Responsive Ads Here

Wednesday 13 September 2017

50 Persen Mahasiswa Baru STKIP Citra Bakti dari Luar Ngada


MALANUZA, vigonews.com – Pengenalan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) STKIP Citra Bakti Ngada sejak tanggal 11 – 13 September 2017 berakhir, dengan api unggun dan renungan. Wakil Ketua STKIP Citra Bakti Bidang Kemahasiswaan, Konstantinus Dua Dhiu, M,Pd. menutup kegiatan PKKMB dan secara resmi menerima 233 mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018, Rabu (13/09/2017) petang di Kampus Malanuza.

Penerimaan mahasiswa baru ditandai dengan pengenaan jas almamater kepada dua peserta PKKMB terbaik dari 233 peserta. Lebih dari dua ratus mahasiswa baru dari 6 program studi (Prodi) itu dinyatakan lulus dalam PKKMB dan diterima secara resmi sebagai mahasiswa baru STKIP Citra Bakti.

Dengan berakhirnya kegiatan PKKMB, kata Konstantinus Dua Dhiu kepada mahasiswa baru, “anda bukan lagi SMA, tetapi sebagai mahasiswa STKIP Citra Bakti. Karenanya pola pikir dan tindakan kalian tidak seperti anak SMA lagi.”

“Anda bukan SMA lagi. Setelah anda diterima di lembaga ini, maka dinamika dan dialektika akan berbeda. Anda sedang masuk dalam proses menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter dan kreatif,” kata Kontantinus menyetir tema PKKMB tahun ini.

 Di tengah situasi bangsa yang rentan terhadap disintegrasi, STKIP Citra Bakti mengangkat tema: “Menuju Insan Cerdas, Berkarakter, dan Kreatif dalam Membangun NKRI yang Berorientasi Toleransi”. Tema ini diinternalisasikan oleh calon mahasiswa selama kegiatan PKKMB sepekan.

Mewakili lembaga, Konstantinus memberi apresiasi atas kepercayaan orang tua yang telah memilih putra-putri mereka dididik di lembaga STKIP Citra Bakti. “Saya atas nama lembaga Citra Bakti menyampaikan apresiasi kepada para orang tua mahasiswa yang memberi kepercayaan kepada lembaga ini sebagai tempat untuk mendidik dan membentuk karakter anak-anaknya sebagai calon guru di masa depan,” tegas Konstantinus.

Sementara Ketua Panitia PKKMB, Philipus W. Kaka, M.Pd menjawab vigonews.com mengatakan PKKMB adalah wahana untuk mengenalkan dan membekali para Mahasiswa baru akan dinamika dan dialektika perkuliahan yang tentunya sangat berbeda dengan apa yang sudah ditemukan, dirasakan, dan dilihat pada Sekolah Lanjut Tingkat Atas. Di Perguruan Tinggi ini Mahasiswa dituntun untuk mengenal lebih dekat dan memahami seluk beluk kehidupan kampus yang bercorak ilmiah, rasionalistis, analitis, serta sistematis juga memiliki karakteristik kebebasan berpendapat, kritis jujur dan bertanggungjawab serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan menghasilkan lulusa Sarjana yang berkompeten.

Dikatakan 233 mahasiswa baru yang sudah diterima itu akan memulai proses perkuliaan pada enam prodi, masing-masing Pendidikan Guru Sekolah Dasar (32 orang), Pendididikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) (50 orang), PG-PAUD (90 orang), Pendidikan Musik (36 orang), Pendidikan Matematika (13 orang), dan Pendidikan IPA (13 orang).
 
Mahasiswa baru STKIP Citra Bakti 2017/2017
Luar Ngada

Di bagian lain, Philipus mengatakan, PG-PAUD menjadi prodi favorit karena paling banyak dipilih calon mahasiswa, menyusul PJKR dan Musik. Dan yang mengejutkan karena tahun akademik 2017/2018 sekitar 50 persen dari jumlah mahasiswa baru berasal dari luar Ngada – dari berbagai kabupaten di NTT. Selama ini tamatan SMA dari  Manggarai Raya cukup banyak masuk STKIP Citra Bakti. Namun tahun ini tamatan SMA dari Sumba Barat, Sumba Timur, Kupang, Malaka, Lembata, Flotim, Sikka, Nagekeo dan Ende juga membuat STKIP Citra Bakti lebih ‘berwarna’.

Kondisi ini memang ironis di saat banyak tamatan SMA dari Ngada masih berlomba kuliah di berbagai kota di Jawa dan Bali meski sekedar menjadi guru, malah dari banyak kabupaten di NTT bahkan dari luar NTT memilih kuliah pada perguruan tinggi di kabupaten Ngada.

Menurut Philipus, calon mahasiswa tentu punya banyak alasan memilih kuliah di Citra Bakti. Terutama di lembaga ini terus menambah program studi yang menjadi pilihan calon mahasiswa. Selain itu promosi lembaga sehinga dikenal luas serta peningkatan kualitas juga menjadi pertimbangan pilihan.

Salah seorang mahasiswa baru yang memilih kuliah di Citra Bakti adalah Ricky Purwanto. Alumni SMKN 1 Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan ini memilih kuliah sambil bekerja dengan pamannya yang tinggal di Bajawa. Dari latar belakang keluarga sederhana membuat Ricky tetap bertekad bisa lanjut kuliah sambil membantu pamannya yang usaha tahu tempe di kota Bajawa.

Bagi Ricky, yang memilih Program Studi PJKR ini, kuliah sangat penting, tidak mesti untuk menjadi PNS tetapi mengubah pola pikir lebih maju. Meski memilih kuliah di STKIP, Ricky mengaku tak harus menjadi guru olahraga. Ia memang bercita-cita menjadi wirausahawan. Baginnya wirausaha akan lebih baik daripada diperintah. Malah bisa membantu orang lain membuka lapangan kerja. Soal cita-citanya yang seperti tidak nyambung dengan kuliah, Ricky mengatakan tak masalah.

Sulung dari tiga bersaudara yang punya hoby main voli dan dance ini, mengatakan kuliah dimana saja sama. Soal kerja bisa apa saja jangan terlalu menuntut sesuai dengan jurusan kuliah. Karena itu Ricky memilih tetap bekerja membantu usaha pamannya sambil kuliah daripada harus kembali ke kampugnnya. Supaya tetap bisa kerja membantu pamannya, Ricky pilih kuliah di Citra Bakti.

Mahasiswa baru yang lain adalah Maria Mehelmima Ruku. Alumni SMAN 1 Amarasi Kupang ini mengatakan enam bulan yang lalu dia harus pindah ke Bajawa karena ikut mama besarnya yang menjadi guru di salah satu SD di Bajawa. Dia kemudian tertarik menjadi guru karena sering membantu mama besarnya menyiapkan pembelajaran. Toh katanya, biar ada pilihan beda di antara saudara yang lain yang memilih jurusan ekonomi dan lainnya.

Karena sudah tinggal di Bajawa, ya Maria memilih kuliah di Bajawa saja. Menurut dia, di STKIP Citra Bakti cukup bersaing dalam banyak aspek. (ch)***

Insert foto: Waka III Bidang Akademik STKIP Citra Bakti Konstantinus Dua Dhiu, M,Pd mengenakan jas almamter kepada mahasiswa baru STKIP Citra Bakti

No comments:

Post a Comment