika tinggal bersama.
Para siswa Amerika berbaur bersama warga memetik kopi
Hal yang menarik dari kedatangan siswa asuhan lembaga Dragons ini yakni ketika banyak hal yang didiskusikan bersama tentang Langa, secara tidak langsung  solidaritas dari orang muda Langa semakin kuat, orang muda Langa semakin mencintai adat istiadatnya sendiri,  serta pertukaran informasi dan rasa persaudaraan antar orang muda kedua negara Indonesia  dan Amerika semakin kuat.

"Sebagai orang muda, saya sangat bangga bisa bertemu orang muda yang sangat cerdas dari Amerika, karena saya yakin kedatangan mereka telah melalui proses seleksi dan untuk hal ini tentunya akan ada banyak kerjasama yang saling menguntungkan akan perlahan dibangun yang berbasis rasa persaudaraan,” katanya.

Selain itu juga, Mertin mengakui bahwa selama hidup bersama siswa maupun Mahasiswa Amerika, banyak hal yang dipelajari oleh masyarakat maupun orang muda Langa yang terlibat. Di antaranya tentang cara menghargai atau memberikan apresiasi untuk segala hal yang telah diperjuangkan oleh orang lain, bagaimana cara mendukung kreativitas sesama, tentang disiplin harus lebih menghargai waktu, tentang keikhlasan, dan tentang bagaimana menjadi pribadi yang rendah hati.

"Sebagai masyarakat desa, kami belajar banyak hal positif dari mereka. Bagi kami siswa-siswi yang datang ini bukan sebagai orang asing tetapi sebagai saudara dan keluarga yang hadir untuk saling  menyempurnakan hidup kami," katanya.(ch)

Insert foto: Salah seorang dari 12 siswa Amerika terlihat enjoy memetik kopi dalam program live in di Langa

No comments:

Post a Comment