Responsive Ads Here

Monday 18 July 2016

Petani Wolomeze Cemas, Tanaman Padi Mulai Diserang Belalang


Vigonews.com, WOLOMEZE/NGADA – Sejumlah petani di Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze mengeluh karena tanaman padi yang baru ditanam sudah mulai terserang hama belalang. Kecemasan warga selalu dibuat panjang setelah pada musim tanam yang lalu sebagain petani di kecamatan itu juga dihantui serangan blas daun dan blas leher.

Pasca tanam pada musim tanam kedua tahun ini, sejumlah petani mengaku mulai gerah dengan serangan hama belalang. Setidaknya dua minggu terakhir tanaman padi diserang hama belalang.  Jika tidak segera diatasi maka dikhawatirkan akan menyerang areal lebih luas. Kondisi ini mencemaskan sejumlah petani yang kini sedang bajak, karena yang sudah tanam duluan kini terserang.

Keterangan yang dihimpung vigonews.com di Desa Nginamanu, Senin (18/07/2016), menyebutkan sejumlah petani kelimpungan karena khawatir kalau-kalau serangan semakin meluas. Sejumlah petani di P3A Ngasulima itu yang mengaku tanaman padi diserang belalang masing-masing Wilibrodus Wuse, Kornelis Nuwa, Yohanes Sai, dan Emanuel Tena.

Mereka mengaku masih bingung menghadapi serangan. Meski baru skala kecil, sebagaimana dikemukakan Wilibrodus Wuse yang baru dua minggu menanam di sawahnya, harus cepat diatasi sehingga tidak sampai meluas. Pihaknya berharap,  pengamat hama segera mengambil langkah sehingga secepatnya memberi solusi kepada petani agar  dapat menangani secara tepat.

Wilibrodus membenarkan hama belalang sudah menyerang tanam padi di sawahnya pasca tanam dua pekan terakhir. Dalam kondisi seperti sekarang ini yang dinilainya cukup rawan, Wilibrodus berharap pengamat hama lebih sering melakukan tugas  sehingga penanangan tidak sampai terlambat. Dia juga mengaku belum bisa mengambil tindakan apapun untuk semprot atau upaya lainnya.

Hal senada juga dikemukakan Yohanes Sai, dia juga mengeluhkan hal yang sama. Sawahnya yang belum lama ditanam terlihat mulai diserang belalang. Yohanes juga berharap ada solusi yang tepat sehingga pihaknya dapat mengambil langkah tepat pula untuk pengendalian hama di hamparan di kawasan lanskap itu.

Terkait dengan itu, PPL Desa Nginamanu Yohanes Donbosco Dua  membenarkan, bahwa beberapa sawah petani mulai diserang hama belalang. Memang, kata dia, masih dalam skala sangat kecil tetapi hal ini perlu dicarikan solusi secepatnya sehingga memberi rekomendasi yang tepat untuk pengendalian.

Tanpa bermaksud mengelak, ditambahkan Donbosco, pihaknya sebagai PPL juga belum berani menyarankan kepada petani apa solusi tindakan, kecuali sudah ada rekomendasi dari pengamat hama. Itu pertimbangan supaya tidak salah memberi solusi karena tupoksi berbeda.

Sementara pengamat hama saat ini belum bisa melaksanakan tugas karena sedang cuti hamil. Terkait dengan hal itu para petani tetap berharap agar pihak Dinas P3 segera menangani hal ini mumpung masih dalam skala kecil.

Luas areal sawah pada MT kedua tahun ini di Desa Nginamanu, tambah Donbosco  sekitar 50 hektar, yang tersebar di kawasan  Lankap, Maladhero, dan Tiwukoe. Yang terserang memang masih sporadis, tetapi perlu diantisipasi sehingga tidak sampai meluas.

Selain upaya itu, saran Don Bosco agar tokoh-tokoh masyarakat dan adat agar dapat berupaya dengan solusi budaya dalam nuansa kearifan lokal. “Kita mau supaya sesuai kearifan lokal masyarakat bisa juga lakukan upacara. Biasanya  hama tikus dan belalang bisa diatasi dengan solusi ini. Karena menurut kepercayaan lokal, semua makhluk itu sahabat,” saran Donbosco.

Dia juga mengingatkan petani agar rumput di pinggir sawah dan pematang tidak diatasi dengan semprot, sehingga tidak menjadi tambah parah. Kalau rumput sudah ada obat dan kering,  lalu belalang mau makan apa? Karenanya dia akan pindah ke padi yang tidak beracun. Yang hijau tinggal padi, makanya dia pindah makan daun padi. (ch)

Insert foto: Tanaman padi terserang hama belalang

No comments:

Post a Comment