Responsive Ads Here

Friday 19 May 2017

42 Siswa SMA/SMK Ikut Lomba Menulis & Debat Pendidikan Pemilih


BAJAWA – Sebanyak 42 siswa SMA/SMK se-Kabupaten Ngada mengikuti lomba menulis dan debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngada. Terobosan pertama KPU Ngada dalam fasilitasi Pendidikan Pemilih dan Rumah Pintar. Lomba menulis artikel populer & debat diselenggarakan di Rumah Pintar Pemilu KPU Ngada 19 & 23 Mei 2917 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei.

Lomba ini berangkat dari pemikiran untuk pendidikan pemilih sebagai wahana edukasi akan pentingnya pemilu. Untuk menyebarluaskan eksistensi rumah pintar pemilu sebagai wahana bagi masyarakat agar dapat memahami tentang kepemiluan sehingga dapat mengikuti pemilu secara cerdas. Dan, untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam keseluruhan tahapan pemilu serta meningkatkan pemahaman akan kepemiluan.

Itu sebabnya, wahana lomba yang menyasar siswa SMA/SMK dinilai sangat strategis karena menyentuh langsung pemilih pemula. Setidaknya para siswa sebagai calon pemilih pemula memahami secara utuh tentang proses dan tahapan kepemiluian, pengetahuan kepemiluan dalam membangun demokrasi.
 
Suasana Lomba Menulis di Rumah Pintar Pemilu KPU Ngada
Dalam sambutan ketika membuka kegiatan Lomba, Ketua KPU Ngada, Thomas Djawa mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan setelah diskusi gagasan antara KPU Ngada dengan  Kooperasi Media & Literasi. Lomba menulis & debat sebagai wahana efektif dalam rangka menanamkan pemahaman tentang kepemiluan dan demokrasi dengan sasaran calon pemilih pemula dan memperkenalkan rumah pintar pemilu yang ada di KPU Ngada.

Fasilitasi pendidikan pemilih dengan model lomba menulis & debat, kata Thomas Djawa, baru pertama kali terjadi di NTT yang dilengkapi sarana rumah pintar pemilu, minus Kabupaten Sikka dan Ende. “Kita berharap melalui kegiatan ini berbagai tema tentang kepemiluan mendapat pemahaman yang mendalam melalui proses gali informasi, wawancara narasumber, proses pengamatan kemudian diaktualisasikan melalui kegiatan menulis. Melalui lomba debat, beberapa tema akan diinternalisasi melalui proses perdebatan antar tim dari sekolah-sekolah.

Thomas Djawa berharap, pasca lomba menulis & debat, para siswa yang juga calon pemilih pemula ini menjadi agen pemilu di sekolah dan daerah masing-masing. Mereka bisa menjadi narasumber dalam menumbuhkan demokrasi di sekolah-sekolah melalui ajang pemilihan ketua OSIS yang selama ini sudah mulai tumbuh di sekolah-sekolah.

Lomba menulis digelar 19 Mei dengan peserta 42 siswa. Siswa yang masuk kategori tulisan terbaik masuk ke babak debat yang melibatkan tim dengan masing-masing tim sebanyak 3 orang dan didukung empat suporter dari masing-masing sekolah. Di babak ini akan ada enam sekolah yang akan bertanding mengadu ketangkasan, adu argumentasi dan logika mempertahankan atau menolak mosi yang disajikan KPU.
 
Para siswa Serius mengikuti lomba menulis Artikel Populer di Rumah Pintar Pemilu KPU Ngada
Sebelum kegiatan menulis, Jumat (19/05/2017) lal,  siswa terlebih dahulu dibekali pengetahuan dan beberapa hal teknis tentang kepemiluan dari para komisioner KPU yang dipimpin oleh Ketua KPU Thomas Djawa. Sementara Emanuel Djomba dari Kooperasi Media & Literasi yang juga Pemimpin Redaksi MEDIA CERMAT (Media Literasi) memberi pemahaman dan tips menulis artikel populer.

Di bagian lain Emanuel Djomba selaku narasumber dan juri lomba mengatakan, lomba ini tidak sekedar untuk mendapat juara, apalagi mendapat hadiah semata. Tetapi lebih penting dari itu, melalui kompetisi menulis & debat siswa diasah kemampuan berpikir logis, sitematis dan argumentatis yang kemudian diinternasliasikan serta diaktualisasikan baik melalui tulisan maupun melalui ajang debat.

“Kita berharap melalui kegiatan ini siswa sebagai calon pemilih pemula mendapat pemahaman yang benar tentang kepemiluan. Sumber yang standar itu ada di lembaga KPU yang kini juga disediakan rumah pintar. Sehingga kemudian nanti menjadi pemilih yang cerdas,” pesan Djomba.

Salah seorang peserta yang juga siswa SMAN 1 Bajawa Fransiskus . Ria dalam kesannya kepada panitia mengatakan, kegiatan ini sangat positif. Karena itu dia berharap kompetisi semacam ini selalu digelar sehingga siswa memiliki pemahaman tentang kepemiluan yang benar. Fransisikus yang mengaku baru pertama kali mengikuti lomba menulis mengaku degdegan. Tetapi kalau sering ada kompetisi mungkin akan terbiasa.

Menjelang pertarungan di babak debat, Selasa, para siswa menyaksikan simulasi debat dengan sistem parlemen, oleh dua tim debat dari SMAK Regina Pacis Bajawa. Kegiatan menulis sehari  itu dipandu oleh Yahones Donbosko Ponong dari Kooperasi Media & Literasi. Babak debat akan digelar, Selasa (23/05/2017) di rumah pintar KPU Ngada dan disiarkan secara langsung melalui Radio RSPD Ngada.(ch)***

No comments:

Post a Comment