Responsive Ads Here

Saturday 1 April 2017

Gara-gara Kisruh di SMK Sanjos Soa, Pemilik Tanah Batal Serahkan Lahan


SOA – Kisruh di SMK Sanjos dengan pihak Yayasan Gema Riosampatrya mulai merembet ke mana-mana. Pasca Kisruh pekan lalu menyusul pemecatan kepala sekolah, pemilik tanah menyatakan membatalkan penyerahan lahan yang direncanakan untuk membangun sekolah itu.

Informasi itu diperoleh vigonews.com dari Dus Lado salah seorang pemilik lahan melalui telephon, Minggu (02/04/2017). Dus yang kini berada di Sumba Barat mengatakan dirinya sudah mendengar terjadi kemelut di sekolah itu, Sabtu (01/04/2017). Mendengar itu dia langsung memutuskan membatalkan rencana pelepasan tanah dengan ganti rugi sebagaimana komunikasi yang pernah dilakukan Kepala Sekolah sebelumnya, Aloysius Liu dan Ketua Yayasan Cabang Alexander Rema.

Dus mengemukakan selama ini dirinya hanya tau kepala sekolah Aloysius Liu yang komunikasi dengan dirinya. Karena itu dia mau melepaskan tanahnya. Soal siapa orang yayasan pusat dia mengatakan tidak tahu. Demikian juga di tanya soal nama yayasan itu, Dus pun mengatakan tidak tau namanya. “Saya hanya tau Aloysius Liu dan Alexander Rema,” tambah Dus.

Begitu Aloysius Liu dipecat, dirinya menyatakan urung niat melepaskan tanah yang sudah pernah diukur seluas sekitar 18 x 124 m2. “Kalau baru awal sudah begini, mau jadi apa ke depan,” kata Dus.

Dia tau bagaimana perjuangan Alo dari nol sampai sekolah itu mulai berwujud. Niat baik dan kegigihan Aloysius Liu yang itu yang membuat Dus ingin membantu. Begitu ada pendekatan dengan dirinya dan keluarga soal lahan, pihaknya menyatakan setuju. “Kami sebenarnya mau dukung tapi kalau ribut begini, kami ragu dan sia-sia saja. Jadi lebih baik kami tarik kembali,” tegasnya.

Menurut Dus, lahan itu adalah sebagian kecil dari lahan milikinya dan keluarga. Semula pihak sekolah menemui kakak Dus di Soa, Mikael Lado. Waktu sempat pulang ke Soa, Dus ditemui Aloysius Liu karena hak atas tanah keluarga itu menunggu persetujuannya mengingat tanah itu belum ada pembagian.

Dus akan berubah pikiran kecuali ada rekonsiliasi antara kedua belah pihak. Kalau dua kubu pertahankan sikap masing-masing,  jelas pihaknya ragu untuk menyerahkan. “Kalau ada rekonsiliasi itu baik, kalau tidak , ya mau bilang apa lagi. Kami tidak bisa meneruskan pembicaraan lebih serius untuk penyerahan lahan itu,” tegas Dus.

Pemilik lahan yang lainnya adalah Yoseph Meo Bay. Hanya sampai berita ini ditulis belum berhasil di konfirmasi. Menurut informasi dari orang terdekat yang enggan ditulis namanya, Yosep Meo Bay konon akan bersikap sama, urung menyerahkan lahannya menyusul perseteruan antara kubu Yayasan dan mantan kepala sekolah Aloysius Liu dan sejumlah guru.

Pantauan vigonews.com, Sabtu (01/04/2017) petang di Soa, orang tua siswa menyatakan akan mencabut kembali seng atap sekolah di bangunan darurat menyusul pernyataan mereka menarik kembali siswa dari sekolah itu. Dari sekitar 400 lembar seng yang digunakan sebagai atap sekolah, 200 lembar diantaranya adalah sumbangan spontanitas orang tua dan pihak lainnya. Termasukk daun pintu sejumlah ruangan juga akan dilepas karena itu milik komite. (ch)***


Keterangan foto: Lahan ini letaknya tidak jauh dari bangun sekolah darurat di Tuakazu, So, sekitar 1 km arah barat  SMPS Slamet Ryadi Soa

No comments:

Post a Comment