Responsive Ads Here

Tuesday 5 July 2016

Kuliah di Kampung Tapi Siap Bersaing Jadi yang Terbaik



Vigonews, MATALOKO - Setidaknya 171 kali seruan 'Sangat Memuaskan' mewarnai Aula STKIP Citra Bakti, Malanuza. Enam kali seruan 'Cum Laude' disambut aplaus dari sekitar 800 hadirin dalam acara Sidang Senat Terbuka pengukuhan sarjana baru. Sabtu (02/06/2016) itu adalah momentum wisuda angkatan ke-2 STKIP Citra Bakti.

Predikat sangat memuaskan bagi seluruh wisudawan mendapat apresiasi tersendiri dari Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Denpasar (Bali, NTB dan NTT) Wilayah VIII, Prof. Dr I Nengah Dasi Astawa, M.Si.

Sebelumnya dia sempat menyatakan kekecewaannya karena wisuda di beberapa Perguruan Tinggi (PT) di bawah pimpinannya , nilai IPK masih berkisar di bawah 3,0. Padahal pasar kerja saat ini tidak lagi menyerap sarjana dengan IPK dua koma. Karena itu dia memberi apresiasi kepada STKIP Citra Bakti yang berjuang keras sehingga IPK mahasiswa yang diwisuda rata-rata IPK 3,0 ke atas.

Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si
Bagi Prof. Dasi Astawa, lebih baik sedikit diwisuda tetapi IPK-nya tinggi, daripada banyak tetapi tidak mencapai IPK 3,0 ke atas dengan predikat sangat memuaskan. "Saya pernah ikut wisuda salah satu akademi akutansi dengan jumlah lulusan 16 orang. Dari jumlah ini 15 di antaranya sudah bekerja dengan IPK di atas 3,0. Jadi lebih baik sedikit tetapi dapat terserap daripada banyak tetapi tidak terserap," kata Prof  Dasi Astawa sehari sebelum wisuda.

Sarjana yang diwisuda pada angkatan ke-2 sebanyak 177 dari dua prodi, masing-masing Prodi PGSD 103 orang, dan PJKR 46 orang. Sampai saat ini STKIP Citra Bakti sudah mewisuda 319 sarjana dari dua angkatan. Sementara prodi PAUD dan music belum ada yang diwisuda karena belum lama buka. Dua prodi terakhir adalah Matematika dan IPA yang mulai tahun ini akan menerima mahasiswa.

Prof. Dr. I Wayan Koyan
Ketua STKIP Citra Bakti, Prof. Dr. I Wayan Koyan dalam pidato wisuda menegaskan, studi selesai, tetapi tantangan belum berakhir. Medan di luar lebih berat dari  kampus untuk  mengisi dan menciptakan lapangan kerja. Tapi harus yakin bahwa alumni Citra Bakti  mampu bersaing sesuai  dengan kompetensi yang sudah dimiliki.

"Pekerjaan tidak akan jemput saudara, tapi anda yang harus menciptakan pekerjaan, karena terbatasnya peluang kerja. Saya bangga kalau saudara dapat menciptakan pekerjaan sendiri dan itu sangat  mulia karena dengan demikian bisa sekaligus membantu sesama untuk bekerja," kata Prof. Koyan.

Sementara Bupati Ngada, Marianus Sae dalam sambutannya yang disampaikan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Drs. Frans Wogha mengatakan, hal yang menggembira pemda dan rakyat Ngada  bahwa lembaga ini sudah membantu mengatasi persoalan tenaga pendidik yang berkualitas. Semua sudah tersedia. Tenaga guru kualitas mendorong pemberdayaan SDM mulai dari desa.

"Dengan kompetensi yang dimiliki,  saya berharap saudara siap hadapi tantangan dalam mengatasi berbagai persoalan. Gunakan kompetensi saudara dan tingkatan terus profesionalitas dan kompetensi diri sehingga dapat menjawab tantangan," kata bupati Marianus.

Drs. Thomas Dola Radho
Tokoh masyarakat, Thomas Dola Radho dalam sambutannya memberi apresiasi terhadap perkembangan lembaga itu melalui kontribusinya kepada daerah ini. Thomas minta pemda membuat kebijakan agar guru di SD diupayakan untuk dinaikan kesejahteraannya. "Gaji guru kurang manusiawi, terutama guru-guru honor," katanya.

Kepada wisudawan dia minta,  ingat pesan Prof. Dasi Astawa yang disampaikan pada orasi ilmiah. "Sekolah guru tidak menawarkan harga mati menjadi guru saja. Tetapi bisa jadi apa saja. Banyak contoh bahwa guru bisa jadi apa saja. Buktikan bahwa anda tamat sekolah guru dan bisa jadi apa saja," peaan Thomas.

Diakatakan Thomas Dola, "tugas anda adalah  melejitkan potensi diri dengan terus belajar. Pulang kembali ke kampung  anda bawa apa?  Sebagai intelektual anda bawa pulang buku atau tidak."

Thomas Dola mengaku bangga dengan predikat 177 sarjana baru. 171 mencapai predilkat sangat memuaskan dengan IPK 3,0 ke atas. Sementara enam orang sarjana mendapat predikat cum laude. "Ada 171 sangat memuaskan dan enam orang cum laude. Anda harus memuaskan termasuk siap menghadapi persaingan setelah kembali ke masyarakat.

Wakil wisudawan, Fransiskus Timu dalam sambutannya menegaskan, bahwa dirinya bersama wisudawan lainnya bangga kuliah di STKIP Citra Bakti. Bahkan dia mengaku tidak takut bersaing meski hanya kuliah di kampung.

"Kami bangga berada di sini. Belajar di tanah sendiri. Walau kuliah di kampung, kami siap hadapi persaingan global. Meski belajar di sini, kami tidak takut bersaing untuk menjadi yang terbaik," ujar Fransiskus.(ch)

Insert foto: Para sarjana baru angkatan ke-2 STKIP Citra Bakti


No comments:

Post a Comment